Renungan Sabtu
Renungan : Persepsi tentang Paulus
Saat kapal yang ditumpanginya pecah terkandas di Pulau Malta, Paulus disambut dengan baik oleh penduduk setempat.
Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
Pdt Nico Gara
Mantan Sekum Sinode GMIM
Bacaan : Kisah Para Rasul 28:1-10
Setahun: Yesaya 47-51
Nats: Namun mereka menyangka bahwa ia akan bengkak atau tiba-tiba akan mati rebah.
Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat bahwa tidak terjadi apa pun padanya, maka sebaliknya mereka berpendapat bahwa ia seorang dewa. (Kisah Para Rasul 28:6)
Saat kapal yang ditumpanginya pecah terkandas di Pulau Malta, Paulus disambut dengan baik oleh penduduk setempat.
Namun ketika seekor ular menggigit Paulus, pikiran mereka berubah.
Mereka mulai berpikir negatif tentang dia.
Ketika Rasul Paulus mengibaskan ular itu dari tangannya, mereka tetap menunggu-nunggu pembalasan ilahi yang akan membenarkan celaan mereka kepadanya.
Mereka mengira tidak lama lagi tubuh Paulus akan bengkak dan pecah karena daya racun yang mematikan, atau ia akan terjatuh dan mati seketika itu juga.
Orang-orang di Malta berpikir demikian karena Paulus adalah seorang tahanan.
Sangkanya ia pastilah seorang pembunuh.
Lagi pula Paulus mengajukan banding kepada Kaisar di Roma.
Karena itu mereka memaksakan persepsinya tentang Paulus.
Untungnya orang-orang Malta tidak merobohkan Paulus ketika ia tidak menjadi bengkak dan rebah seperti yang mereka pikirkan.