Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Menderita Skoliosis, Biaya Operasi Zefanya Tembus Rp 200 Juta, Ibunda : Kami tak Punya Uang

Kondisi rusuk yang abnormal ini membuat paru-paru sebelah kiri Zefanya terus mengecil dan memicu kesulitan untuk bernafas.

Penulis: Fransiska_Noel | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO/FRANSISKA NOEL
Zefanya Kuntel (11), bocah asal Aertembaga Bitung yang menderita Skoliosis, atau kelainan pada rangka tubuh berupa kelengkungan tulang belakang, sangat membutuhkan uluran tangan. Biaya operasi Zefanya mencapai Rp 200 Juta. Vini Kateluang, ibunda Zefanya mengaku tak punya biaya untuk operasi putrinya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Zefanya Kuntel (11), sudah empat tahun menderita Skoliosis.

Bocah yang sudah mulai beranjak remaja, dan bersekolah di SLB Kasih Angelia Bitung ini bahkan setiap hari harus mengalami sesak nafas, akibat posisi tulang rusuk yang membengkok dan menekan paru-paru sebelah kirinya.

Kondisi rusuk yang abnormal ini membuat paru-paru sebelah kiri Zefanya terus mengecil dan memicu kesulitan untuk bernafas.

Skoliosis sendiri merupakan sebuah kelainan pada rangka tubuh, yang berupa kelengkungan tulang belakang.

Sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan idiofatik, yaitu kelainan yang tidak diketahui penyebabnya.

Zefanya bersama ibunya, Vini Kateluang, didampingi Jull Takaliuang, selaku Ketua Lembaga Perlindungan Anak Sulawesi Utara, mendatangi Kantor Harian Tribun Manado, Selasa (13/9/2019).

Wajahnya terlihat ceria, sambil sesekali menjawab dengan bersemangat saat Tribun Manado mengajukan beberapa pertanyaan ke ibunya.

Vini, ibunda Zefanya menjelaskan bahwa putrinya sudah dua minggu menjalani pemeriksaan dan rawat jalan di Siloam Hospitals Manado, dan hasil diagnosis menyimpulkan Zefanya menderita Skoliosis sehingga perlu tindakan medis lanjutan, yaitu operasi.

"Biaya operasi katanya sampai Rp 200 juta. Kami tidak mampu," ujar Vini sambil memperlihatkan bagian punggung putrinya yang mengalami kelainan.

Menurutnya, Siloam Hospitals sudah merujuk Zefanya untuk menjalani perawatan medis lanjutan di RSUP Kandou Manado.

"Biaya operasinya besar sekali. Saya cuma bisa berharap ada yang mau bantu supaya Zefanya bisa operasi," ungkap Vini sambil sesekali menahan tangis.

Vini mengisahkan, putrinya sudah menunjukan tanda-tanda terkena Skoliosis saat memasuki usia 7 tahun.

"Tidak ada gejala apa-apa, tiba-tiba tulang punggung mulai bengkok. Tiap hari tambah bengkok," terang Vini.

Selain menderita Skoliosis, menurut Vini, putrinya juga mengalami autis sejak masih berusia 4 tahun.

"Fanya sering susah tidur saat malam hari karena sesak nafas," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved