Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Golkar Usung Capres dan Cawapres Sendiri di Pilpres 2024, Signal Sumbang 24 Hewan Kurban

Partai Golongan Karya, telah merencanakan bakal mengusung capres dan cawapresnya sendiri pada Pilpres 2024.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNTIMUR
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membawa 34 Ketua DPD Partai Golkar bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (1/7/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemilihan Presiden ( Pilpres) Tahun 2024 masih sangat jauh.

Namun berbagai persiapan telah disiapkan para partai politik sejak saat ini.

Partai Golongan Karya ( Golkar), telah merencanakan bakal mengusung capres dan cawapresnya sendiri pada Pilpres 2024.

Penegasan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakri.

"Pilpres ke depan Golkar bisa mengusung calonnya sendiri," kata Aburizal usai shalat Idul Adha di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (11/8/2019).

BERITA TERPOPULER: Viral, Daftar Menteri Kabinet Kerja Jilid II Ditetapkan Jokowi, Ganjar Pranowo jadi Mendagri

BERITA TERPOPULER: Ayu Ting Ting Dilamar dengan Mahar Hafalan 30 Juz, Janda Enji: Seiman, Sayang, Setia dan Jujur

BERITA TERPOPULER: Ketika Anak Ruben Onsu Mau Tabrak Sarwendah Sampai Mati, Ternyata Disuruh Pria yang Thalia Tunjuk

Aburizal Bakri pun berharap perolehan suara partainya pada pemilu mendatang bisa lebih baik, mengingat pada pemilu tahun 2019, suara Golkar menurun.

"Insya allah," kata dia. 

Oleh karena itu, ia menilai perlu dilakukan evaluasi, supaya ke depan suara Golkar dapat meningkat.

Tidak hanya untuk pilkada atau pileg, melainkan juga sebagai modal partai berlambang beringin itu mencalonkan kadernya pada 2024.

"Bagaimana tahun 2020 mendatang lebih bagus lagi batu pilkada, bagimana pada batu pileg (2024) lebih bagus lagi," ujar Aburizal.

Meski suara Golkar menurun, menurut Aburizal, partainya sudah melakukan yang terbaik.

"Saya kira apa yang sudah dilakukan baik-baik dari keadaan yang begitu berat," kata dia. 

24 Ekor Sapi Kurban Jadi Simbol Harapan Golkar Usung Capres Cawapres Sendiri di 2024

Sejumlah elite Partai Golkar menyerahkan hewan kurban ke kantor DPP Golkar, Minggu (11/8/2019).

Sebanyak 24 ekor sapi diserahkan jajaran petinggi partai dalam momen Idul Adha ini.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, tak menampik bahwa angka 24 bisa diterjemahkan sebagai harapan Golkar mengusung calon presiden dan wakil presidennya sendiri di Pemilu 2024.

"Ini adinda menejermahkannya pas betul," kata Airlangga sambil tertawa, usai shalat Id di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (11/8/2019).

Airlangga mengatakan, 24 sapi itu adalah kurban dari pribadinya dan sejumlah pengurus partai seperti Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie dan Wakil Ketua Dewan Pembina Akbar Tanjung.

Ia bercerita, sapi yang ia kurbankan beratnya sekitar 1,4 ton.

BERITA POPULER: Sakit Hati Dianiaya, Pria Ini Tikam Driver Ojol Pakai Gunting hingga Tewas, Ditangkap di Pasar 45

BERITA POPULER: Olly Dondokambey Isyaratkan Joune Ganda Dapat Tiket PDIP di Pilkada Minut

BERITA POPULER: Viral Empat Pemuda Kencingi Bendera Merah Putih: Begini Pengakuan Mereka

Momen berkurban di Idul Adha ini, kata Airlangga, selalu digelar setiap tahunnya.

"Tentu ini acara rutin dalam rangka Idul Adha," katanya.

Partai Golkar Menilai Wajar Jika PDIP Minta Jatah Menteri Paling Banyak

Kandidat menteri dari PDIP untuk Kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin menjadi satu bahasan dalam Kongres V PDIP di Bali. 

Terkait menteri dari PDIP ini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bahkan meminta secara terang-terangan kepada Jokowi agar PDIP mendapat jatah menteri paling banyak. 

Partai Golkar menganggap wajar bila Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta jatah kursi Menteri paling banyak kepada Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).

Mengingat PDIP perjuangan adalah partai pemenang Pemilu 2019 lalu.

"Wajar sebagai Partai pemenang pemilu dan partai pendukung Koalisi Jokowi-Maruf Amin, jika menginginkan lebih banyak. Itu kan proporsionalitas saja," ujar Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily saat dihubungi, Minggu (11/8/2019).

Namun semuanya dikembalikan kepada Jokowi sebagai Presiden yang memiliki hak prerogatif untuk menentukan Kabinetnya.

"Itu hak preogratif Pak Jokowi untuk menentukan komposisi dan figur yang dibutuhkan untuk bekerja sesuai dengan visi, misi dan program yang telah dirumuskan dalam nawacita jilid kedua," jelas Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini.

Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi karena yakin akan objektif dalam menyusun komposisi Kabinet untuk periode 2019-2024.

Bahkan Ace yakin Jokowi akan memilih nama atau figur yang tepat untuk mengisi portofolio kabinet yang dibutuhkan.

"Presiden Jokowi tentu tahu mengetahui mana figur-figur yang memiliki kompetensi, intergritas, kemampuan manajerial dan bertindak cepat dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang perlu diambil keputusannya," tegasnya.

Untuk itu pula Golkar juga sudah menyiapakan kader-kader terbaiknya untuk mengisi komposisi kabinet bila diminta Jokowi.

"Nama-namanya sudah ada di kantong Ketua Umum Partai Golkar, Pak Airlangga Hartarto," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, secara balk-blakan meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar partainya diberi jatah kursi menteri yang paling besar diantara kelompok politik lainnya.

Hal itu secara terbuka disampaikan Megawati di dalam pidatonya di pembukaan kongres V PDI Perjuangan (PDIP) di Grand Inna Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019).

Acara itu turut dihadiri Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla dan Wapres terpilih periode berikutnya Maruf Amin, dan para ketua umum parpol koalisi plus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Awalnya Megawati bercerita bagaimana dirinya menjaga partainya untuk selalu konsisten dengan perjuangan. Selama 10 tahun memerintah, Presiden SBY selalu menawari dirinya agar bergabung ke pemerintahan.

Caranya adalah dengan tawaran kursi menteri. Dan setiap kali juga Megawati selalu menolak.

Megawati mengaku anak-anaknya di partai menggerutu kepadanya saat melakukan penolakan itu. Sebab sudah susah berjuang agar menjadi pemenang pilpres, namun tak pernah mendapat apapun.

"Saya omong, kalau elo kepengen jadi menteri (dengan cara seperti itu, red), keluar dari PDIP. Ora patekhen (bahasa jawa saya takkan kehilangan, red)," kata Megawati.

Namun, Megawati berpaling ke Jokowi. Menurutnya, Jokowi mesti memberikan jatah kursi menteri kepada kader PDIP.

Sebab partainya sudah dua kali menjadikan Jokowi sebagai pemenang.

"Orang kita pemenang dua kali. Betul tidak? Saksikan ya. Iya dong. Jangan nanti, (Jokowi bilang, red) 'Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma 4 ya'. Endak mau. Tidak mau. Tidak mau. Tidak mau," kata Megawati yang disambut riuh teriakan para kader PDIP.

"Iya dong. Orang yang tak dapat kemenangan saja minta. Horeeeeeee," teriak Megawati sambil mengepalkan kedua tangannya di hadapan dada.

"Ini dalam kongres partai ya Pak Presiden, saya meminta dengan hormat, bahwa PDIP masuk ke kabinet dengan jumlah menteri yang terbanyak," kata Megawati yang disambut teriakan gemuruh dari kader.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO TV:

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved