Khitan Massal
Tak Biasanya, Puluhan Orang Dewasa Ikut Khitan Massal, Ini Pengakuan Mereka
Kampus ini melaksanakan khitan massal yang tak biasa.Pelaksanaan khitan biasanya diikuti oleh banyak anak-anak
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kampus ini melaksanakan khitan massal yang tak biasa.
Pelaksanaan khitan biasanya diikuti oleh banyak anak-anak, yang dilakukan sangat berbeda.
Yang menjadi peserta khitan massal adalah orang dewasa.
Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang melaksanakan kegiatan sunat massal untuk mahasiswa, Jumat (2/8/2019) dalam rangka merayakan dies natalis ke-18.
Kuota yang disediakan 20 orang. Tapi peminatnya sampai 33 orang. Per orang membutuhkan waktu 35 menit. Pada hari ini, sekitar 10 mahasiswa yang sudah dikhitan.
Sebelum dikhitan, mereka dicek kesehatannya dan disarankan sudah mandi, makan termasuk mengonsumsi telur karena proteinnya.
Baca: Miliki Banyak Patahan Gempa, Indonesia Rawan Tsunami, Berikut Wilayah yang Masuk Zona Subduksi
Baca: UPDATE Gempa Banten: Daftar Kerusakan Rumah & Bangunan Retak-retak Pasca Magnitudo 7,4 SR
Baca: Tips Atasi Bibir Pecah-pecah dari Praktisi Kesehatan Andrew Weil MD
"Kuota khitan kami hanya 20 orang. Memang langka kegiatan khitanan dewasa ini. Ini tidak terkait agama, budaya. Tapi sebagai kesehatan. Sekaligus lewat kegiatan ini, kami mengadakan penelitian untuk Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Unitri, " jelas Ninit Sulasmini, Ketua Penyelenggara Khitanan Dewasa pada Suryamalang.com di sela kegiatan.

Dosen Fikes ini menyatakan awalnya juga kesulitan juga mencari peserta. Tapi ternyata kemudian banyak yang mendaftar. "Tapi ada yang mundur lima orang setelah konsultasi dengan orangtuanya," papar Ninit.
Untuk alasan itu, pihaknya menyerahkan keputusan kepada mahasiswanya. Dalam pelaksanaannya, ternyata banyak juga yang datang. Termasuk Dominggus, 24, mahasiswa Ilmu Komunikasi Unitri. Ia datang ke lokasi acara dan kemudian menjalani cek kesehatan sebelum dikhitan.
"Saya ikut ya karena alasan kesehatan setelah mengobrol dengan beberapa teman yang sudah khitan," jelas mahasiswa asal Sumba NTT ini.
Begitu juga obrolan dengan teman yang telah menikah. Akhirnya ia memutuskan ikut khitanan massal dewasa dan gratis di kampusnya. Dijelaskan, di Sumba, masyarakat juga mengenal khitan.
"Tapi yang untuk daerah-daerah terpencil diabaikan. Tapi yang tinggal di kota pasti melakukan," kata mahasiswa yang akan masuk semester sembilan ini.
Dikatakan, keputusan berkhitan tidak disampaikan ke orangtuanya. "Ini keputusan pribadi saya," jawabnya.

Bagaimana perasaan melaksanakan khitan saat dewasa? "Ya takut, malu," jawabnya. Tapi ia melihat di klinik kampusnya banyak temannya yang ikut khitan.
Baca: Ruben Onsu Belanja Bersama Anak Angkatnya, Thalia Putri: Kakak Senang Nggak?
Baca: Meski Gagal Kalah, Klub Jepang yang Dibela Legenda Barcelona Terancam ke Zona Degradasi
Baca: BAHAYA Kopi Dikonsumsi Bersama Dengan Gorengan, Bisa Memicu Terserang Diabetes
Facebook Tribun Manado :
Baca: Terlibat Pengatuan Skor, 4 Pemain Dihukum Federasi Sepak Bola Asia, Dilarang Bermain Seumur Hidup
Baca: Wilayah-wilayah Rawan Tsunami di Indonesia, Apakah Daerah Anda Termasuk?
Baca: Bertahan di Real Madrid, Gareth Bale Berharap Zinedine Zidane Dipecat
Instagram Tribun Manado :
Ditambahkan Ninit, gebrakan ini mendapat dukungan dari Rektor Unitri. Sehingga mungkin yang sudah waiting list menunggu jadwal diadakan lagi. Sebab ini menyangkut biaya.