Informasi Otomotif
Jangan Panaskan Motor Terlalu Lama, Dapat Merusak Bagian Ini
Terkait dengan memanaskan motor, nyatanya ada hal-hal kurang tepat yang masih dilakukan oleh pemilik motor.
Penulis: Reporter Online | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sudah menjadi kebiasaan banyak orang, ketika akan memulai perjalanan, sepeda motor terlebih dahulu ”dipanasi”, dengan membiarkan stasioner dalam jangka waktu yang bervariasi.
Kebiasaan yang kita sering anggap remeh ini dapat mempengaruhi kinerja mesin motor anda.
Salah salah satu hal yang dilakukan sebelum menggunakan sepeda motor, setiap pagi hari adalah ritual "memanaskan".
Tujuannya agar memastikan oli bekerja melumasi semua komponen yang berada di dalam mesin.
Terkait dengan memanaskan motor, nyatanya ada hal-hal kurang tepat yang masih dilakukan oleh pemilik motor.
Misalnya memanaskan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sebab biasanya, pemilik kendaraan juga melakukan aktifitas lain seiring memanaskan motor, seperti sarapan atau aktivitas lainnya.
Baca: Aniaya Anggota Polisi Saat Mengantar Jenazah, Pria Ini Tak Berkutik Ditangkap Tim Paniki di Kamarnya
Baca: Benarkah Memanaskan Mobil Sebelum Berkendara Itu Harus? Ini Fungsi Memanaskan Mesin Mobil
Baca: Mandi Malam Bisa Sebabkan Paru-paru Basah? Berikut Ini Penjelasan Terkait Mitos dan Faktanya
Follow Facebook Tribun Manado
Padahal, ini akan memberi dampak negatif bagi beberapa komponen motor.
"Kalau memanaskan motor jangan terlalu lama, sekitar 3 menit dan maksimalnya 5 menit.
Karena motor zaman sekarang sudah didesain siap pakai," kata Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta, Rendra Kusuma, saat ditemui di tempat kerjanya di bilangan Dewi Sartika, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Generasi baru All-New PCX
Rendra menjelaskan, sejumlah komponen lainnya turut langsung bekerja setelah mesin motor dihidupkan, misalnya lampu utama.
Kemudian, lampu yang menyala itu menghasilkan energi panas.
Ia melanjutkan, jika energi panas yang dihasilkan oleh nyala lampu tidak dibuang, maka bisa merusak lampu utama tersebut.
Oleh karena itu, sedianya motor perlu bergerak agar ada proses sirkulasi udara, sehingga area sekitar lampu tidak terlalu panas.
Baca: Berdampak Buruk Pada Keturunan, Ini Bahaya dari Penikahan Sedarah Menurut Ahli
Baca: UPDATE - Berikut Jadwal Pertandingan Ulang Piala Indonesia Leg II PSM Makassar vs Persija Jakarta
Baca: Kepala VR46 Riders Academy Tepis Isu Rossi Pensiun dari MotoGP, The Doctor Akan Tetap Lakukan Ini
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
"Kalau terlalu lama dipanaskan dan motor dalam keadaan diam kan lampunya jadi makin panas karena tidak ada sirkulasi pendinginan, nanti mika lampunya bisa meleleh," kata Rendra.
Selain itu, tambah Rendra, bagian lain yang juga terkena dampak dari proses memanaskan motor yang terlalu lama adalah leher knalpot.
Bagian yang bersentuhan langsung dengan mesin ini, menurut Rendra, akan cepat menjadi kekuningan.
Memanaskan Mesin yang Benar
Sudah menjadi kebiasaan banyak orang, ketika akan memulai perjalanan, sepeda motor terlebih dahulu ”dipanasi”, dengan membiarkan stasioner dalam jangka waktu yang bervariasi.
Apalagi sepeda motor sudah didiamkan dalam waktu yang lama (lebih dari 5 jam).
Namun untuk sepeda motor injeksi, memanasi hendaknya tidak dibuat jadi agenda wajib.
Sarwono Edi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM), menjelaskan, sepeda motor injeksi sudah jauh lebih ”pandai” ketimbang yang menggunakan karburator.
Kebutuhan bahan bakar untuk mesin sudah diatur oleh Engine Control Module (ECM) dan tak perlu menarik handel gas ketika dipanasi.
”Cukup 30 detik dan maksimal 1 menit.
Biarkan stasioner saja, dan oli sudah dapat bersirkulasi dengan baik pada putaran mesin stasioner.
Tidak perlu digeber-geber karena akan sia-sia,” ujarnya kepada KompasOtomotif, Selasa (22/4/2014).
Dengan memanaskan mesin tak lebih lebih dari satu menit, menurut Sarwono ada beberapa keuntungan.
Pertama, mesin sudah mendapat sirkulasi oli dengan baik.
Kedua, suhu mesin sudah cukup hangat untuk melakukan perjalanan (running), dan ketiga, efisien dalam penggunaan bahan bakar atau tidak banyak terbuang percuma saat dipanasi.
Baca: Ribuan Personil Polda Sulut Amankan Giat Selam Dunia, Agenda Disetting dengan Sistem Pengaman Khusus
Sia-sia
”Kalau terlalu lama (memanasi), bensin terbuang sia-sia.
Sayang, lebih baik dibuat jalan.
Lalu ada kemungkinan komponen lain seperti knalpot akan mengalami panas berlebihan.
Bahkan bisa merusak cat knalpot tersebut,” jelasnya.
Andai tak dipanaskan pun, Sarwono berani menggaransi sepeda motor injeksi sudah siap diajak lari.
Gejala ”brebet” ketika kurang panas, seperti yang sering dialami sepeda motor dengan karburator akan sangat jarang terjadi.
Salah satu bukti konkret, keberadaan tuas choke yang dulu dipasang untuk membantu ketika mesin sulit dihidupkan, kini sudah tak digunakan lagi.
Bahkan saat ini keberadaannya sudah cukup langka untuk sepeda motor model baru.
Pria ramah itu pun mengatakan bahwa sepeda motor fuel injection tidak memerlukan choke, karena sudah mempunyai sensor yang mendeteksi suhu mesin, sehingga mudah dihidupkan. Klik Tautan Awal
Baca: 14 Info yang Ternyata HOAX Sepekan Ini: Mulai dari Tips Cegah Kanker Hingga Meme Kata Anak Ahok
Baca: Idul Adha 2019 - Tips & Cara Simpan Daging Kurban Agar Tetap Awet dan Segar, Simak Selengkapnya
Baca: Mau Diet Tapi Tak Harus Mengurangi Jatah Makan? Ini Tips Diet Aman Bagi Tubuhmu, Simak Penjelasannya
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV