Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Merasa Sudah Tak Suci Lagi, Perempuan Berambut Panjang Ini Memilih Terjun ke Dunia Ayam Kampus

Memang banyak yang terjun ke dunia prostitusi. Namun memang sulit untuk mendapatkan jasa dari mahasiswi alias ayam kampus.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Memang banyak yang terjun ke dunia prostitusi. Namun memang sulit untuk mendapatkan jasa dari mahasiswi alias ayam kampus.

Aapalagi si ayam kampus dikenal sangat selektif dalam memilih pelanggannya.

Jangan sekali-sekali mencoba mencari ayam kampus, jika anda mahasiswa, karena kemungkinan besar akan gagal total.

"Kalau saya sih lebih pilih pelanggan tidak mau dari kalangan mahasiswa atau orang yang kita tidak tahu latar belakangnya," ujar MS (21), salah seorang ayam kampus di perguruan tinggi swasta di Palembang, Selasa (13/8/2019).

Lalu bagaimana cara mencari ayam kampus?

Berbeda Pekerja Seks Komersial (PSK) lainnya yang menjajakan diri secara terang-terangan, para ayam kampus ini dalam mencari pelanggan terbilang lebih eksklusif.

Ayam kampus menggunakan berbagai aplikasi sosial media (sosmed) atau tawaran dari mulut-mulut, dijadikan mencari pelanggannya.

Baca: PERINGATAN Dini BMKG Untuk Kamis 22 Agustus 2019, Wilayah Berpotensi Angin Kencang

Baca: RAMALAN Zodiak Untuk Kamis 22 Agustus 2019, Taurus Akan Enggan Bepergian

Baca: Gambar Lokasi Baru Ibu Kota Negara, Warna Hijau Dominan

Facebook Tribun Manado :

Baca: Seorang Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Mekkah, Dimakamkan Dekat Makam Mbah Moen

Baca: Hati-Hati, Jangan Sembarangan Posting di Medsos, Kemkominfo Akan Nonaktifkan Akun Bernada Provokatif

Baca: Hadiah Sebuah Masjid Dari Pangeran Abu Dhabi Untuk Jokowi, Ini Lokasi Pembangunannya

Instagram Tribun Manado :

Dalam mencari pelanggan, mereka kini tak sembarangan, lebih memilih-memilih pelanggan yang akan menggunakan jasanya.

Hal itu karena beberapa kasus prostitusi online yang mencuat ke publik, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan ayam kampus

MS mengungkapkan, untuk modus yang mereka pakai bisanya memasang foto cantik nan menggoda di beberapa aplikasi sosial media.

Kemudian, biasanya para pelanggan langsung chatting dengan si ayam kampus untuk menanyakan bisa "dipakai" atau tidak.

Setelah si ayam mengaku bisa, kemudian komunikasi berlanjut untuk menentukan tarif dan lokasi untuk bercinta.

Kesan eksklusif yang ditawarkan oleh penjaja cinta ayam kampus, membuat mereka tak mau sembarangan memilih tempat untuk berkencan.

Jika ada konsumen yang tertarik menggunakan jasa si ayam kampus paling tidak menginginkan ngamar di hotel berbintang tiga.

Dalam setiap kali berkencan ia mematok tarif minimal Rp 1 juta untuk layanan short time dan paling besar Rp 5 juta untuk long time.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved