Presiden Jokowi Malu dengan Negara Tetangga: Ini Penyebabnya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan para pimpinan aparat untuk serius menangani kebakaran hutan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
"Api sekecil apapun segera padamkan, kalau sudah gede apalagi di hutan gambut sangat sulit sekali padamnya. Jangan sampai ada yang namanya status siaga darurat, jangan sampai," pintanya.
Menurutnya, upaya pencegahan karhutla dapat dilakukan dengan patroli dan deteksi dini. Selain itu, ia meminta meminta dilakukan penataan ekosistem gambut agar tetap basah dan membuat embung sehingga saat kemarau gambut tidak kering.
Selain itu, Jokowi juga meminta operasi pemadaman harus didukung penegakkan hukum oleh pihak kepolisian secara konsisten.
Untuk pelaksanaan tugas tersebut, Jokowi minta seluruh unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (gubernur, pangdam dan kapolda), untuk bersinergi dengan pemerintah pusat dalam pemadaman sedini mungkin. Melalui pemadaman diharapkan api tidak membesar dan berdampak secara luas.
Kalimantan Paling Banyak
Pelaksana harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo menyampaikan berdasarkan data Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, per Selasa, 6 Agutus 2019 pukul 16.00 WIB, luas hutan dan lahan di seluruh wilayah yang terbakar sepanjang 2019 mencapai 135.749 ha.
Luas kebakaran tertinggi terjadi di Nusa Tenggara Timur (71.712 ha), Riau (30.065), Kepulauan Riau (4.970), Kalimantan Selatan (4.670), Kalimantan Timur (4.430).
"Luas karhutla dihitung berdasarkan analisis citra satelit landsat 8 OLI/TIRS yang di-overlay dengan data sebaran hotspot, serta laporan hasil pengecekan lapangan terhadap hotspot dan laporan pemadaman yang dilaksanakan Manggala Agni," ujar Agus Wibowo.
Sementara itu, jumlah hotspot (titik panas) per Selasa, 6 Agutus 2019 pukul 16.00 WIB adalah 538 titik dengan level sedang dan tinggi. Sebagian besar titik api berada di Kalimantan.
Data ini berdasarkan satelit Aqua (Akuisisi: 12.40 WIB), Terra (Akuisisi: 09.46 WIB), SNNP (Akuisisi: - WIB) pada catalog modis LAPAN dengan kategori sedang (30-79%) dan tinggi (>=80%).
Jumlah titik api dengan level tinggi berada di Kalimantan Barat dengan 34 titik, Kalimantan Utara dengan 34 titik, Kalimantan Tengah dengan 27 titik, Kalimantan Timur dengan 18 titik, Sulawesi Selatan dengan 8 titik, Kalimantan Selatan dengan 6 titik dan Nusa Tenggara Timur dengan 4 titik.
Adapun jumlah titik api dengan level sedang berada di Kalimantan Tengah 110 titik, Kalimantan Barat 96 titik, Kalimantan Timur dengan 47 titik, Kalimantan Utara 43, Kalimantan Selatan dengan 24 titik, Jawa Timur dengan 19 titik dan Nusa Tenggara Timur dengan 18 titik.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memastikan renncana pemindahan ibukora negara dari DKI Jakarta ke salah satu provinsi di Pulau Kalimantan. (tribun network/sen/mal/coz)