Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Pramugari Jual Diri di Pesawat, Main Sama Pilot, Tarif Per Menit Setara Harga 1 Kilogram Daging Sapi

Pramugari jual diri di pesawat, main sama pilot, tarif permenit setara harga 1 kilogram daging sapi.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
KOMPAS.COM/PRIYOMBODO
Pedagang terlelap menunggu daging sapi dagangannya di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2013).. 

Untuk tarifnya di kalangan pramugari itu pun ternytata beragam.

Bisa bermain di angka Rp 8,4 juta per 90 menit, atau bisa juga lebih tinggi. 

Mereka yang berusia di bawah 30 tahun biasanya memasang tarif paling tinggi.

Bahkan untuk melakukan hal itu para Pramugari dibantu oleh seorang mucikari wanita.

Nah, ternyat ada kode sendiri dari pilot untuk Pramugari yang dipilihnya.

Tribunmanado.co.id mencoba kembali mengakulasi harga permenit layanan terselubung pramugari.

Jika tarifnya Rp 131 ribu untuk layanan dewasa durasi kurang lebih satu menit itu berarti penumpang atau pilot yang ingin menikmati 'surga dunia' untuk semenit harus merogoh kocek setara harga 1 kilogram daging sapi.

Diketahui, Harga daging sapi mencapai Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu perkilogramnya.

Harga itu adalah harga daging sapi pada bulan Mei 2019.

Seperti yang sampaikan Rahmat, seorang pedagang Talang banjar yang mengaku menjual Rp 140/kg.

“Hari ini Rp 140ribu/Kg sebab di Pasar Angso Duo sudah Rp 130ribu/kg,” katanya, Minggu, 5 Mei 2019.

BERITA POPULER:

Baca: 5 Pemicu Penyakit Kanker Paru-paru yang Renggut Nyawa Mantan Bupati Ichsan Yasin Limpo

Baca: Aniaya Anggota Polisi Saat Mengantar Jenazah, Pria Ini Tak Berkutik Ditangkap Tim Paniki di Kamarnya

Baca: Penyesalan Wanita Muda yang Nikahi Kakek 70 Tahun Demi Uang, Anak Sudah Tiga dan Alami Ini

 

.

"Pilot biasanya memberi kode dengan tangannya jika dia tertarik bercinta dengan seorang Pramugari," kata seorang awak pesawat.

Prostitusi sebagai usaha sampingan Pramugari ini rupanya sudah menjadi bagian dari sejumlah maskapai penerbangan di Jepang.

Mereka terpaksa melakukannya karena gaji mereka dipotong perusahaan tempat mereka bekerja.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved