Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sains

Para Peneliti Telah Mengembangkan Tes Darah Prediksi Kematian

Kini para peneliti telah mengembangkan tes darah prediksi kematian, yang dapat memprediksi peluang seseorang meninggal dunia

Editor: Rizali Posumah
Alamy
Tes Darah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kini para peneliti telah mengembangkan tes darah prediksi kematian, yang dapat memprediksi peluang seseorang meninggal dunia dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.

Dikutip dari dailymail.co.uk, para penemu berharap jika hasilnya tes darah ini dapat digunakan untuk memandu perawatan pasien, seperti ia terlalu lemah untuk melakukan operasi. Berikut penjelasannya.

Ilmuwan di Jerman menemukan 14 biomarker dalam darah, yang tampaknya memengaruhi risiko kematian, setelah menganalisis 44.000 orang.

Biomarker dikaitkan dengan segala sesuatu, mulai dari kekebalan dan kontrol gula darah hingga sirkulasi lemak dan peradangan yang termasuk di dalam tes darah prediksi kematian.

Sebuah uji coba biomarker menemukan bahwa, sebanyak 83% akurat dalam memprediksi apakah seseorang akan meninggal dunia dalam dua hingga 16 tahun berikutnya.

Metodologi ini sendiri belum pernah dilakukan dalam tes darah konvensional, seperti yang digunakan untuk memeriksa apakah pasien memiliki infeksi.

Para ahli menyebut, jika tes darah prediksi kematian ini sebagai penelitian 'langkah yang menyenangkan'.

Berita Populer

Baca: Ayah Kandung Suntik Anak Gadisnya yang Masih Berusia 14 Tahun Hingga 3 Kali

Baca: 4 Fakta Ayah SUNTIK 3 Anaknya, Tak Hanya Anak Kandung, Anak Tiri Jadi Korban Saat Usia 15 Tahun

Baca: Didampingi Suami dan Istri Sah, Pasangan Selingkuh Ini Dibawa ke Gereja untuk Didoakan Pendeta

Tapi mereka menekankan, dibutuhkan lebih banyak penelitian sebelum tes ini dapat digunakan dalam 'kehidupan nyata'.

ia tahun depan, berdasarkan faktor-faktor seperti tekanan darah dan kadar kolesterol.

Namun, mengukur risiko kematian seseorang selama lima hingga 10 tahun mendatang lebih 'rumit', tulis tim itu dalam Journal of Nature Communications.

Dalam studi ini, pesertanya adalah keturunan Eropa dan diambil dari 12 studi yang ada, atau 'kohort'.

Masa tindak lanjut studi ini berkisar antara dua hingga 16 tahun. Selama waktu ini, 5.512 peserta meninggal dunia.

Dalam sampel darah peserta, tim mencari 'biomarker metabolik' yang lebih tinggi pada mereka yang hidup lebih lama.

Mereka mengidentifikasi 14 penanda, yang ditemukan pada pria dan wanita, serta di semua usia.

Facebook Tribun Manado :

Baca: Bahaya Makan Tengah Malam, Bisa Terkena Penyakit Kronis, Diabetes Hipertensi dan Jantung

Baca: Bus Tabrak Tronton Yang Sedang Parkir, Lima Orang Meninggal Dunia, Beberapa Lainnya Luka-Luka

Baca: Perhatikan Perubahan Pada Tubuh Anda, Jadi Tanda Terserang Penyakit, Alis Rontok Salah Satunya

Biomarker ini digabungkan menjadi sebuah tes yang cukup rumit.

Untuk menilai efektivitasnya, para peneliti pertama-tama menilai risiko kematian peserta berdasarkan 'faktor konvensional'.

Ini termasuk BMI, tekanan darah, kolesterol, konsumsi alkohol dan merokok, serta diagnosis kanker atau penyakit jantung.

Tim peneliti kemudian menilai risiko kematian peserta, sesuai dengan biomarker dalam tes darah prediksi kematian. 

Skor berkisar dari minus dua hingga tiga, dengan setiap peningkatan satu poin dikaitkan dengan risiko kematian dini yang hampir tiga kali lebih tinggi.

Selama dua hingga 16 tahun masa tindak lanjut, tes darah prediksi kematian ini memperkirakan risiko kematian peserta dengan akurasi 83%. 

Ini lebih unggul dari 'tes faktor risiko konvensional', yang hingga 79% akurat.

Kevin McConway, profesor statistik terapan emeritus di The Open University, mengatakan:

"Ini adalah penelitian yang solid dan menarik. Tapi itu tidak lebih dari sekadar menyelidiki kemungkinan mendirikan sistem untuk memperkirakan risiko kematian."

Dr Amanda Heslegrave, peneliti di UK Dementia Research Institute di University College London, menambahkan:

"Biomarker memberi kita wawasan penting tentang apa yang terjadi dalam kesehatan dan penyakit."

Meskipun tes darah prediksi kematian langkah ini disebut menyenangkan, tetapi tampaknya belum siap diaplikasikan saat ini mengingat prosesnya yang cukup rumit. (*)

Instagram Tribun Manado :

Sport dan Kesehatan

Baca: Mahalnya Harga Pesepak Bola, Ronaldo: Pemain Bisa Dihargai 100 Juta Meski Belum Menunjukan Apa-apa

Baca: Ashley Cole yang Pernah Jadi Jagoan Chelsea dan Arsenal Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Baca: Rajin Jalan Kaki untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Artikel ini telah tayang di GRIDHEALTH.ID dengan judul Tes Darah Prediksi Kematian, Sanggup Mengetahui Jika Seseorang Akan Meninggal dalam 10 Tahun Mendatang!

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved