Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Seleksi Capim KPK

KPK Tak Percaya Capim KPK Hartanya Rp 1 Triliun, Beri Kesempatan Klarifikasi

Publik berharap figur-figur yang terpilih sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan yang terbaik

Editor: Aswin_Lumintang
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua panitia seleksi calon pimpinan KPK,Yenti Garnasih (tengah) memberikan sambutan saat membuka tes psikologi seleksi calon pimpinan KPK, di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara, Cilandak, Jakarta, Minggu (28/7/2019). Tes psikologi Capim KPK periode 2019-2023 tersebut diikuti 104 peserta. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Publik berharap figur-figur yang terpilih sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan yang terbaik dan mampu meneruskan apa yang telah dicapai institusi antirasuah ini.

Presiden Joko Widodo bertemu panita seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Korupsi. Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/6/2019).
Presiden Joko Widodo bertemu panita seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Korupsi. Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/6/2019). (kompas.com)

Terkait hal ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah memiliki beberapa data harta kekayaan calon pimpinan (capim) KPK jilid V yang lolos tes psikologi.

Diketahui, 27 dari 40 capim KPK yang lolos tes psikologi telah menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Juru Bicara KPK Febri Diansyah membeberkan beberapa harta kekayaan yang dimiliki capim KPK yang sudah lolos tes psikologi.

Baca: Ponsel Samsung Galaxy M20 Bersaing dengan Xiaomi Redmi Note 7, Realme, Honor Lite 10

Baca: 9 Skill Ananda Enzo, Anak Bule Prancis yang Lolos Akmil, Kemampuan Fisik di Atas Standar TNI

Baca: Belanja di Singapura, Mayangsari hanya Bawa Tas Plastik, Harganya Rp 7,6 Juta

Dia menuturkan harta terbanyak capim KPK yang lolos mencapai Rp19 miliar.

Meski demikian, Febri tidak membeberkan identitas nama tersebut.

"Yang terbanyak adalah dari Rp1 miliar sampai dengan Rp10 miliar. Jadi, lebih dari 80 persen calon pimpinan KPK itu sebaran kekayaannya Rp1 miliar sampai dengan Rp10 miliar atau 22 orang. Kekayaan yang paling kecil yang tercatat di laporan kami adalah Rp43 juta dan yang terbesar adalah Rp19,6 miliar," jelas Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Selain itu, Febri mengatakan terdapat satu capim KPK yang salah memasukkan data sehingga harta kekayaannya tercantum lebih dari Rp1 triliun.

"Ada satu calon yang kami lihat dari pelaporan yang diinput oleh calon tersebut ketika menjadi penyelenggara negara itu kekayaannya lebih dari Rp1 triliun. Kami duga ini diakibatkan kesalahan input dari yang bersangkutan terkait dengan harga dan kepemilikan tanah," ujar Febri.

KPK, kata dia, sebelumnya juga sudah melakukan klarifikasi dan mengirimkan pertanyaan-pertanyaan kepada yang bersangkutan soal kesalahan data tersebut.

"Tetapi karena belum ada respons maka masih tercatat senilai itu. Saya kira jika calon tersebut masih ingin melakukan perbaikan dan pengecekan lagi, itu sangat memungkinkan pada mekanisme LHKPN secara elektronik yang ada saat ini karena itu bagian dari proses klarifikasi," katanya.

Pansel KPK

Diberitakan sebelumnya, panitia seleksi (pansel) capim KPK di gedung Sekretariat Negara (Setneg), Jakarta, Senin (5/8) telah mengumumkan 40 orang kandidat yang lolos tes psikologi.

Berikut 40 nama yang lolos: mantan Wakil Ketua PPATK Agus Santoso, pensiunan PNS Aidir Amin Daud, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.

Baca: KRONOLOGI Suami jadi Mucikari, Jual Istrinya Lewat Prositusi Online, Dipicu Utang Menumpuk

Baca: MK Siap Ketuk Palu Keputusan 9 Gugatan Parpol Minus PDIP dan PAN, Berikut Jadwal Sidangnya!

Baca: KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen Meninggal Dunia pada Usia 90 Tahun

Wakil Kabareskrim Polri Irjen Antam Novambar, Dosen Sespim Polri Brigjen Bambang Sri Herwanto.

Karyawan BUMN Cahyo R.E. Wibowo, pegawai KPK Chandra Sulistio Reksoprodjo, Komisioner Kompolnas Dede Farhan Aulawi.

Selanjutnya Tim Stanas Pencegahan Korupsi Dedi Haryadi, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Irjen Dharma Pongrekun, auditor Eddy Hary Susanto, auditor Eko Yulianto.

Kapolda Sumatera Selatan Firli Bahuri, dosen Fontian Munzil, pegawai bank Franky Ariyadi, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Giri Suprapdiono.

Auditor BPK I Nyoman Wara, penasihat Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Jimmy Muhamad Rifai Gani.

Jaksa Johanis Tanak, PNS BPKP Perwakilan Lampung Joko Musdianto, Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Brigjen Juansih.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif, advokat Lili Pintauli Siregar, dosen Luthfi Jayadi Kurniawan.

Mantan jaksa M. Jasman Panjaitan, dosen Marthen Napang, hakim Nawawi Pomolango, PNS BPK Nelson Ambarita, dosen Neneng Euis Fatimah, dosen Nurul Ghufron, PNS Sekretariat Kabinet Roby Arya Brata, PNS Kementerian Keuangan Sigit Danang Joyo.

Ada pula Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani, jaksa Sugeng Purnomo, Direktur Pembinaan Jaringan Kerja dan Antar Komisi dan Instansi KPK Sujanarko.

Jaksa Supardi, dosen Suparman Marzuki, advokat Torkis Parlaungan Siregar, auditor Wawan Saeful Anwar, serta dosen Zaki Sierrrad.

Para peserta yang lulus tes psikologi wajib mengikuti tes selanjutnya yakni profile assesment pada ‎Kamis-Jumat, 8-9 Agustus 2019, di Gedung Panca Gatra, Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta mulai pukul 07.30 WIB, ‎

Pada saat mengikuti profile assesment setiap peserta wajib membawa KTP, kartu peserta ujian dan hadir 30 menit sebelum pelaksanaan tes dimulai. Peserta yang tidak hadir mengikuti profile assesment dinyatakan gugur.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved