Berita Nasional
Tanggapi "Plus-plus" Moeldoko, PKS Tolak Gabung Koalisi Jokowi-Maruf: Kami Oposisi
Koalisi pemerintah Joko Widodo - Ma'ruf Amin harus berbesar hati, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dalam koalisi pupus.
Ketiga ia mengatakan partai tidak memberikan tempat kepada kekuatan intoleransi dan radikal, sekaligus menyatakan ikut bertanggung jawab mengikis semua potensi intoleransi dan radikalisme.
"Lalu, mau menjalankan semua visi dan misi ‘Indonesia Maju’ tanpa reserve," katanya.
BERITA POPULER: Raut Wajah Anies Baswedan Berubah Saat Nama Ahok Disebut, Bantah Menghindar Malah Kirim Pesan ke BTP
BERITA POPULER: Sandiaga Uno Dianggap Istimewa, PDIP Buka Pintu, Dibandingkan dengan Ahok
BERITA POPULER: TNI Serang Markas KKB Papua, Kocar-Kacir 3 Pasukan jadi Korban, Egianus Kagoya Cs Bakal Balas Dendam
KABAR SELEBRITIS:
Baca: Aktris Cantik Korea Selatan Sebarkan Konten Video Layak Sensor ke Publik, Dilaporkan Warga ke Polisi
Baca: Dilaporkan Angel Lelga, Vicky Prasetyo Ungkap Kriteria Calon Istri Harus Sayang Ibu, Zaskia Gotik?
Baca: 3 Artis Ini Nikahi Pengusaha Tambang dan Tinggal di Hunian Mewah, Suami No 3 Usianya Lebih Muda
Kelima, partai tersebut harus menunjukkan komitmen soliditas selama 5 tahun pemerintahan kedepan.
"Menertibkan semua pendukung yang belum ‘move on’, menghadapi kenyataan kemenangan Jokowi dan Makruf Amin dalam pilpres 2019 kemarin," jelasnya.
Pernyataan Moeldoko

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Moeldoko melihat bisa saja ke depan partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf akan bertambah, dari saat ini sembilan partai politik.
Ia menjelaskan, sampai saat ini partai koalisi pendukung Jokowi terbangun cukup baik, sehingga ke depan bisa saja mengalami penambahan dukungan partai politik yang sebelumnya berada di luar.
"Bahkan koalisi itu bisa plus-plus, kan gitu. Jadi bukan hotel aja yang plus-plus. Ya bisa aja koalisi yang kemarin terbangun, lalu ada tambahan lagi, itu namanya plus-plus," tutur Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Mantan Panglima TNI itu menyebut politik itu dinamis dan semuanya mungkin saja terjadi. Namun, dirinya belum dapat memastikan ada berapa tambahan partai politik yang akan masuk.
"Plusnya berapa nanti kita lihat. Ada kalkulasi politik sendiri tapi bisa dihitung lah," papar Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu pun menyampaikan partai koalisi tidak ada yang permanen dan hal ini berdasarkan kajian di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
"Politik ya begitu, maksudnya tidak ada sesuatu yang permanen, semuanya sangat dinamis dan selalu mencari keseimbangan baru, rumus politik sudah seperti itu," pungkasnya.
SUBSCRIBE YOU TUBE TRIBUN MANADO TV:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mardani: PKS Tak Tertarik Bergabung ke Koalisi Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf