Bisnis dan Keuangan
OJK Dorong Kolaborasi Perbankan Daerah dengan Fintech
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan khususnya bank pembangunan daerah untuk berkolaborasi dengan peer to peer (P2P) lending
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
OJK Dorong Kolaborasi Perbankan Daerah dengan Fintech
TRIBUNMANADO.CO.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan khususnya bank pembangunan daerah untuk berkolaborasi dengan peer to peer (P2P) lending.
"Satu kalimat saja, saatnya kolaborasi. Bukan saatnya lagi bilang, ini pasar kita, itu pasar mereka," ujar Heru Kristyana, Kepala Eksekutif Pengawas Bank OJK dalam pembukaan Fintech Fest 2019 di Ballroom Four Points by Sheraton Manado, Jumat (02/08/2019).
Katanya, kolaborasi bank daerah dan fintech akan meningkatkan layanan inklusi keuangan.
"Target kita bisa 75 persen sementara sejauh ini baru sekitar 50-an persen," ujar Heru.
Sementara, Riswinandi, Kepala Eksekutif Institusi Keuangan Non Bank (IKNB) menjelaskan, bentuk kerja sama bank dan fintech bisa bermacam-macam.
"Apa yang sudah berjalan ini ialah channeling pembiayaan kredit. Fintech memaksimalkan jangkauan layanan kredit perbankan," kata Riswinandi.
BERITA POPULER:
> AUREL AINI Anggota Paskibra Mendadak Meninggal dengan Tubuh Lebam, Keluarga Sebut Ada yang Janggal
> VIRAL Aksi Tak Senonoh Sepasang Muda-mudi Bermesraan di KRL Hingga Lakukan Ini, PT KCI Angkat Bicara
> Syahrini Ulang Tahun, Begini Potret Pesta Ulang Tahunnya yang Dihadiri Luna Maya
Bentuk kerja sama lainnya, misalnya dalam proses scoring credit dan analisa.
"Tiap bank daerah tentu punya segmentasi dan keunggulan masing-masing. Nah, fintech dengan platform yang dimiliki bisa melihat itu, mana yang cocok bisa diusulkan kerja samanya," jelasnya.
Ketua Bidang Produk dan Layanan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Dedy Ihsan mengatakan, bank daerah jangan melihat fintech sebagai kompetitor.
"Fintech akan memaksimalkan potensi peningkatan kredit produktif bank-bank daerah," kata Dirut Bank Nagari ini.
Subscribe Youtube Tribun Manado:
Katanya, fintech bisa mengisi gap yang selama ini tak bisa dimaksimalkan bank daerah.
"Sebab harus kita akui, ada segmen dan pasar yang tak bisa dijangkau. Ya, masyarakat yang unbankable, mereka yang tak bisa memenuhi syarat formal bank," jelas Dedy.
Ketua Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama (AFPI), Adrian Gunadi mengatakan, pihaknya menginisiasi kolaborasi.
AFPI berupaya menyempurnakan prosedur dan manajemen risikonya.
KAPOLRI KE MANADO:
> Dari Unsrat Kita Goncang Indonesia! Kapolri Kumpul Para Jenderal di Manado
> Ketika Kapolri dan Para Jenderal Polisi Datang ke Manado
> Kapolri Ajak Seluruh Kapolda Dukung Program Pemerintah, Sulut Prioritas Presiden
"Kita akan bikin standarisasi perjanjian kerja sama antara bank daerah dan fintech sebagai acuan," kata Adrian.
Ia memberi contoh model kolaborasi bank daerah dan fintech. Misal di Manado yang sektor perikanannya lumayan bagus, bank bisa membiayai pengadaan kapal tangkap skala besar.
"Fintech bisa masuk ke pembiayaan perahunya, alat-alat tangkap dan fasilitas lainnya," jelasnya.
Katanya, sesuai aturan OJK, fintech bisa menyalurkan kredit hingga Rp 2 miliar.
Total akumulasi dana pinjaman yang difasilitasi fintech di seluruh Indonesia mencapai Rp 41 triliun.
"Itu sejak 2016. Khusus tahun ini, per Juni 2019 Outstanding pinjaman fintech Rp 8 triliun," jelas Adrian.(ndo)
KABAR ARTIS DAN TOKOH:
> Syahrini Ulang Tahun, Begini Potret Pesta Ulang Tahunnya yang Dihadiri Luna Maya
> Jennifer Jill Hidup Mewah, Ini Potret Alm Maxwell Armand Oktoselja Suami Pertama Jennifer
> 4 Selebritis Indonesia Ini Mantap Nikahi Artis Internasional, Suami No 2 Vokalis Band Legendaris
KABAR SULUT UNITED:
Baca: Laga Kandang Sulut United Jamu PSIM Yogyakarta Harus Pindah ke Bali, ini Penjelasannya
Baca: Sulut United Bertolak ke Bali, Fokus Laga Menjamu PSIM Yogyakarta
Baca: Eksel Cs Tumbang 2-0 dari Persis Solo di Madiun, Sulut United Turun Peringkat