Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Pembunuhan

Pelaku Pembunuhan Ni Putu Yuniawati di Penginapan Teduh Ayu Tiba Di Bali, Diterbangkan dari Sulut

pelaku yang diterbangkan dari Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara sekitar pukul 07.00 wita datang bersama pihak kepolisian. tiba pukul 10.00 WITA

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Tribun Manado/Tribun Bali
Bagus Putu Wijaya, pelaku Pembunuhan Putu Yuniawati di penginapan Teduh Ayu 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sabtu (10/8/2019) pagi tadi, pelaku Bagus alias BPW (33) pembunuhan terhadap korban Ni putu Yuniawati telah diberangkatkan ke Bali.

BPW dikawal oleh anggota Tim Resmob Polda Bali, dan Tim Resmob Polresta Denpasar.

Saat ini Pelaku pembunuhan Ni Putu Yuniawati di Penginapan Teduh Ayu akhirnya tiba di Denpasar, Sabtu (10/8/2019).

Kedatangan pelaku Bagus Putu Wijaya dijaga jajaran dari Tim Resmob Polresta Denpasar bersama Tim Resmob Polda Bali.

Dari informasi sumber di lapangan, pelaku yang diterbangkan dari Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara sekitar pukul 07.00 wita datang bersama pihak kepolisian.

Lalu tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung, Bali sekitar pukul 10.00 wita.

Selanjutnya pelaku dikabarkan digiring menuju Mapolresta Denpasar, Bali guna penyelidikan dan perkembangan lebih lanjut terkait kasusnya.

Baca: NET TV Dikabarkan Bangkrut dan PHK Massal, Wishnutama Diserang Banyak Pertanyaan, Ini Penjelasannya

Baca: Gadis 18 Tahun DISUNTIK Ayah, Adik dan Kakak Kandung Sebanyak Ratusan Kali

Baca: Buron 3 Hari, Tersangka Pembunuhan Ni Putu Yuniawati di Bali Tertangkap di Mitra, Kronologi Kasusnya

FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO

Yang mana kabar sebelumnya Tribun Bali beritakan, pelaku Bagus Putu Wijaya (33) asal Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali.

Terlibat pembunuhan di sebuah penginapan yakni Teduh Ayu, Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar Barat pada Senin (5/8/2019) lalu, sekitar pukul 20.30 wita..

Hingga berita ini diturunkan, Tribun Bali masih memantau lebih lanjut terkait kasus ini. (*)

Diterbangkan ke bali

Sabtu (10/8/2019), pelaku Bagus alias BPW (33) pembunuhan terhadap korban Ni putu Yuniawati telah diberangkatkan di Bali.

BPW dikawal oleh anggota Tim Resmob Polda Bali, dan Tim Resmob Polresta Denpasar.

Wakil Tim Resmob Polda Sulut, AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan, pihaknya berhasil membekuk keberadaan BPW, berkat kerjasama tim yang solid.

"Pelaku berhasil kami amankan berkat kerja tim yang solid serta komunikasi yang baik dan informasi juga yang baik," katanya.

Baca: Struktur Pengurus DPP PDIP Periode 2019-2024, Masinton: Semuanya Hak Prerogatif Ibu Megawati

Baca: Kisah 3 Orang Bersaudara yang Hidup Diterlantarkan & Bertahan Hidup dari Bantuan Tetangga

Baca: PROFIL I Nyoman Dhamantra, Anggota DPR RI dari PDIP yang Ditangkap KPK dalam OTT

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

Pihaknya hampir saja kecolongan saat melakukan penangkapan terhadap BPW.

"Memang saat kita cek dirumah istrinya yang berlokasi di Teling, kami kesana ia (pelaku) tidak ada, tapi kami terus berupaya dan bersama tim melakukan pelacakan, ternyata mendapat informasi berada di Ratahan, kami tangkap pelaku di Ratahan," jelas dia.

BPW tak berkutik saat ditangkap oleh pihak kepolisian.

Diketahui kasus pembunuhan tersebut terjadi pada 05 Agustus 2019 sekira pukul 20.00 Wita, karyawan hotel menghubungi Pelapor dan menyampaikan bahwa kamar no 8, diketahui lelakinya sudah pergi, namun perempuannya belum.

Kemudian dilakukan pengecekan ternyata di temukan seorang perempuan bernama Ni putu yuniawati (34) warga Br Kaja Serangen Denpasar Selatan, dalam keadaan tengkurap dan dalam kondisi sudah meninggal dunia, di Penginapan Teduh Ayu II Kamar no 8 Jl Kebo Iwa Utara Denpasar Bali. (fer)

Baca: Kawan Lama Gelar Donor Darah di ACE Manado, Aksi Sosial di 32 Kota demi 20.000 Kantong Darah

Buron Selama 3 Hari

Tim Resmob Polda Sulut berkolaborasi dengan Tim Resmob Polda Bali menangkap tersangka  Bagus Putu Wijaya (33), warga Desa Sinabun Kecamatan Sawan Singaraja, Provinsi Bali.

Bagus Putu Wijaya ditangkap polisi saat dalam pelariannya setelah melakukan pembunuhan terhadap Ni Putu Yuniawati pada Senin (5/8/2019) sekitar pukul 20.00 Wita.

Ni Putu Yuniawati ditemukan meninggal dalam kamar nomor 8 sedangkan pria yang menemaninya sudah pergi.

Polisi pun melakukan pengejaran dan menangkap Bagus saat melarikan diri di Jalan Trans Ratahan Minahasa Tenggara, Kamis (8/8/2019) sekitar pukul 21.30 Wita.

Waka Tim Resmob Polda Sulut AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan Polda Bali melakukan pengejaran terhadap tersangka pembunuhan di wilayah hukum Polda Bali.

"Kita melakukan pengejaran, dan berhasil mengamankan tersangka di Jalan trans Ratahan," kata Santoso.

Dikatakannya, saat ini pelaku dalam pemeriksaan dan nantinya akan dikirim di Polresta Denpasar Bali.

"Pelaku terjerat pasal 340 jo 338 KUHP, dan akan dikirim ke Polresta Denpasar Bali," kata Santoso.

Penangkapan dilakukan sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : LP-B/878/VIII/2019/Bali/Resta Dps, pada tanggal 05 Agustus 2019.

Baca: Bupati Aceh Buat Kebijakan Larangan Terbang Saat Iduladha, Lion Air Ubah Jadwal

Kronologi Kasus 

Melansir Tribunbali.com, Saksi di lokasi kejadian ditemukannya jenazah Ni Putu Yuniawati menyebutkan bahwa saat itu korban bersama seorang pria mendatangi penginapan Teduh Ayu pada Senin (5/8/2019) sekitar pukul 18.00 Wita.

Mereka mengendarai mobil Avanza warna putih.

Setelah bertanya kepada petugas hotel Kadek Yuliani (37), seorang di antara mereka bayar sewa kamar untuk beberapa jam.

Setelah terima kunci mereka menuju kamar nomor 8.

Sekitar pukul 19.30 Wita, rekan Yuniawati keluar dari kamar menuju mobil lalu meninggalkan penginapan  menuju arah utara. 

Petugas penginapan mengaku tidak meminta identitas satu di antara penyewa kamar lantaran hanya gunakan kamar dua jam dengan sewa Rp 60 ribu.

Lantaran waktu sewa sudah berakhir namun Yuniawati belum keluar kamar, petugas hotel akhirnya mengetuk pintu kamar penginapan sekitar pukul 21.30 Wita.

Saat dipanggil korban tidak menyahut. Petugas mengecek dan melihat korban dalam keadaan tidur dengan posisi tengkurap.

Petugas hotel coba membangunkan korban dan membalikkan badan perempuan tersebut.

Petugas kaget  melihat mulut korban dibekap dengan handuk dan terdapat bercak darah yang keluar dari mulutnya.

Ternyata Ni Putu Yuniawati sudah tidak bernyawa. Petugas hotel pun melaporkan ke pihak kepolisian.

Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Haji Andi Muhamad Nurul Yaqin  belum menyebut penyebab kematian Yuniawati.

"Masih dilakukan penyelidikan oleh tim gabungan untuk menjawab, apakah itu memang pembunuhan atau meninggal karena sakit," tambahnya.

Menurut keterangan saksi mata, korban datang bersama laki-laki  yang diperkirakan berusia 40 tahun.

Laki-laki itu berperawakan kurus, memakai sandal, baju kaus abu-abu, celana kain abu-abu, lengan kanan penuh tato, dan bicara dalam bahasa Indonesia.

Baca: Soekarno Dijuluki Indonesia Dandy, Desain Seragam Kepresidennya Sendiri Sampai Punya Parfum Khas

Saksi lainnya I Wayan Budiarta melihat mobil Avanza warna putih di parkiran penginapan, namun tidak ingat nomor platnya. Dia hanya melihat  ada stiker Transformer di pintu belakang sebelah kanan.

Sempat Cari Orang Pintar 

Adapun keluarga Ni Putu Yuniawati mendengar kabar duka dari pihak kepolisian pada Selasa (6/8/2019) pukul 23.00 Wita.

Polisi mendatangi rumah suaminya, Nyoman Sugita di Banjar Kaja, Serangan, Denpasar, Bali.

Ia kaget mendengar kabar tersebut. Apalagi  kematian istrinya terkesan tidak wajar.

"Saya dapat informasi juga katanya begitu (dibunuh) tapi karena bukti yang belum kuat saya cari orang pintar," katanya.

"Saya tanya orang pintar, istri saya bilang dia dipukul, dibanting, sama disekap. Saya sempat lihat di kamar jenazah itu memang ada darah di hidungnya atau lebamlah di wajahnya," ucap Sugita.

"Itu kata orang pintar, percaya dan tidak percaya ya, tetapi kenyataannya seperti itu, dia bilang di sininya sakit, di situnya sakit," tambahnya.

Anak korban, Pande (19) mengutarakan hal serupa.

Hanya saja saat ditanya soal pelaku, Aditya mengatakan ibunya tidak bisa mengungkapkan.

"Ibu gak bisa bilang siapa pelakunya, jadi kayak mau ngomong tapi kecekik gitu, jadi susah bilangnya," jelas Pande.

Kasus ini masih diproses kepolisian. Sugita menunggu kepastian siapa pelaku yang menghabisi nyawa istrinya. (Ferdinand Ranti)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com

Baca: Kehangatan Keluarga Mbah Moen Saat Temui Habib Rizieq di Makkah, Singgung Pesan Almarhum

Baca: 3 Tersangka Curanmor Tertangkap Polisi, Ketiganya Masih Berusia Belia

Baca: 5 TERPOPULER: Perlakuan Hotman Paris ke Meriam Bellina Diungkap hingga 10 Calon Menteri dari PDIP

SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved