Gempa Bumi
Jeritan Tangis Anak-anak hingga Kumpulan Video Kepanikan Warga saat Bumi Berguncang
=Saat gempat menggungcang, kondisi kampung Paniis, Desa Taman Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, kampung tersebut langsung gelap
TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat gempat menggungcang, kondisi kampung Paniis, Desa Taman Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, kampung tersebut langsung gelap gulita.
Suara jeritan hingga tangisan dari anak-anak pun terdengar hebat saat gempa 7,4 SR mengguncang wilayah Banten pada Jumat (2/8/2019).
Sebab, pada gempa pukul 19.03 WIB itu, sejumlah anak-anak di Kampung Peniis sedang berkumpul di sebuah masjid untuk mengaji.
Kondisi gempa dan gelap gulita itu membuat anak-anak menjerit dan menangis mencari orangtuanya yang berada di rumah.
Peristiwa itu diceritakan oleh salah satu warga Kampung Peniis, Raniah kepada Tribunnews.com, melalui sambungan telepon, Jumat (2/8/2019) malam.
Baca: Gempa Bumi Yang Semakin Sering Terjadi Membuktikan Hal Ini, Kiamat Sudah Dekat?
Baca: Gempa Bumi Juga Guncang Sulawesi Utara Magnitudo 5,6 SR, di Kota Ini Digoyang Sekitar 25 detik
Baca: UPDATE Jumlah Rumah Rusak Pasca Gempat di Banten Sudah 50-an, Terbanyak di Kec Mandalawangi 32 Unit
"Tadi mah semuanya orang pada nangis, anak-anak kecil pada nangis nyari orang tuanya karena lagi di pengajian ada yang di masjid. Semua menjerit-jerit, mencari anak-anak nyari bapaknya," ucap Raniah.
Raniah mengungkapkan, kepanikan anak-anak dan warga di kampunya disebabkan oleh belum hilangnya trauma akibat tsunami pada Desember 2018, silam.
Sehingga, kepanikan warga semakin tinggi saat gempa terjadi.
"Ini enggak kaya dulu, ini mah lebih panik ini karena ada gemap dulu. Kalau dulu langsung tsunami, orang separuhnya ga percaya. Soalnya ini sudah terjadi ini jadi orang trauma. Pada nangis semua pada nyari anaknya kemasjid ke pengajian," katanya.
Saat ini, kata Raniah, sejumlah warga telah mengungsi ke daratan yang lebih tinggi dan jauh dari laut.
Sebagaian warga memilih bertahan sementara di saung sawah dan rumah saudara terdekat yang pastinya jauh dari pantai.
Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa tersebut berkedalaman 10 km dan berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten. Dan gempa berpotensi tsunami di beberapa wilayah.
BERITA POPULER:
Baca: Berbahaya, Ini Dampak Buruk Meniup Makanan Bayi yang Masih Panas, Stop Lakukan Itu
Baca: Tenaga Honorer Diatas 35 Tahun, Diangkat jadi PNS? Simak Penjelasan BKN
Baca: Wali Kota Manado Berduka, Jemry Marthen Luther Monintja Jadi Korban Tabrak Lari
BMKG menginformasikan peringatan dini tsunami untuk wilayah Banten, Bengkulu, Jawa Barat dan Lampung.
Sejauh ini BMKG juga masih terus memantau kondisi permukaan air laut di Banten dan Lampung pascagempa bumi 7,4 SR, Jumat (2/8/2019) malam.
VIDEO Situasi Kepanikan Warga Saat Gempa 7,4 SR Mengguncang Banten
Gempa bumi terjadi di wilayah Banten Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 19.09 WIB.
Mengutip dari Twitter BMKG, pusat gempa berada di LS, 104.58 BT atau 147 km BaratDaya SUMUR-BANTEN dengan kekuatan 7,4 SR.
Pusat gempa di kedalaman 10 Km dan berpontensi tsunami.
#Gempa Mag:7.4, 02-Aug-19 19:03:21 WIB, Lok:7.54 LS,104.58 BT (147 km BaratDaya SUMUR-BANTEN), Kedalaman:10 Km, Potensi tsunami utk dtrskn pd msyrkt #BMKG
Dikutip dari siaran pers yang diterima Tribunnews.com, gempa dirasakan kuat selama 5 detik di Jakarta BNPB lantai 11.
Sedangkan di Kabupaten Pandenglang, gempa terasa kuat selama 5-10 detik.
Jarak dengan dumber gempa 85 Km, Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah.
Melansir dari TribunJakarat.com, seorang pegawai Balai Kota DKI Jakarta tampak berlarian keluar gedung usai merasakan getaran cukup kencang.
Gempa yang dirasakan berlangsung sekira 120 detik.
Sambil berlari keluar gedung untuk menyelamatkan diri, para pegawai Balai Kota itu tak hentinya berteriak.
"Gempa... gempa.... gempa....," ucap mereka sambil berlarian.
Mereka tampak berlarian keluar gedung menuju halaman yang ada di depan Balai Kota Jakarta.
Alarm peringatan dini pun terdengar nyaring berbunyi di Gedung Balai Kota sekira pukul 19.03 WIB.
Video situasi kepanikan warga saat gempa terjadi:
Saat terjadi gempa, ada baiknya kita berdoa untuk memohon perlindungan pada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Bagi pemeluk agama Islam, Anda bisa membaca doa saat terjadi gempa bumi seperti yang disampaikan KH Abdul Karim atau Gus Karim, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Azzayadi Solo.
Berikut bacaan doa saat terjadi gempa bumi, seperti dilansir dari nu.or.id:
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢّ ﺇِﻧّﻲْ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻓِﻴْﻬَﺎ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ؛ ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ، ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎﻓِﻴْﻬَﺎ ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ
Allâhumma innî asaluka khairaha wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihâ, wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ arsalta bihi
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini.
Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.”
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia /Bunga Pradipta Pertiwi
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jeritan dan Tangis Anak-anak Kampung Paniis Saat Gempa Bumi, dan VIDEO Situasi Kepanikan Warga Saat Gempa 7,4 SR Mengguncang Banten
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Gempa Banten, Jeritan Tangis Anak-anak hingga Kumpulan Video Kepanikan Warga saat Bumi Berguncang,
Tonton: