Nasional
Seorang Ibu Pingsan Usai Menang Lomba Tarik Tambang, Meninggal Dunia Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit
Seorang ibu tiba-tiba pingsan usai mengikuti lomba tarik tambang. Usai memenangkan lomba tersebut ibu ini terjatuh.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang ibu tiba-tiba pingsan usai mengikuti lomba tarik tambang.
Usai memenangkan lomba tersebut ibu ini terjatuh.
Kemudian Perlombaan 17-an di Jalan Krukut Lio, RT 8 RW 3, Krukut, Tamansari, Jakarta Barat pada Sabtu (17/8/2019) mendadak pilu.
Sebab, salah satu warga tersebut bernama Mardiah (44) pingsan lalu dinyatakan meninggal dunia usai mengikuti lomba tarik tambang.
Mardiah diduga terkena serangan jantung dan dinyatakan meninggal saat di perjalanan menuju Rumah Sakit Tarakan sekira Pukul 10.50 WIB.
"Pas pingsan itu memang sudah dingin dan kami langsung bawa ke Rumah Sakit Tarakan, ternyata saat disana dokter bilang sudah meninggal," kata Sekretaris RW 03 Kelurahan Krukut, Napsih di Kantor RW 03 Krukut, Senin (19/8/2019).
Insiden ini pun viral lantaran ada warga yang merekamnya, sejak Mardiah mengikuti perlombaan hingga pingsan di lokasi kejadian.
Baca: PERINGATAN DINI Untuk Selasa 20 Agustus 2019, Ini Wilayah Yang Berpotensi Hujan Petir Angin Kencang
Baca: Rencana Mengenai Kenaikan Gaji PNS di Tahun 2020 dan Gaji 13, Ini Penjelasan Pemerintah
Baca: TERBARU Mengenai Kasus Video Vina Garut, Polisi Sudah Mendapatkan Titik Terang Mengenai Penyebar
Facebook Tribun Manado :
Baca: Mobile Training Team Penataran Hukum di Kodam Merdeka, Ini Harapan Pangdam
Baca: Kakek Ini Pertama Kali Menikah Pada 1957, Kini 2019 Menikah Keempat Kali Dengan Wanita 27 Tahun
Baca: Presiden Joko Widodo Meminta Seluruh Warga Papua dan Papua Barat Untuk Tenang, Mari Saling Memaafkan
Instagram Tribun Manado :
Dikatakan Napsih, Mardiah sejatinya tidak terdaftar sebagai peserta lomba tarik tambang yang dilakukan oleh para ibu-ibu.
Namun, sesaat lomba akan digelar, Mardiah mengajukan diri untuk mengikuti perlombaan tersebut.
Kemungkinan, Mardiah tergiur setelah melihat hadiah yang disiapkan panitia yakni sembako bagi para pemenang.
"Makanya kan harusnya lomba ini cuma berlima, tapi karena bu Mardiah ikutan jadinya nambah jadi enam orang dalam satu tim, dia itu posisinya paling belakang," kata Napsih.
Napsih mengatakan lomba tarik tambang itu adalah lomba pertama yang dilakukan para ibu-ibu di wilayah tersebut.
"Itu perlombaan pertama buat ibu-ibu dan ternyata ada insiden itu makanya lomba langsung kita stop karena jenazah disemayamkan di rumahnya yang enggak jauh dari tempat lomba sebelum dimakamkan di Cimande," kata Napsih.
Diberitakan sebelumnya, meninggalnya Mardiah sempat menggemparkan warga Krukut lantaran pekerja konveksi itu meninggal saat tengah mengikuti lomba tarik tambang.
Dalam rekaman video yang diterima TribunJakarta.com, wanita yang mengenakan kaus putih dan celana pendek itu berada di posisi belakang saat lomba dan berhasil menang.