NEWS
Perempuan 60 Tahun Terhempas Tujuh Meter Disambar Angin Puting Beliung, Dia Tinggal Seorang Diri
Terjadi bencana alam angin kencang.Banyak rumah disambar dan terangkat.Tak hanya rumah, orang pun ikut disapu dan beterbangan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi bencana alam angin kencang.
Banyak rumah disambar dan terangkat.
Tak hanya rumah, orang pun ikut disapu dan beterbangan.
Nek Ainan (60) terkejut saat melihat bagian atap rumahnya terangkat disapu angin. Sambil ketakutan, ia berlari ke luar rumah.
Namun begitu berada di luar, angin langsung menyambar dan menghempaskan tubuhnya sejauh tujuh meter ke areal persawahan.
Nek Ainan merupakan penduduk Gampong Sarah Perlak, Kecamatan Sungaimas, Aceh Barat.
Gampong ini merupakan satu dari lima gampong yang dihantam angin puting beliung Minggu (18/8/2019), sekira pukul 15.00 WIB.
Baca: Hal-Hal Yang Harus Dihindari oleh Traveler Ketika Traveling, Terlalu Banyak Rencana
Baca: Cewek Ini Dijemput Pacarnya, Disuguhkan Miras, Tak Sadarkan Diri Lalu Terjadilah
Baca: Delapan Orang Prajurit TNI Gugur Saat Diserang Kelompok Kriminal Bersenjata Papua, Sepanjang 2019
Facebook Tribun Manado :
Baca: Lowongan Kerja- PT Nindya Karta Cari Pegawai Baru, Lulusan S1/D3, Ini 7 Posisi yang Dibutuhkan
Baca: Bendera Indonesia dan Monaco Sama-sama Merah Putih, Ini Perbedaannya
Baca: Diduga Merusak Lahan, Pria Ini Laporkan Sejumlah Satpol PP, Kasat Reskrim: Kasusnya Sementara Lidik
Instagram Tribun Manado :
Data sementara, ada 25 rumah yang mengalami kerusakan, termasuk rumah Nek Ainan.
Nek Ainan yang berstatus janda ini tinggal seorang diri di rumahnya yang berkonstruksi permanen.
Rumah itu merupakan rumah bantuan duafa yang dia terima beberapa tahun lalu.
Saat angin puting beliung menerpa, ia memang sedang berada di dalam rumah.
Begitu melihat semua bagian atap rumahnya terlepas, dengan ketakutan ia berlari ke luar.
Tak pelak, angin langsung menyambar tubuhnya dan Nek Ainan terhempas ke areal persawahan, tak jauh dari lokasi jatuhnya seng-seng dan bagian atap rumahnya.
Beruntung ia selamat. Warga pun segera berdatangan mengangkat tubuhnya dari areal sawah.
"Ibu Ainan sangat terkejut. Ia menangis. Warga dengan cepat mengangkat tubuh Bu Ainan dari sawah," ujar warga Sarah Perlak, Junaidi (47) kepada Serambi, Minggu kemarin.