Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dimutasi Mendikbud, Kakak Ipar Jokowi Manut

Haryanto mengaku tidak mempersoalkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang merotasi guru di seluruh Indonesia

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
kompas
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2016). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Haryanto mengaku tidak mempersoalkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang merotasi guru di seluruh Indonesia termasuk dirinya. Kakak ipar Presiden Joko Widodo ini juga mengaku siap ditempatkan dimana saja.

"Saya hanya ikuti kebijakan, kemana saja saya manut," ujar Haryanto, Rabu(14/8).

Baca: Ada Kekhawatiran AHY Capres 2024: Begini Analisa Hendri Satrio

Meski kerabat presiden, Haryanto mengaku tidak mendapatkan keistimewaan dalam sistem zonasi. Bahkan dirinya tetap mengurus sendiri berkas-berkas kepindahannya."Enggak (istimewa), biasa saja kok. Semua diurus sendiri," ujar guru pendidikan olahraga itu.

Kepala Dinas Pendidikan Surakarta Etty Retnowati menjelaskan bahwa Haryanto dipindah dari SMPN 19 ke SMPN 10 Surakarta, Jawa Tengah. Pria yang disapa Anto itu sudah terkena rotasi guru sejak 2015. Kota Surakarta memang telah menerapkan sistem zonasi kepada siswa dan guru SD-SMP sejak 2015.

"Betul, Pak Haryanto dirotasi pada 2015. Sebelumnya, beliau guru olahraga di SMPN 19, kemudian saat ini mengajar di SMPN 10," kata Etty.

Etty mengatakan Anto terkena rotasi karena sudah 30 tahun mengajar di SMPN 19 Surakarta. Rotasi periode pertama itu menyasar semua guru yang mengajar di satu sekolah selama lebih dari 20 tahun.

Baca: Konsumsi 7 Makanan yang Sangat Mudah Ditemukan Ini, Dipercaya Mencegah Penyakit Kanker

"Pada (rotasi) pertama kali itu guru yang mengajar di atas 20 tahun, kemudian kedua kita rotasi lagi yang 15 tahun. Kalau Pak Haryanto itu di SMPN 19 sudah 30 tahun," ujar dia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendyý mengatakan pemerintah sudah mulai melakukan rotasi guru sesuai dengan zonasi. Rotasi kata Muhadjir sudah dilakukan di beberapa kota yakni Solo, Malang, Surabaya.

"Di Solo sudah rotasi. Bahkan kakak ibu negara juga kena rotasi. Selain di Solo, Malang dan Surabaya sudah rotasi juga," ucapnya.
Menurut Mendikbud kebijakan zonasi tidak tebang pilih dan mengistimewakan orang-orang tertentu. Siapapun kata Mendikbud harus mengikuti aturan yang berlaku.

"PPDB juga begitu, keponakan saya enggak lolos ya silahkan saja. ýMemang ini zonasi dan dia tidak di luar zona. Tidak diterima di negeri ya pindah ke swasta," ujarnya.

Baca: Dianiaya Bos Kafe, Novi: Tangan Saya Diletakkan di Meja, Kemudian Dipukul Pakai Palu

Muhadjir melanjutkan tujuan rotasi pada para guru ialah untuk pemerataan agar tidak bolah ada lagi sekolah yang isinya tumpukan guru PNS dan ada sekolah yang isinya tumpukan guru honorer.

"Ada sekolah yang tidak ada gurunya PNS sama sekali kecuali kepala sekolahnya. Ini tidak boleh terjadi. Dan itu wewenangnya daerah untuk segera melakukan rotasi berbasis zonasi.ý Jadi sekali lagi, rotasinya hanya di zona saja. Tidak perlu antar daerah apalagi provinsi. Jadi guru-guru jangan resah. Per zonasi dulu kita mulai," imbuh Muhadjir. (Tribun Network/fel/wly)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved