Berita Manado
6 Bulan Sejak Longsor Menerjang Rumah Warga, Bantuan Pemerintah Belum Juga Datang
Ada dua keluarga yang belum membangun. Satu di antaranya harus tinggal di indekos, sementara satu keluarga lainnya menumpang di rumah kerabat.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: maximus conterius
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Longsor yang terjadi di sejumlah lokasi di Kota Manado pada awal Februari 2019 lalu masih menyisakan pilu.
Para korban yang rumahnya tertimbun longsor tinggal dalam keterbatasan, sementara rumah yang hancur belum dapat langsung diperbaiki.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado menyebut, bencana tersebut membuat 819 unit rumah rusak ringan, 20 rumah rusak sedang dan 53 rumah rusak berat, yang tersebar di delapan kecamatan dan 43 kelurahan.
Tribun Manado mendatangi lokasi longsor di Lorong Samigo, Lingkungan 1 Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, Minggu (11/8/2019).
Di lokasi tersebut, longsor menewaskan seorang anak.
Ada dua keluarga yang rumahnya rusak, yakni keluarga Fandy Araro-Lapian dan keluarga Bakir-Jamah.
Dua rumah itu rusak parah saat kejadian. Kini belum ada pembangunan berarti untuk dua rumah itu.
Pada rumah Bakir-Jamah, satu kamar dan dapur belum dibangun.
Sedangkan rumah Araro-Lapian belum dibangun, hanya satu kamar yang dipakai.
Temboknya sudah ada yang retak, pagar di jalanpun sudah miring karena longsor.
Baca: Banjir dan Longsor Terjadi di Beberapa Wilayah Kota Manado, Warga Pilih Mengungsi
Baca: Beredar Video Detik-detik Rumah Ambruk Ditimpa Longsoran Bukit: Disertai Gemuruh dan Teriakan Bocah
Fandy Araro mengatakan, hingga sekarang belum membangun kembali. Ia mengaku berharap janji pemerintah.
"(Saat itu) pemerintah mengatakan akan dapat bantuan dan langsung mendapat tepuk tangan dari semua masyarakat. Tapi sampai sekarang tidak ada realisasi," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk pembangunan tidak ada bantuan dari pemerintah.
Ia pun khawatir bila hujan mengguyur akan terjadi longsor. Di puncak ada tong air yang posisinya sudah berada di pinggir. Selain itu, di puncak juga ada sekolah.
"Yang kami khawatirkan, jangan sampai tong air longsor. Jadi kalau hujan kami tidur di luar," tambahnya.
Di Lingkungan IV Kairagi Satu, Mapanget, ada tiga rumah yang rusak berat akibat longsor.
Keluarga-keluarga yang menjadi korban baru mendapatkan bantuan darurat dari Dinas Sosial tak lama setelah peristiwa.
Di lokasi masih banyak puing-puing sisa bangunan rumah yang rusak.
Di tempat itu ada dua keluarga yang belum membangun.
Satu di antaranya bahkan harus tinggal di indekos, sementara satu keluarga lainnya menumpang di rumah kerabat.
Adapun satu keluarga, yakni keluarga Bernad Lapasiang-Sangel yang saat ini sedang membangun secara pelan-pelan.
Baca: Beginilah Curahan Hati Istri Almarhum Sir Jon Duarmas, Guru SMKN 9 Korban Longsor di Manado
Baca: Banjir dan Longsor di Manado, Anggota TNI Bantu Evakuasi Ibu Hamil dan Anak-anak
Di lokasi itu masih banyak sisa rumah yang rusak, seperti seng, kayu, pakaian, alat dapur yang sudah tidak terpakai.
Longsor juga membuat tempat tinggal Bernard naik kira-kira satu setengah meter dari dasar tanah.
Kata Bernard, sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah untuk pembangunan rumah. Bosan menanti janji, ia pun perlahan-lahan membangun rumah bila ada rezeki.
“Harus tinggal di mana kalau tidak membangun? Yang penting tidak kena hujan dan panas,” kata dia.
Ia masih berharap pemerintah dapat membantu mereka agar beban berkurang.
Pemerintah Kota Manado telah mendata para korban bencana banjir dan longsor pada Februari silam, termasuk rumah-rumah yang rusak.
Kepala BPBD Kota Manado melalui Sekretaris Peter Eman MT mengatakan, setelah bencana longsor dan banjir, pihaknya mendata rumah-rumah warga yang terkena dampak, mulai dari yang rusak berat hingga ringan.
Tak hanya mendata, BPBD juga langsung turun tangan membantu para korban saat kejadian dengan memberikan beragam bantuan yang dibutuhkan para korban.
"Saat kejadian dan pasca-kejadian kami salurkan bantuan berupa makanan, tenda, hingga pakaian dan obat-obat yang mereka perlukan," ujarnya.
Sedangkan untuk bantuan bagi pemilik rumah yang mengalami rusak ringan dan berat kini tengah diproses.
"Data itu sekarang ada di Bansos, dan Bansos itu melaporkan ke Pemkot Manado, jadi bantuan untuk mereka yang rumahnya rusak masih sementara diproses," ujarnya.
BERITA POPULER:
Baca: Rocky Gerung Akui Kehebatan Adiknya Grevo Gerung: Dunia Mengapresiasinya
Baca: Santai, Gading Marten Bongkar Alasan Bercerai dari Gisella Anastasia
Baca: Olly Dondokambey Menteri, Steven Kandouw Diplot Gubernur, Ini Prediksi Jabatan Menteri untuk Olly
Selain itu, bagi keluarga yang memiliki anak sekolah pun langsung dapat bantuan dari Dinas Pendidikan Kota Manado.
Sekretaris Daerah Kota Manado Micler Lakat mengatakan, untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi rumah para korban harus membuat proposal melalui kepala lingkungan atau lurah.
Proposal tersebut kemudian dibawa ke Pemkot Manado.
Syarat mutlak pemberian bantuan tersebut yakni tanah dan bangunan adalah milik sendiri. (*)
Baca: Belasan Orang Taklukkan Sapi Bantuan Jokowi, si Black Mengamuk: Begini Jadinya
Baca: Viral Empat Pemuda Kencingi Bendera Merah Putih: Begini Pengakuan Mereka
Baca: Ayu Ting Ting Dilamar dengan Mahar Hafalan 30 Juz, Janda Enji: Seiman, Sayang, Setia dan Jujur