News
Kronologi Duel Antara Pendekar Perguruan Silat yang Akibatkan Seorang Kena Bacok dan 6 Terluka
Kericuhan melibatkan Pendekar SH Terate (PSHT) dan oknum yang diduga dari perguruan Pagar Nusa (PN).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi bentrok antar oknum pendekar perguruan silat di Tuban.
Desa Parang Batu Tuban menjadi lokasi kericuhan antara oknum Pendekar Pagar Nusa Vs PSHT
Kericuhan antar pendekar perguruan silat terjadi di Desa Parang Batu, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 11.45 WIB.
Kericuhan melibatkan Pendekar SH Terate (PSHT) dan oknum yang diduga dari perguruan Pagar Nusa (PN).
Menurut informasi, saat itu PSHT sedang melakukan giat tes jago bagi calon warga di balai desa setempat.
Saat giat berlangsung, tiba-tiba ada sekelompok pemuda yang diduga berasal dari Pagar Nusa arak-arakan naik sepeda motor dan menggeber gas.
Tak hanya itu, pemuda yang diperkirakan berjumlah ratusan itu juga melempar batu,
Baca: Pedagang Kaget Ada Ceceran Darah, Lapor Polisi, SAR Pun Turun, Ternyata Ada Ini Dalam Sumur
Baca: Orin Julie, Tentara Wanita Berbakat Pasukan IDF Israel, Misi Melindungi Sesama, Ini Sepak Terjangnya
Baca: Tak Hanya Empat Tengkorak, Kerangka Potongan Tubuh Lain Juga Ditemukan di Belakang Rumah Warga
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
botol ke arah balai desa, tempat pengesahan warga PSHT.
Pendekar PSHT akhirnya keluar, pemuda diduga dari oknum Pagar Nusa bergeser ke arah Bojonegoro.
Namun di tengah jalan para pemuda tersebut menjumpai Pamter PSHT diketahui bernama Roni, yang akan ke balai desa.
Sontak Roni yang mengenakan seragam itu menjadi sasaran dari sekumpulan pemuda tersebut,
hingga akhirnya dia mengalami luka pada bagian kaki.
"Ya ada ratusan dari oknum PN menyerang kami,
lalu menyerang Pamter yang akan berangkat ke balai desa yang tidak tahu ada kejadian apa,

hingga mengalami luka bagian paha diduga akibat bacokan yang menyebabkan otot putus,
" Kata Ketua Ranting PSHT Parengan, Imam Sutiono ditemui di lokasi.
Dia menjelaskan, begitu mengetahui kejadian tersebut ia langsung berkabar kepada anggota PSHT lainnya,
hingga berhasil mengamankan sejumlah pemuda dari oknum PN tersebut.
Sebagian yang diamankan dibawa ke Polres dan sebagian di Polsek.
Dari hasil perkembangan yang didapatnya, korban dari PSHT tak hanya satu yang mengalami luka bacok saja.
Melainkan ada 5 hingga 6 orang yang juga terluka di bagian kepala akibat lemparan batu dan benda lainnya.
Baca: Viral Video, Pegawai Bank BUMD Main dengan Seorang Pria, Durasi 17 Detik
Baca: Peringatan Dini BMKG Untuk Hari Ini Senin 26 Agustus 2019: Waspadai Hujan Petir dan Gelombang Tinggi
Baca: Pekan Perdana Liga Italia, Juventus Napoli Melaju Mulus, AC Milan Terjungkal Oleh Udinese
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
"Ada yang luka bacok dan luka akibat lemparan batu juga.
Yang luka bacok dirawat di RS di Bojonegoro," bebernya.
Sementara itu, Ketua Pagar Nusa Cabang Tuban, Abdul Mujib menyatakan,
setelah ditelusuri atas kejadian tersebut memang benar ada anak PN. Tapi itu dari Bojonegoro.
Selain itu, acara tersebut sebenarnya merupakan acara anak rantau atau paguyuban Rembol dari Kabupaten tetangga, yang mengadakan acara di Kecamatan Singgahan.
"Itu semua bukan dari Tuban itu, kalau dari PN Tuban aman dan kondusif.
Saya minta semua anggota PN Tuban untuk menjaga hubungan baik dengan semua Perguruan di setiap kecamatan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca: Hasil Liga Spanyol - Penampilan Gemilang Griezman, Pesta Gol Barcelona
Baca: Minum kopi Sebelum Tidur Malam Ternyata Tak Pengaruhi Kualitas Tidur, Ini Penjelasannya
Baca: 8 Manfaat Daun Bawang Bagi Kesehatan dari Cegah Berbagai Penyakit hingga Jaga Kehamilan
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV