NEWS
Cerita Saksi Mata Kerusuhan, Pintu Dilempar dan Didobrak Massa, Dia dan Anaknya Tahan Pakai Tangan
Pasca terjadinya kerusuhan di Manokwari beberapa hari lalu masih menyisakan kisah. Dan itu tak akan mungkin dilupakan seorang pria berusia 55 tahun.
Ia bahkan juga harus berjibaku menahan perihnya gas air mata yang ditembakkan polisi di sekitar rumahnya.
"Kena gas air mata, yah kita tetap bertahan. Mau minta bantuan juga tidak bisa, siapa yang bisa bantu kalau massa sudah banyak begitu," kata dia.
Menurut Johannes, kerusuhan di Manokwari bukanlah hal baru, sebelumnya sudah kerap terjadi.
"Rumah saya dulu pakai jendela kaca semua, dirusak massa waktu kerusuhan juga beberapa tahun lalu, jadi sekarang pakai kayu saja," ungkapnya.
Ia berharap, kerusuhan ini menjadi yang terakhir di Manokwari.
"Kita harap jangan ada begini lagi, itu masalah kecil meluas. Kita orang Papua gampang tersinggung, kalau ada masalah, imbasnya ke kita juga," pungkas Johannes.
(Tribun-Timur/ Fahrizal Syam)
Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Cerita Korban Kerusuhan Manokwari, Tahan Pintu Rumah Pakai Tangan saat Massa Mendobraknya Pakai Kayu
Youtube Channel Tribun Manado :