Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Anies: Serangan Soal Sampah salah Sasaran, Itu untuk Gubernur Sebelumnya, Bestari: Terlalu Baper

Menanggapi wacana yang dilontarkan oleh Bestari Barus, Anies Baswedan menilai kalau dirinya sedang diserang, namun salah sasaran.

Tribun Jakarta - Tribunnews.com
Kolase-gubernur-dki-jakarta-anies-baswedan-dan-anggota-dprd-dki-jakarta-bestari-barus 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Anies Basweda Sebut Serangan Soal Sampah bagi dirinya salah alamat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggap Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus telah menyerang dirinya.

Bahkan menurut dia, serangan yang ditujukan kepadanya itu malah jadi terarah ke gubernur-gubernur sebelumnya.

Menanggapi hal itu, Bastari Barus menilai kalau Anies Baswedan terlalu baper alias bawa perasaan.

Hal itu berawal dari kunjungan Bestari Barus ke Surabaya beberapa waktu lalu soal pengelolaan sampah.

Pada kunjungan tersebut, sempat terucap dari mulutnya yang kemudian jadi perbincangan di media sosial Twitter.

Yakni pernyataan bahwa dirinya ingin memboyong Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ke Jakarta untuk menyelesaikan masalah sampah.

Baca: VIRAL - Oknum Pengemudi Ojek Online Lakukan Pelecehan Seksual, Korban Rekam Aksi Tak Terpuji Itu

Baca: Sosok Egianus Kogoya, Pemimpin Papua Merdeka, Umurnya Masih Muda & Sulit Bertemu Dengannya

Baca: Hati-Hati Jangan Tertipu Dengan Pesan Pemberian Kuota Internet Gratis Melalui WhatsApp, Simak Ini

Follow Facebook Tribun Manado

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Kompas TV Kamis (1/8/2019), pada acara Kompas Petang Rabu (31/7/2019), Bestari Barus mengatakan kalau usulan itu hanya spontanitas saja.

"Saya kira itu satu spontanitas yang siapapun pasti akan menyebut seperti itu ketika wilayahnya ada masalah," katanya.

Menanggapi wacana yang dilontarkan oleh Bestari Barus, Anies Baswedan menilai kalau dirinya sedang diserang, namun salah sasaran.

"Justru sekarang kita sedang menyiapkan, Anda selalu tanya kan soal sampah plastik gimana, nanti akan saya jelaskan, nanti sesudah road map pengelolaan sampah selesai, sekaligus tuh kita laksanakan, jadi yang dikatakan Pak Bestari mungkin maksudnya mau menyerang gubernur sekarang, tapi justru malah menyerang gubernur-gubernur yang sebelumnya, jadi ati-ati tuh Pak Bestari," kata Anies Baswedan.

Melihat video pernyataan Anies Baswedan tersebut, Bestari Barus pun tampak tertawa.

Ia menyebut kalau dirinya tak ada niat untuk menyerang siapapun.

Baca: Fakta Elvia Cerolline Pacar Billy Syahputra, Foto Model dan Suka Traveling

Baca: Ayah Kandung Setubuhi Anak Kandung hingga 50 Kali, Polisi: Orang Tua Bejat

Baca: Komentar-komentar Ini Akan Mempeburuk Suasana Hati Teman yang Patah Hati

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

"Ya saya kira ini Pak Gubernur kita ini agak baper menurut saya, gak ada niatan kita menyerang, memberikan masukan, memberikan saran, solusi, kalau kemudian itu menjadi dianggap sebagai satu penyerangan ya saya bisa maklumi," katanya.

Kemudian saat ditanya kembali soal wacana memboyong Tri Rismaharini, Besari Barus kembali menegaskan kalau itu hanya berupa saran dan pendapat.

"Apa daya kami membawa Bu Risma ke Jakarta? Itu spontanitas saja, wah ini cocok nih kalau ibu yang ikut kemudian dimintakan pendapat dan saran bagaimana supaya wilayah kami juga bisa seperti Surabaya," katanya.

Namun, ia tak menampik jika partainya dianggap akan membawa Tri Rismaharini ke Jakarta untuk maju di Pilkada 2022.

"Saya rasa NasDem partai terbuka ya untuk siapa saja yang satu visi dan satu misi dengan NasDem, dan wilayah itu bukan wilayah saya, masih ada ketua umum dan DPP NasDem," ujarnya.

Namun ia menegaskan kalau hal itu tidak jadi bahan pembicaraan kepada Tri Rismaharini.

"Oh tidak, kita hanya berharap bahwa apa yang dilakukan di Surabaya ini dapat juga dicontoh oleh DKI dan kalau itu untuk kebaikan warga masyarakat kenapa tidak?," tandasnya.

Kemudian saat ditanya apakah program Tri Rismaharini di Surabaya bisa diaplikasikan di DKI Jakarta, Bestari Barus pun optimis.

"Sangat bisa diaplikasikan di Jakarta, kalau pemimpin itu bisa mengayomi, punya waktu untuk itu, saya kira itu sesuatu yang baik untuk dilaksanakan dan murah," jelasnya.

Anies Minta Jakarta Tetap Diurus DPRD dan Pemprof DKI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, persoalan sampah di Jakarta akan diurus oleh Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI.

Anies menyampaikan itu untuk menanggapi pernyataan anggota DPRD DKI Jakarta Bestari Barus.

Bestari sebelumnya menyebut ingin memboyong Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menyelesaikan persoalan sampah Jakarta.

"Kita apresiasi pada perhatian dan lain-lain. Kemudian, biarlah Jakarta diurus oleh DPRD Jakarta, oleh Pemprov Jakarta. Jadi, Pak Bestari itu mungkin lagi siap-siap mau pensiun," ujar Anies di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).

Anies juga menyinggung pernyataan Bestari soal pengelolaan sampah di Jakarta.

Menurut Anies, pernyataan Bestari itu menceritakan soal pengelolaan sampah sebelum dia menjabat sebagai gubernur.

"Sebetulnya Pak Bestari itu menceritakan pengolahan sampah selama ini. Saya sedang mengubah. Sebelum saya bertugas, tidak ada pengelolaan ITF (intermediate treatment facility). Sekarang kita mulai ada ITF, lagi diproses," kata Anies.

"Pak Bestari itu membicarakan Jakarta yang dia ikut tanggung jawab kemarin. Jadi, beliau suka lupa, maunya nyerang gubernur yang sekarang, lupa ini nyerang gubernur yang sebelum-sebelumnya tuh," tambah dia.

Menurut Anies, Pemprov DKI saat ini sedang menyiapkan peta jalan atau roadmap untuk mengatasi persoalan sampah Jakarta.

Dia nantinya akan mengumumkan roadmap itu secara lengkap.

"Sebagai gubernur yang bertugas, saya akan melakukan perubahan dan roadmap-nya sedang disiapkan. Begitu roadmap-nya selesai, dijalankan," ucap Anies.

Sebelumnya diberitakan, Bestari Barus menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma sangat baik mengelola Surabaya.

Ia pun secara terang-terangan tertarik untuk memboyong Risma ke Jakarta pada Pilkada 2022 mendatang.

Hal itu ia ungkapkan saat studi banding DPRD Provinsi DKI untuk menyelesaikan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengelolaan Sampah dengan konsep ITF, Senin (29/7/2019).

"Apakah Ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau di pilkada yang akan datang Bu Risma pindah ke Jakarta," kata Bestari, Senin.

Menurut Bestari, pengelolaan sampah di Jakarta masih menggunakan pola konvensional, yakni dengan cara ditumpuk di TPST Bantargebang.

"Namun pada 2021 nanti, TPA tersebut akan mengalami overload, sehingga dibutuhkan teknologi pengelolaan seperti di Kota Surabaya," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com

Baca: OTT KPK, Unsur Direksi PT Angkasa Pura II Ditangkap, Ada yang Dicokok di Pusat Perbelanjaan

Baca: KPK Tangkap Tangan Direktur Keuangan Angkasa Pura II, Dapati Dolar Singapura Senilai Rp 1 Miliar

Baca: 14 Kickboxer Sulut Siap Tarung di Kejurnas, Captain M Tagetkan Medali Emas

SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved