Info Penting
Bahaya Makan Tengah Malam, Bisa Terkena Penyakit Kronis, Diabetes Hipertensi dan Jantung
Banyak orang sudah terbiasa makan nanti tengah malam. Ternyata kebiasaan tersebut sangat tidak baik bagi kesehatan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak orang sudah terbiasa makan nanti tengah malam.
Ternyata kebiasaan tersebut sangat tidak baik bagi kesehatan.
Pada studi terbaru menunjukkan, makan larut malam mungkin memiliki dampak buruk pada kesehatan jantung.
Penelitian ini dipresentasikan di pertemuan tahunan Asosiasi Jantung Amerika yang berlangsung di Chicago, Sabtu (10/11/2018).
Menurut Nour Makarem yang seorang penulis utama dan postdoctoral kardiologi di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons, kebanyakan masyarakat AS memiliki kebiasaan begadang.
Ketika begadang, manusia cenderung mengonsumsi makan berat hingga larut malam.
Kemudian jam tidur tidak tercukupi.
Baca: Cara Hidup Anak Kos Harus Pintar Putar Otak Untuk Menghemat Biaya, Salah Satunya Nebeng Teman
Baca: Perhatikan Perubahan Pada Tubuh Anda, Jadi Tanda Terserang Penyakit, Alis Rontok Salah Satunya
Baca: Pria Ini Panggil Putrinya Yang Berusia 20 Tahun ke Dalam Kamar dan Lakukan Hal Ini Berulang Kali
Facebook Tribun Manado :
Baca: Ramalan Zodiak Untuk Sabtu 24 Agustus 2019, Scorpio Harus Memiliki Kesabaran Untuk Membawa Perubahan
Baca: Nikmati Status Jomblo Kamu Dengan Melakukan Banyak Kegiatan, Keluar dan Lihatlah Dunia
Baca: Kapolres Ditembaki Tiga Kali, Empat Orang Bersenjata Lari ke Belakang Pasar, Satu Orang Tertembak
Instagram Tribun Manado :
Hal inilah yang diduga kuat dapat memainkan peran dalam memicu obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Untuk membuktikannya, mereka menggunakan database Studi Kesehatan Masyarakat Amerika Hispanik dan Amerika Latin. Mereka kemudian mengamati 12.700 data responden yang berusia 18 sampai 76 tahun.
Dilansir Live Science, Sabtu (10/11/2018), Tim Makarem melihat catatan di mana peserta melaporkan kebiasaan makan dan membandingkannya dengan informasi tekanan darah dan gula darah.
Ternyata, lebih dari separuh peserta yang didata mengonsumsi 30 persen atau lebih kalori harian setelah jam 18.00 petang.
Jika dibandingkan dengan peserta yang makan kurang dari 30 persen kalori harian setelah jam 18.00 petang, kesehatannya lebih buruk.
Tim ahli menemukan, mereka memiliki kadar gula darah puasa yang tinggi (ukuran jumlah gula dalam darah ketika seseorang tidak makan dalam hitungan jam), tingkat insulin yang tinggi (hormon yang mengatur jumlah gula dalam darah), tingkat HOMA-IR yang tinggi (penanda resistensi insulin), dan tekanan darah lebih tinggi.
Menurut Mayo Clinic, tingkat gula darah puasa yang tinggi dapat menjadi tanda pradiabetes.
Pradiabetes berarti kadar gula darah seseorang tinggi, tapi tidak cukup tinggi untuk dianggap diabetes.