Gunung Tangkuban Parahu Erupsi
Sejarah Letusan Gunung Tangkuban Parahu, Pernah Meletus 11 Kali Dalam 4 Hari hingga Ada Letusan Batu
Gede menambahkan, banyaknya letusan gunung Tangkuban Parahu di tahun 2013 lalu itu bisa dikatakan menjadi sebuah sejarah.
BERITA POPULER:
Baca: KABAR TERBARU, Pelaku Kasus Polisi Tembak Polisi Brigadir Rangga Tianto Awalnya Sebagai Korban
Baca: Hubungan Liar, Penuh Darah dan Alkohol Tewaskan Pasangan Miliuner Inggris, Suami Mengaku Salah
Baca: Nadiem Makarim, Bos Gojek Dikabarkan Masuk PDIP, Ini Jawaban Hasto Kristiyanto
Saking begitu hebatnya letusan tersebut meninggalkan lubang menganga dengan diameter 5-10 km. Lubang menganga bekas letusan tersebut diberi nama kaldera sunda.
Di dalam kaldera sunda inilah terbentuk gunung baru, yaitu Tangkuban Parahu.
Proses terbentuknya gunung ini sama halnya dengan anak gunung krakatau yang lahir tahun 1927.
Demikianlah seiring berjalan waktu, hingga saat ini tercatat Tangkuban Perahu masih menunjukkan aktivitas vulkanik.
Sebagaimana pula terjadi hari ini, Tangkuban Perahu meletus mengalami erupsi.
Sejarah mencatat Tangkuban Parahu sudah beberapa kali meletus.
Namun, dalam kurun waktu hampir 200 tahun ini gunung Tangkuban Parahu tidak pernah meletus hebat.
Masih mengutip dari Kompas.com, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengatakan letusan besar terakhir kali terjadi pada tahun 2013.
Ia memastikan dari tiga letusan yang terjadi dua letusan freatik di antaranya adalah letusan terbasar yang tercatat sejak tahun 1992.
Gunung Tangkuban Parahu meletus pada Senin (4/3/2013) dan Rabu (6/3/2013).
Berdasarkan data yang diterima PVMBG, pada tahun 2005 dan juga 2013 lalu, Gunung Tangkuban Parahu yang menjadi ikon pariwisata di daerah Bandung sempat menggeliat selama beberapa bulan.
Namun, aktivitas vulkanik tersebut hanya berupa embusan gas beracun di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III atau 1,5 kilometer dari pusat Kawah Ratu.
"Yang terbesar terakhir itu tahun 1992 dengan ketinggian semburan material vulkanik 159 meter di atas Kawah Ratu," kata Surono.
Dijelaskan bahwa Erupsi Tangkuban Parahu dewasa ini tergolong fasa C (masih dalam tahap pembentukan/pertumbuhan gunung), berupa erupsi esplosif berskala kecil dan kadang-kadang diselingi oleh erupsi freatik.