Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Kronologis 2 Warga Talaud Terombang Ambing di Laut, Oma-Opa Meninggal Hingga 'Dimakamkan' di Laut

Dua WNI asal Kabupaten Kepulauan Talaud selamat dari maut setelah terombang-ambing di laut sebulan lebih lamanya

Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Ryo Noor
Altin Awawangi (38) dan Marfrenly Sampul (16) 

Kronologis 2 Warga Talaud Terombang Ambing di Laut, Oma-Opa Meninggal Hingga 'Dimakamkan' di Laut

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua WNI asal Kabupaten Kepulauan Talaud selamat dari maut setelah terombang-ambing di laut sebulan lebih lamanya.

Dua WNI itu adalah paman dan keponakan Altin Awawangi (38) dan Marfrenly Sampul (16).

Keduanya warga Desa Alude, Pulau Salibabu, Kecamatan Kalongan, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.

Altin dan Marfrenly akhirnya tiba di Bandara Sam Ratulangi, Senin (19/8/2019) setelah selamat dibawa kapal Filipina ke Papua Nugini.

Pemerintah RI lewat Kementerian Luar Negeri dan Pemprov Sulut mengurus kepulangan dua WNI ini ke Kabupaten Talaud.

BERITA POPULER:

> VIDEO Terbaru KKB Lekagak Telenggen, Sebut Prabowo-Jokowi Suruh Bawa Bom ke Papua: Kalian Kalah

> Pria Ini Berteman dengan 30 King Kobra, Coba Lihat Reaksi si Raja Ular Ketika Diberi Makan Paha Ayam

> Cewek Ini Dijemput Pacarnya, Disuguhkan Miras, Tak Sadarkan Diri Lalu Terjadilah

Tiba di Manado mereka disambut di VVIP Bandara.

Altin dan Marfrenly kemudian berkisah pengalaman pahit terombang-ambing sebulan lebih di laut.

Altin mengatakan, awalnya mereka hanya mengunjungi sanak saudara di sebuah Pulau di Filipina.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Perjalanan itu berhasil, selama dua minggu mereka berlibur di Filipina.

Musibah itu menimpa sekeluarga, mereka menaiki Kapal Pamboat sejenis kapal bermesin dengan penyangah di kiri dan kanan, panjang Pamboat kira-kira sepanjang 8 meter.

Bermodal tiga jeriken 25 liter bahan bakar, mereka bertolak dari Filipina ke Talaud.

KABAR SELEBRITIS:

> VIDEO, Roger Danuarta Mengaji Sebelum Ijab Kabul yang Buat Penghulu Terharu: Semua Lancar

> Raffi Ahmad Keceplosan Sempat Ingin Nikahi Bella Sebelum Nagita Slavina, Langsung Minta Ini Pada Kru

> Sempat Dikabarkan Bangkrut, Muzdalifah dan Fadel Islami Kini Jualan Lemon

Altin mengatakan, perjalanan itu kira-kira memakan waktu 10 jam.

Di atas kapal ada 4 orang WNI, ia bersama Marfrely serta Oma dan Opa Marfrenly yang juga paman bibi Altin.

Kemudian 3 orang sanak keluarga warga negara Filipina. Total 7 orang di atas Pamboat.

Perjalanan itu tak berlangsung lancar, badai dan gelombang menerpa, Pamboat berjalan pelan akhirnya bahan bakar habis, sementara mereka belum sampai tempat yang dituju.

Mereka pun terombang-ambing sebulan lebih di laut, 3 sanak keluarga akhirnya meninggal dunia yakni Oma dan Opa, serta sanak perempuan warga negara Filipina.

Mereka kemudian menghanyutkan jenazah itu di Laut.

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO:

Pertolangan datang ketika di Laut mererka bertemu dengan Kapal Ikan Asal Filipina.

Kebetulan kapal tersebut akan berlabuh di Papua Nugini.

Total dari 7 orang di atas Pamboat, 4 berhasil bertahan hidup. Dua di antarnya WNI Altin dan Marfrenly. (ryo)

BACA JUGA:

> Berikut 7 Tanda Livermu Terserang Penyakit, Termasuk Perut Buncit dan Mudah Lelah

> Ini Perbedaan Bendera Indonesia dan Monako yang Sama-sama Berwarna Merah Putih, Perdebatan Masa Lalu

> Kamboja Disikat 1-10 Oleh Myanmar, Indonesia Dibantai 0-7 Oleh Vietnam

LIKA FACEBOOK TRIBUN MANADO:

RUSUH MANOKWARI:

> UPDATE TERBARU, Kondisi Manokwari Lebih Parah dari Peristiwa 1998, Warga Menjarah & Lempar Rumah

> Rusuh Demonstran Manokwari, Kapolda dan Pangdam Dievakuasi di Tempat Kejadian

> BREAKING NEWS: Warga di Manokwari Bakar Ban dan Blokade Jalan, Protes Tindakan Rasisme

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved