Polisi Meninggal Dunia
Bripka Desri Meninggal Digigit Ular Death Adder, Pakar Toksonologi Ungkap Cara Penanganan
Jenazah Bripka Desri Sahroni dimakamkan dengan upacara kedinasan di Salido, Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Selasa
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jenazah Bripka Desri Sahroni dimakamkan dengan upacara kedinasan di Salido, Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Selasa (30/7/2019) pukul 11.00 WIB.
Bripka Desri Sahroni meninggal dunia setelah digigit ular saat bertugas saat melakukan pengamanan di sekitar Pos Iwaka, Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (27/7/2019).
"Betul, almarhum sudah dimakamkan di kampung halamannya di Salido, Pesisir Selatan," kata Komandan Satuan Brimob Polda Sumbar, Kombes Djoko Purnomo, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/7/2019).
Djoko menyebutkan, setelah meninggal dunia, jenazah diterbangkan dari Papua ke Jakarta pada Senin (29/7/2019). Kemudian, Selasa pagi diterbangkan dari Jakarta ke Padang.

Pada Selasa itu sekitar pukul 08.00 WIB, jenazah tiba di Padang dan Kapolda Sumbar Irjen Fakhrizal bersama jajarannya melakukan penyambutan. Selanjutnya, diberangkatkan ke Salido, Pesisir Selatan untuk dimakamkan.
Menurut Djoko, almarhum merupakan sosok yang disiplin dan memiliki tanggung jawab dalam bertugas.
Polda Sumbar, khusunya Satuan Brimob merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Bripka Desri.
"Kami menyatakan sangat berduka cita dengan berpulangnya salah satu anggota terbaik kita," kata Djoko.
Djoko menyebutkan, Bripka Desri merupakan anggota Brimob Polda Sumbar yang diperbantukan jadi anggota Satgas Amole untuk mengamankan Freeport di Timika, Papua.
"Beliau ditugaskan terhitung 17 Juli 2019 lalu dan rencananya bertugas selama 4 bulan," kata Djoko.
Pengamanan di sekitar sungai
Kamal menjelaskan, kejadian bermula pada Sabtu (27/7/2019) pukul 11.30 WIT.
Korban beserta rekannya Bripka M Suhirman melaksanakan pengamanan area di sekitar Pos Iwaka Kuala Kencana.
Kedua anggota Brimob itu bertugas untuk menjaga rekan-rekan mereka yang sedang mandi di sungai.
Saat itu, korban pun duduk di atas batang kayu yang sudah ditebang dan tangan kanan menyandar di pohon tersebut.
Tiba-tiba, seekor ular jenis death adder muncul dari balik batang kayu dan langsung menggigit tangan kanan korban.
Baca: Aniaya Anggota Polisi Saat Mengantar Jenazah, Pria Ini Tak Berkutik Ditangkap Tim Paniki di Kamarnya
Baca: Penyesalan Wanita Muda yang Nikahi Kakek 70 Tahun Demi Uang, Anak Sudah Tiga dan Alami Ini
Baca: Bahaya, Jangan Mandi di Waktu Ini, Berisiko Mengalami Kematian Mendadak
Baca: Kisah Bette Nash, Pramugari Paling Senior yang Berusia 84 Tahun, Masih Aktif Bekerja Hingga Saat Ini
Baca: Massa Hancurkan Mobil Pelaku Pencuri Anjing, Beraksi Pakai Pelat Nomor Palsu, Polisi Temukan Ini
Baca: Pamer Tato Baru, Nikita Mirzani Geram Saat Dituding Pasang Implan di Bagian Dada
Baca: Cara Ahli Menghitung Potensi Gempa 8,8 SR Disertai Tsunami 20 Meter
Baca: Detik-detik Pria Mati di Jawa Timur Hidup Kembali Saat Dibawa Ambulans, Langsung Berdiri dan Bicara
Baca: Anggota Brimob Bripka Desri Meninggal Digigit Ular Derik, Ini Efek Bahaya Terkena Racun Gigitannya
Digigit Ular "Death Adder"
Bripka Desri Sahroni digigit ular jenis death adder atau (acantopis).
Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Bripka Desri tak tertolong.
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, korban menghembuskan napas terakhir pada hari Senin (29/7/2019).
Kamal menambahkan, korban saat itu sempat berusaha mengeluarkan racun ular dari tangannta dengan cara memijit.
Korban sempat mengeluarkan racun ular
Usai digigit, Desri langsung menangkap ular dan memasukannya ke botol mineral.
Lau, dirinya segera mengurut tangannya untuk mengeluarkan racun ular death adder.
"Mengetahui korban digigit ular, anggota lain langsung memanggil Posko Amole 00 untuk meminta bantuan ambulans," kata Kamal.
Saat itu, rekan-rekan korban segera mencari bantuan medis untuk menolong Bripka Desri.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Rodja, meminta anggota untuk waspada terhadap ular agar jangan sampai digigit mengingat bisanya yang mematikan.
“Bisa ular derik memang sangat berbahaya karena bisa mematikan,” kata Irjen Pol Rodja, seperti dilansir dari Antara.
Dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tak sadar
Setelah digigit ular, Desri segera dilarikan ke Klinik Kuala Kencana dengan ambulan pada pukul 12.30 WIT.
Saat itu korban sudah tak sadarkan diri. Selain itu, Desri sempat kehilangan napas.
Sesampainya di Klinik Kuala Kencana, perawat segera melakukan resusitasi sehingga korban dapat bernapas kembali.
Selanjutnya, petugas medis Klinik Kuala Kencana merujuk korban ke RS Mitra Masyarakat Mimika untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Pada Senin (29/7/2019) pukul 09.30 WIT, korban mengalami penurunan tanda-tanda vital.
"Kemudian pada pukul 09.55 WIT korban dinyatakan meninggal dunia," ujar Kamal.
Penanganan Jika Tergigit Ular
Pakar toksonologi dan bisa ular Dr dr Tri Maharani, M.Si SP sebelumnya telah menjelaskan bahwa ular jenis ini bersifat neurotoksin kuat.
Setelah tergigit, bisa ular bekerja memblok saraf-saraf dalam tubuh korban, sehingga dapat terjadi kelumpuhan otot yang didukung oleh syaraf itu dan berakibat gagal napas atau jantung.
Bisa ular death adder tak menyebar melalui pembuluh darah, melainkan lewat kelenjar getah bening.
Lantas, apa yang mesti dilakukan dan tidak dilakukan jika tergigit ular?
Tri Maharani menjelaskan, jika seseorang terkena gigitan ular, langkah pertama yang kudu dilakukan adalah tetap tenang dan beristirahat.
"Pasang bidai atau kurangi pergerakan," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/7/2019) siang.
Setelah itu, korban tetap harus dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.
Satu-satunya dokter dari Indonesia yang turut dalam tim pembuat pedoman penanganan gigitan ular berbisa dari lembaga kesehatan dunia (WHO) ini menegaskan, anggota tubuh yang terkena gigitan ular jangan sampai dihisap atau disedot.
Tak hanya itu, menoreh atau mengeluarkan darah atau memijat bagian anggota tubuh yang terkena gigitan juga tak diperbolehkan.
Alasannya adalah penanganan korban musti tepat secara medis, maka tidak disarankan menggunakan obat herbal.