Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Demi Nafkahi Keluarga, Pria Kayuh Becak Pakai 1 Kaki: Jam 2 Pagi Baru Pulang, Kadang Tidur di Becak

Meski begitu, Wawan tetap semangat menafkahi keluarganya meski harus mengayuh becak dengan satu kaki saja, yakni kaki kirinya

Editor: Indry Panigoro
KOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Demi Nafkahi Keluarga, Pria Kayuh Becak Pakai 1 Kaki: Jam 2 Pagi Baru Pulang Kadang Tidur di Becak 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Demi Nafkahi Keluarga, Pria Kayuh Becak Pakai 1 Kaki: Jam 2 Pagi Baru Pulang Kadang Tidur di Becak.

Kisah inspiratif yang mengharukan ini datang dari Wawan, seorang tukang becak berkaki satu yang biasa mangkal di seberang Taman Budaya Yogyakarta (TBY).

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kisah Wawan, Kayuh Becak dengan Satu Kaki demi Keluarga',.

Meski begitu, Wawan tetap semangat menafkahi keluarganya meski harus mengayuh becak dengan satu kaki saja, yakni kaki kirinya

Tak jarang ia belum mendapatkan satupun penumpang mulai dari pagi hingga siang

Baca: Viral, Tukang Bubur Kusmantono, Lamar Gadis Tetangga dengan Biaya 200 Juta, Ini Perjuangannya

Baca: Kolestrol Naik Saat Pengucapan? Turunkan Kolestrolmu dengan 10 Makanan Ini, Bisa Pakai Minyak Juga!

Baca: KISAH Nadya Valerie yang Berjuangan Melawan Penyakit Kanker, Lulus Program Magister & Jadi Youtuber

"Nama saya Wawan Setiawan. Wah hari ini masih sepi mas," ucap Wawan saat ditemui Kompas.com pada Jumat (2/8/2019).

Pada sisi kanan becak ini terdapat dua tongkat kruk (tongkat penyangga kaki).

Kruk ini dilakukan untuk membantu Wawan dalam berjalan, ini dikarenakan kaki kanannya sudah diamputasi.

Meski memiliki tubuh yang tak sempurna, pria berusia 48 tahun ini tetap semangat dalam mencari rejeki sebagai tukang becak.

 

Wawan Setiawan saat berada di seberang Taman Budaya Yogyakarta (TBY)
Wawan Setiawan saat berada di seberang Taman Budaya Yogyakarta (TBY) (KOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Ketika mengantarkan penumpang, Wawan ini mengayuh becaknya dengan hanya menggunakan kaki kirinya.

Becak yang digunakannya ini tidak ada modifikasi sama sekali.

"Kalau ngayuh becak dengan satu kaki. Ya berat, tapi tidak masalah, karena sudah terbiasa mas," jelasnya.

Meski hanya menggunakan satu kaki, Wawan mengaku ia masih sanggup mengantar dua penumpang sekaligus.

Tak hanya itu, ia juga bisa melintasi jalan menanjak yang ada di kota Yogyakarta.

Wawan mengaku profesi tukang becak yang ditekuninya ini sudah sajak tahun 1993.

BERITA POPULER:

Baca: TERUNGKAP Fakta Baru soal Kasus Suntik Gadis 14 Tahu di Kebun, Siapapun Ngajak Pasti Korban Ikut

Baca: Berbahaya, Jangan Konsumsi Susu Bersamaan Dengan Makanan Ini, Berisiko Penyakit Jantung

Baca: Ditinggal Suaminya, 3 Artis Ini Dilarang Menikah Lagi, No 1 Sudah 11 Tahun Menjanda

Rela tidur di becak demi keluarga

Wawan memilih profesi sebagai tukang becak karena ia tidak memiliki pilihan lain.

Sebagai seorang kepala keluarga, ia harus bisa memenuhi kebutuhan hidup dari keluarganya.

Selain itu Wawan juga memiliki tanggungan untuk membayar rumah kontrakan yang dikontraknya bersama keluarga.

Wawan mengontrak sebuah rumah di daerah Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta.

Setiap bulannya ia harus membayar uang sewa sebesar Rp 600 ribu.

Wawan memiliki prinsip kerja apapun tidak masalah, yang penting tidak merugikan orang lain.

"Prinsip saya satu, bekerja apapun asal tidak merugikan orang lain," kata Wawan.

Setiap pagi hingga sore hari, Wawan ini kerap mangkal di seberang TBY.

Namun jika sudah sore ia akan pindah ke ke seberang pasar Beringharjo.

"Saya kadang sampai jam 2 pagi baru pulang. Kadang malam sampai tidur di becak juga, ya sambil nunggu penumpang," jelasnya.

Sebagai tukang becak, Wawan memiliki penghasilan yang tak tentu.

Terkadang ia harus rela untuk pulang dengan tangan kosong karena tak mendapat satupun penumpang.

"Kadang dapat, kadang tidak, Ya kalau ramai liburan sehari bisa dapat Rp 50.000 sampai Rp 100.000."

"Ya bagi saya, berapapun, cukup tidak cukup tetap harus disyukuri," lanjutnya.

Meski begitu tak jarang juga ada penumpang yang baik hati.

Penumpang ini tidak mau diberi kembalian, malahan memberikan tambahan uang kepada Wawan.

Demi Nafkahi Keluarga, Pria Kayuh Becak Pakai 1 Kaki: Jam 2 Pagi Baru Pulang Kadang Tidur di Becak
Demi Nafkahi Keluarga, Pria Kayuh Becak Pakai 1 Kaki: Jam 2 Pagi Baru Pulang Kadang Tidur di Becak (KOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Kaki diamputasi

Wawan mengatakan, musibah yang terjadi pada kaki kanannya ini terjadi saat di Magelang.

Waktu itu ketika malam hari ia hendak menuju Yogyakarta.

Namun ketika berjalan kaki, ia malah terjatuh ke dalam sebuah lubang sedalam lutut orang dewasa.

Lubang tersebut rupanya bekar orang membakar sampah.

"Tahun 2013 Saya jatuh, langsung tidak sadarkan diri, tahu-tahu sudah di rumah sakit."

"Cerita orang yang menolong, saya jatuh di lubang bekas orang bakar sampah dan masih panas," ucapnya.

Karena hal itu, kaki kanannya mengalami luka bakar serius.

Ia pun akhirnya dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.

Setelah keluar dri rumah sakit Wawan pun langsung bekerja sebagai tukang becak.

Ini dikarenakan ia harus tetap bisa mencari nafkah.

Wawan pun terpaksa menahan sakit dari kakinya saat mengayuh becak.

Karena tidak mempunyai biaya, ia pun terpaksa menahan rasa sakitnya ini sembari menarik becak.

Namun pada tahun 2014, ada seseorag yang menawarinya bantuan agar dapat berobat di rumah sakit.

"Amputasinya tahun 2014 di Hardjolukito (RSPAU dr S Hardjolukito), dibiayai oleh sedekah rombongan."

"Saya dirawat 16 bulan, ya bersyukur dibantu," lanjut Wawan.

Wawan mengatakan, meski cuma memiliki satu kaki, ia tak ingin mengganti becaknya menjadi becak motor.

"Tidak mau ganti bentor, karena belum ada izin. Ya kalau becak listrik, tidak apa-apa " ujarnya.

Siswi Berjalan 4 Km dengan Satu Kaki untuk Sekolah

Sebelumnya, seorang siswi SD juga sempat menorehkan kisah yang tak kalah inspiratif dan mengharukan

Semangat pelajar SD yang satu ini patut diacungi jempol.

Di tengah keterbatasan, ia tak patah semangat untuk mendapat pendidikan.

Kisah Haru Siswi Berjalan 4 Km dengan Satu Kaki untuk Sekolah, Akhirnya Lulus dengan Gemilang!
Kisah Haru Siswi Berjalan 4 Km dengan Satu Kaki untuk Sekolah, Akhirnya Lulus dengan Gemilang! (kolase Facebook Junar T. Mahilum)

Siswi bernama Jean Areja Daipal ini telah memberikan contoh bagi semua orang di Filipina yang bercita-cita menyelesaikan pendidikan dasar mereka.

DIlansir dari Grid.id dalam artikel 'Berjalan Sejauh 4 Km Dengan Satu Kaki untuk Sekolah, Siswi Ini Berhasil Lulus Sekolah', Jean adalah seorang gadis muda dengan satu kaki.

Memiliki satu kaki tak menyurutkan niatnya untuk belajar, sama seperti anak-anak lainnya, ia berjalan kaki untuk mencapai sekolahnya. 

Dengan satu kakinya dibantu tongkat untuk menopang tubuhnya, dia berjalan empat kilometer tiap harinya.

Kepala Sekolah dari Departemen Pendidikan, Junar T. Mahilum di Toboso, Negros Occidental di Filipina Tengah berbagi kisah tentang Jean, si gadis muda yang kisahnya menyentuh hati dan menginspirasi.

Jean memiliki satu impian besar untuk dipenuhi, yaitu menyelesaikan studinya.

Kepala Sekolah Mahilum mengatakan bahwa keteguhan hati Jean luar biasa dan dia juga berbagi kisahnya melalui Facebook.

Diketahui dari laman Facebook sang kepala sekolah, Junar T. Mahilum, Jean Areja telah lulus dari sekolah dasar pada April 2019.

Dalam foto yang dibagikan, ia menampilkan momen hari kelulusan saat Jean secara resmi telah menyelesaikan pendidikan dasar 6 tahun.

Sang kepala sekolah juga mengungkap bahwa Jean sangat menginginkan kaki buatan karena itu akan membantunya menyelesaikan studinya.

Melihat tekad dan hasil kerja keras Jean yang dibagikan oleh kepala sekolah, banyak warga yang merasa terinspirasi.

Bahkan mereka juga bertekad membantu Jean untuk studinya dan bersedia menyediakan kaki buatan untuknya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Perjuangan Wawan Kayuh Becak Pakai Satu Kaki Demi Nafkahi Keluarga di Jogja, Sering Sepi Penumpang, 

Tonton:

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved