Travel
Berencana Mendaki Gunung ? Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Hipotermia
Namun nikmatnya mendaki gunung harus dibarengi dengan persiapan yang matang untuk mendaki
Adi menghimbau, jika berada diluar lama dalam suhu rendah/ basah/ angin kencang, sesama pendaki harus saling mengecek kondisi rekannya.
“Sesama pendaki harus mencurigai kondisi hipotermia ke masing-masing rekan dan diri sendiri. Jika ujung ujung tubuh kita (tangan, kaki, telinga, hidung) terasa beku maka bisa jadi awal hipotermia atau dalam lingkungan es salju sengatan beku (frost bite),” ujarnya.
2. Lakukan Pertolongan
Beberapa tahapan pertolongan hipotermia di antaranya adalah dengan membawa korban ke tempat yang lebih hangat dan terhindar dari paparan udara dingin.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh dokter Instalasi Gawat Darurat RSCM dr. Hadiki Habib, SpPD,
“ Hipotermia saat pendakian diatasi dengan segera mengevakuasi korban ke lokasi yang lebih hangat (dibawa turun), meletakkan korban di tempat tertutup yang terhindar dari angin dan hujan," tuturnya.
Pertolongan selanjutnya adalah dengan membuat korban tersadar jika pingsan, mengganti pakaiannya dengan pakaian kering, masuk sleeping bagatau selimut thermal, serta diberi asupan makanan minuman hangat saat korban sadar dan kondisi sudah stabil.
Baca: Menyimpan Tomat di Kulkas Ternyata Berbahaya, Ini Alasannya!
Baca: Mengapa Kucing Jantan Belang Tiga Sangat Sulit Ditemukan? Ini Penjelasannya!
Baca: Turunkan Berat Badan Dengan Olahraga Lari, Simak 6 Tipsnya
3. Lakukan Beberapa Hal Untuk Mencegah
Adi Seno memberikan beberapa saran supaya terhindar dari hipotermia saat mendaki gunung:
- Menghindari cuaca ekstrim dengan berlindung dalam tenda atau bivak
- mengenakan pakaian dan perlengkapan yang sesuai
- meninggalkan catatan rencana perjalanan pada yg bertanggung jawab (jika ada perubahan cuaca pihak luar -misalnya ranger- bisa mengirimkan bantuan);
- Memperhatikan asupan kalori, kalori yang cukup 2000-4000 kalori.
- Menghitung kemampuan orientasi dan daya tahan tubuh.
- Jika badai di ketinggian (lebih dr 5.000m) dimana angin bisa 100km/jam, pilihannya hanya berlindung hingga reda.
4. Berusaha untuk Terus Bergerak
Adi juga menyarankan untuk terus bergerak ketika tahu tujuan dan yakin di tujuan nantinya ada perlindungan.
Bergerak menghasilkan panas. Dan sebaiknya menggunakan pakaian yang memadai karena panas akan tersimpan dalam pakaian pelindung yang memadai seperti jaket sarung tangan dan sebagainya.
Memang saat bergerak cadangan enerji tersalur/depleated tapi bisa ditambah dengan memakan camilan. Bergerak akan mempercepat ke tempat terlindung hingga berkurang waktu terekspos cuaca.
5. Skin to Skin, Bukan Disetubuhi