Travel
Berencana Mendaki Gunung ? Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Hipotermia
Namun nikmatnya mendaki gunung harus dibarengi dengan persiapan yang matang untuk mendaki
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mendaki gunung menjadi aktivitas yang banyak digemari.
Pemandangan alam yang indah, bertemu dengan banyak orang, mendapat pengalaman baru.
Belum lagi tentang kepuasan melalui banyak rintangan selama mendaki, menjadi alasan mendaki gunung tak membosankan bagi sejumlah orang.
Namun nikmatnya mendaki gunung harus dibarengi dengan persiapan yang matang untuk mendaki.
Sebab mendaki gunung tak seperti berwisata ke pantai atau ke tempat lain yang tak memerlukan persiapan yang banyak.
Tak layak disepelekan hanya dengan pandangan, sekedar sebagai lokasi ajang untuk menambah keelokan feed Instagram.
Gunung menyimpan banyak hal tak terduga, beragam risiko, yang bisa saja membuat para pendakinya kembali hanya tinggal nama.
Di antara sekian banyak resiko, salah satu resiko berbahaya yang bisa saja dialami siapapun yang mendaki gunung adalah hipotermia.
Baca: Tren Liburan Akhir Tahun Wisatawan Indonesia Menurut Traveler Influencer, Media Sosial Jadi Rujukan
Baca: Gaji Pekerja Fresh Graduate Kecil, Bisakah Wujudkan Impian Traveling ke Luar Negeri?
Baca: 10 Tempat Wisata Favorit di Nepal, Negara Seribu Candi di Pegunungan Himalaya
Sebuah kondisi di mana suhu tubuh seseorang menurun drastis hingga di bawah 35 derajat Celcius.
Guna menghindari resiko ini, sudah selayaknya pendaki membekali diri dengan beragam ilmu, persiapkan fisik, serta peralatan memadai.
Berikit ini beberapa hal yang perlu kamu tahu seputar hipotermia biar Kamu tak salah mengerti tentang hipotermia:
1. Kenali Gejala
Adi Seno selaku senior Mapala Universitas Indonesia saat dihubungi KompasTravel menyebut beberapa gejala hipotermia.
Pertama adalah kedinginan yang lama, kemudian menggigil sebagai usaha tubuh menaikan suhu dirinya sendiri yang artinya suhu inti menurun.
Mulai mengigau, tidak fokus, hingga pingsan.