Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pembunuhan

KRONOLOGI Wanita & 3 Anaknya Bunuh 3 Adik dan 1 Cucu, Pembunuhan Rapi Ini Terungkap Setelah 5 Tahun

Ini Cara Ibu dan 3 Anaknya 5 Tahun Tutupi Pembunuhan Satu Keluarga yang Kerangkanya Ditemukan di Banyumas

Editor: Aldi Ponge
KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Tersangka dihadirkan dalam ungkap kasus penemuan empat kerangka manusia di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Empat kerangka manusia yang ditemukan dan menghebohkan warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terungkap.

Tiga dari empat kerangka tersebut merupakan anak Misem (76) yang telah lama dikabarkan merantau, yakni Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46) dan Heri Sutiawan (41). Kerangka lain adalah cucunya, Vivin Dwi Loveana (22), anak dari Ratno.

Keempat korban dibunuh oleh anak keduanya, Saminah (53) berserta tiga anak Saminah, Irvan Firmansyah (32), Achmad Saputra (27), dan Sania Roulita (37). 

Tersangka Saminah mengatakan, Misem selama ini kerap menjadi penengah konflik di antara anak-anaknya.

Misem selama ini sama sekali tidak mengetahui peristiwa pembunuhan terjadi di rumahnya, Pembunuhan dilakukan pada 9 Oktober 2014.

"Ibu dibawa ke rumah atas keinginan saya. Mending saya ambil soalnya tidak ada sangkut pautnya, malah sering nengahin (konflik)," kata Saminah saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019).

Baca: Cara Bikin Ponsel Android dan iPhone Bekas Jadi CCTV

Baca: Anies Beber Pembicaraan dengan Ahok, BTP Malah Ungkap Perasaanya Selama Ini

Baca: Ayah Berulang Kali Gagahi Anak Tiri Berusia 14 Tahun, Terungkap Akal Liciknya

Baca: VIDEO Pengusaha Malaysia Hina Indonesia: GoJek Hanya untuk Orang Miskin seperti di Jakarta

Baca: VIDEO Aming Bermesraan dengan Pria, Perhatikan Pahanya hingga Jari Tengah Laki-laki Terlihat

Baca: Titi DJ Siapkan Mental Melepas Anak Bungsunya Stephanie Poetri Berkarir di Amerika Serikat

Seperti diketahui, saat hari pembunuhan tersebut, Misem terlebih dahulu diungsikan ke rumah Saminah yang berada di sebelah rumah Misem. Alasannya Misem sedang sakit dan memerlukan perawatan.

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, setelah peristiwa berdarah tersebut, Misem tidak langsung kembali ke rumah.

Misem tetap tinggal di rumah Saminah kurang lebih selama satu bulan.

"Hampir satu bulan (setelah peristiwa pembunuhan) Misem tinggal di rumah Saminah yang hanya berjarak lima meter dari rumahnya. Hampir dua minggu tersangka Irvan dan Putra membersihkan rumah tersebut," ujar Bambang.

Selama itu pula, Saminah bersama anak-anaknya berupaya menutupi pembunuhan tersebut. Misem dijaga terus menerus agar tidak sampai masuk ke rumahnya yang menjadi lokasi pembunuhan.

"Mau ke mana dijaga, ke manapun didampingi. Jangan sampai tahu ada darah atau bau apa, jadi dijaga betul agar jangan masuk ke TKP," kata Bambang.

Baca: VIDEO Satpol PP Bubarkan Ibadah Minggu di Tenda saat Pendeta Khotbah, Jemaat Histeris: Tolong Kami

Baca: Cerita Istri Muda Jadi Aktor Pembunuhan Suami dan Anak Tiri

Baca: Olly Siapkan Infrastruktur Metropolitan: 5 Daerah Ini Sasaran Proyek

Para tersangka juga berusaha meyakinkan Misem bahwa ketiga anak dan cucunya pergi meninggalkan rumah.

"Pernah ada tetangga yang menanyakan keberadaan korban, tapi disampaikan mereka semua pergi merantau. Alasan itu pun disampaikan, diyakinkan oleh ibu Saminah kepada ibunya, Misem," ujar Bambang.

Namun setelah hampir lima tahun, peristiwa itu akhirnya terkuak. Berawal ketika Misem meminta Sarman (63), tetangganya, untuk membersihkan kebun belakang rumah, Kamis (22/8/2019) pekan lalu.

Saat itu Sarman mendapati kain dan kerangka manusia yang terpendam di bekas kubangan lumpur. Temuan tersebut akhirnya dilaporkan ke polisi Sabtu (24/8/2019) petang.

"Setelah kejadian itu mereka membuat segala macam aktivitas, kegiatan semua dilakukan di dalam rumah. Mereka termasuk keluarga yang tidak pernah bersosialisasi dengan lingkungan," kata Bambang.

Pengakuan Ibu-Anak Tersangka Pembunuhan

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, sebelum mengubur jasad keempat korban, tersangka Irvan Firmansyah (32) dan Achmad Saputra menyimpannya di salah satu kamar di rumah Misem.

"Mereka dibunuh di hari yang sama, mulai dari siang sampai sore hari," kata Bambang saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (27/82/2019).

"Hari itu juga, malam harinya dikubur di belakang rumah dengan lubang berukuran 1,5 meter X 1,2 meter dengan ketebalan 40 centimeter," tambah dia. 

Menurut Bambang, jasad pertama yang dimasukkan lubang adalah Supratno (51) dan di sampingnya jasad Sugiono (46).

Sedangkan jasad jasad Vivin ditumpuk di atas jasad Sugiono dan jasad Heri (41) di atas jasad Supratno.

Barang bukti ikut ditimbun

Lebih lanjut Bambang mengatakan, tersangka juga menimbun beberapa barang bukti di bekas saluran air, tidak jauh dari lubang tempat jasad. 

Barang bukti yang ditemukan antara lain besi pengungkit dongkrak dan tabung gas elpiji 3 kilogram yang digunakan untuk membunuh korban.

Kemudian cangkul yang digunakan untuk menggali tanah, serta ember dan cetok.

"Jadi ember dan cetok itu digunakan untuk semen, lubang itu ditutup semen tipis," jelas Bambang.

"Pembunuhan dilakukan tersangka kepada para korban pada tanggal 9 Oktober 2014, tepatnya pada siang hari," kata Bambang. 

Pembunuhan itu direncanakan dua anak Minah, dan diketahui oleh Minah sendiri serta satu anak lainnya. 

Cekcok soal harta

Perencanaan pembunuhan itu akibat pertikaian soal harta Misem. Sebab selama beberapa tahun lalu sering terjadi percekcokan antara Saminah (Minah) dengan kakaknya, Supratno dan adik-adiknya, Yono dan Heri.

"Beberapa tahun terakhir mereka selalu cekcok terkait dengan penggunaan harta yang merupakan harta milik orangtuanya, Misem," kata Bambang. 

Kakak beradik itu tingal di lahan Misem seluas 298 meter persegi. Di lahan itu ada dua rumah yakni rumah yang ditinggali Misem dengan empat korban, serta rumah yang ditinggali empat pelaku. 

"Saminah (Minah) sudah membangun rumah di lahan tersebut, dibangunkan mantan suaminya, ini menimbulkan kecemburuan yang lain. Sekitar 20 tahun lalu sempat datang pihak bank foto-foto rumah (Misem), seperti akan diagunkan. Ini menimbulkan kemarahan Minah dan memicu kemarahan saudara-saudaranya," ujar Bambang.

KLIK TAUTAN AWAL KOMPAS.COM

#KRONOLOGI Wanita & 3 Anaknya Bunuh 3 Adik dan 1 Cucu, Pembunuhan Rapi Ini Terungkap Setelah 5 Tahun

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved