Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Boltim

460 Rumah Tinggal Layak Huni di Boltim Bakal Gagal Dibangun Tahun Ini, Ini Penyebabnya

Pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) tahun ini, bakal gagal dibangun Pemerintah Kabupaten Boltim

Penulis: | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Vendi Lera
Pembangunan RTLH 

460 Rumah Tinggal Layak Huni di Boltim Bakal Gagal Dibangun Tahun Ini, Ini Penyebabnya

TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) tahun ini, bakal gagal dibangun Pemerintah Kabupaten Boltim.

Menurut Bupati Bolaang Mongondow Sehan Landjar, anggaran ini cukup besar Rp14 miliar, jadi perlu kajian khusus dari dinas terkait.

Jika dipaksakan membangun takutnya terjadi kesalahan. Maka baik digeser ke anggaran tahun depan.

Kendala berikut, masalah lahan dan verifikasi penerima yang belum jelas. Sebab ada ribuan memasukan proposal ke dinas Sosial.

Di tambah lagi, proses tender terlalu lama sebab ada tujuh paket yang bakal dilelang khusus Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH).

"Lebih baik saya geser Januari 2020, daripada bermasalah ke depan," ujar Sehan Landjar, Rabu (31/7/2019).

BERITA POPULER:

> KKB Papua Menyerah Berkat Strategi Ayah Ani Yudhoyono, Bahas Soal Keluarga dan Hutan: Lindungi Bapak

> Gaji PNS dan TNI-Polri Naik, APBN Bisa Defisit Rp 342 Triliun

> Minta FPI Cari Negara Lain: Begini Argumentasi Menteri Pertahanan

Kata dia, anggaran pembangunan RTLH tahun ini lebih tinggi, dibandingkan lalu. Tahun 2018 anggaran Rp18,5 juta, sedangkan 2019 Rp 30 juta rupiah per unit.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Rudi Malah, menurunkan jumlah unit pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) tahun 2019.

Rencananya RTLH tahun ini akan dibangun 750 unit dengan total anggaran Rp13,5 miliar, namun diturunkan menjadi 460 unit dengan anggaran Rp14 miliar

Subscribe Youtube Tribun Manado:

Alasan Dinas Sosial Boltim turunkan jumlah RTLH bagi rakyat miskin, karena lebih mengejar kualitas bukan kuantitas.

"Kami naikan jumlah biaya per unit awanya Rp18 juta sekarang Rp30 juta," ujar Kepala Dinas Sosial, Rudi Malah.

Kenaikan jumlah per unit RTLH, berdasarkan hasil evaluasi Dinas sosial, tahun sebelumnya Dinsos menerima keluhan masyarakat pada biaya sewa tukang dan harga bahan tidak sesuai.

Lanjut dia, sistem kerja dari pembangunan RTLH berubah, awalnya diserahkan ke masyarakat, sekarang ditenderkan.

BERITA POPULER:

> Viral Mobil Masuk Pekuburan, Pengemudi Mengaku Diajak Pria Tua hingga Tidur Dikira Sudah di Rumah

> Imba Makin Lekat ke PDI Perjuangan, Koalisi Banteng-Beringin Berpeluang Terwujud di Pilwako Manado

> Sesudah Minum Tiga Butir Obat Anti-Mabuk hingga Tertidur, Siswi Ini Dirupaksa Mr X di Rumah Kosong

"Jadi masyarakat tidak sibuk lagi. Tinggal menerima kunci," ujar Rudi.

Anggaran setiap unit RTLH tahun ini, berbeda dengan sebelumnya. Tahun 2018 satu unit rumah Rp18,5 juta. 2019 naik menjadi Rp30 juta. Harga ini sudah disetujui bupati.

Lanjut dia, ada empat paket bakal di lelang di antaranya paket pertama Tutuyan 122 unit Rp3,6 miliar.

Paket Kedua Kotabunan 165 unit Rp4,9 miliar. Ketiga 100 unit Rp3 miliar dan keempat 112 unit Rp1,5 miliar. Total Rp15 miliar sudah termasuk pajak.

Ia menambahkan, RTLH tahun ini akan berbeda, sebab bangunan yang dibangun permanen dengan ukuran 5X6 meter. (ven)

Follow Instagram Tribun Manado:

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved