Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Kekurangan Air Bersih, Andino Warga Paniki Atas Menampung Air dari Sungai dengan Cara Ini

Namun mulai hari ini dirinya berhenti membeli air gelon karena biaya yang tak murah. Dan dirinya memutuskan untuk menampung air di dekat sungai.

Penulis: Siti Nurjanah | Editor: Gryfid Talumedun
Kekurangan Air Bersih, Andino Warga Paniki Atas Menampung Air dari Sungai dengan Cara Ini - kekurangan-air-bersih-andino-warga-paniki-atas.jpg
siti nurjanah/tribun manado
Kekurangan Air Bersih, Andino Warga Paniki Atas Menampung Air dari Sungai dengan Cara Ini
Kekurangan Air Bersih, Andino Warga Paniki Atas Menampung Air dari Sungai dengan Cara Ini - kekurangan-air-bersih-andino-warga-paniki-atas-menampung-air.jpg
siti nurjanah/tribun manado
Kekurangan Air Bersih, Andino Warga Paniki Atas Menampung Air dari Sungai dengan Cara Ini1
Kekurangan Air Bersih, Andino Warga Paniki Atas Menampung Air dari Sungai dengan Cara Ini - kekurangan-air-bersih-andino-warga-paniki-atas-menampung-air-dari-sungai.jpg
siti nurjanah/tribun manado
Kekurangan Air Bersih, Andino Warga Paniki Atas Menampung Air dari Sungai dengan Cara Ini2

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

Tak jauh berbeda dengan Windi (53) mengatakan, hampir setiap dua kali sehari membeli air tong 1000 liter dengan harga Rp 75 ribu sekali beli.

"Setiap dua hari sekali beli 1 tong yang isinya 1000 liter, sekali beli Rp 75 ribu, kami ada 11 anggota keluarga jadi kalau musim kemarau begini gak cukup untuk menampung air atau beli isi ulang yang harga Rp 5000," ucapnya.

Ia menambahkan, air yang dibelinya itu selain untuk mandi juga untuk kebutuhan memasak dan mencuci.

"Yaa buat mandi, masak juga cuci piring, kalau baju di londry, gak cukup airnya kalau buat cuci baju juga," ujarnya tersenyum.

Berbeda dengan, Boim Sili (42), dirinya mandi di sungai, untuk kebutuhan memasak air isi ulang

"Kalai mandi ya mending di sungai, kalau untuk masak beli air isi ulang, kalau air tampungan di sungai buat persediaan kalau malam suka buang air, tapi buat masak bukan air sungai," ujar pria Asal Mapanget.

Ia berharal, musim kemarau segera usai, supaya kekeringan berakhir dan tak susah lagi cari air bersih untuk sehafi-hari.

"Cukup sampai akhir Agustus, gak usah berlanjut musim kemaraunya, susah air bersih," ucapnya. (ana)

Baca: Dicekoki Miras Hingga Mabuk, 3 Pemuda Merudapaksa Gadis 13 Tahun di Tengah Sawah

Baca: DISKON HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus: Ada Pizza Hut, Holland Bakery, Hingga J.CO, Cek Tanggalnya

Baca: Beredar Nama Najwa & Tsamara dalam Susunan Kabinet Jokowi-Maruf Amin, Fadli Zon Posisi Mendag

SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved