Kabinet Menteri
KABINET Menteri Jilid II, Ada yang Digabung dan Ada Kementrian Baru, Ini Penjelasan Jokowi
Jokowi mengakui ada perubahan nomenklatur kementerian di kabinet barunya bersama Maruf Amin.
Ia berharap ada nama-nama politisi muda dari sejumlah nama yang diusulkan.
"Ya enggak apa-apa, mau minta 10, mau minta 11, mau minta 9, kan enggak apa-apa, wong minta saja," kata dia.
Di sisi lain, Jokowi juga akan mencari anak-anak muda dari kalangan profesional.
Ia juga menilai saat ini banyak anak muda yang hebat di berbagai bidang.
"Kalau enggak ada dari partai, kita cari sendiri dari profesional. Profesional muda kan banyak banget," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Namun hitung-hitungan lembaga independen Charta Politika, berlandaskan etika dan tradisi, seperti dikutip
Wartakotalive dari Kompas TV pada liputan berjudul "Otak-Atik Kursi Menteri, Pasar Inginkan Porsi Lebih Besar
dari Kalangan Profesional", maksimal 50 persen jatah kursi menteri biasanya diberikan kepada partai politik.
Tradisi jatah kursi menteri tersebut di Indonesia sudah berlangsung lama mulai zaman Orde Baru hingga Reformasi.
Dari 50 persen jatah kursi menteri tersebut, kemudian dibagi berdasarkan perolehan kursi di parlemen para
partai koalisi dan tambahan bagi koalisi baru.
Kondisi jatah kursi menteri tersebut ternyata membuat sejumlah ekonom pesimis, karena peluang mendapatkan
menteri kalangan profesional relatif sulit.
Padahal ekpektasi pasar cukup tinggi terhadap menteri dari kalangan profesional untuk menjawab tantangan global. (*)
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO TV:
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul TERUNGKAP Kabinet Jilid II Jokowi Ada Kementerian yang Akan Digabung & Ada Kementerian Baru