Amien Rais Beberkan Surat Prabowo: Begini Permintaannya
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional(PAN) Amien Rais kembali berkomentar terkait pertemuan antara Joko Widodo
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Menurut Mantan Ketua MPR itu, bila rekonsiliasi diartikan bagi bagi kursi maka tidak ada artinya pertarungan Pemilu lalu. Padahal inti dari pertarungan pada Pemilu Presiden 2019 kemarin yakni adanya perspektif baru yang ditawarkan penantang kepada petahana.
"Jadi saya sampaikan di sini, teruskan kita menjalin persatuan kita bersalaman tapi jangan pernah kooptasi, dapat satu (atau) dua kursi kemudian lantas kocar kacir semua, wawasan ke depannya hanya bermata rabun ayam, itu saya katakan berkali-berkali," katanya.
Kirim Surat ke PKS
Selain menyurati Amien Rais, Prabowo juga berkirim surat kepada Presiden PKS, Sohibul Iman. Sohibul menjelaskan isi surat yang dikirim Prabowo. Menurutnya, Prabowo mengatakan pertemuan dengan Jokowi demi menjaga hubungan baik.
"Tujuannya menjaga hubungan baik," ujar Sohibul.
Meski demikian, Sohibul menyebut surat Prabowo tidak menjelaskan agenda pertemuan dengan Jokowi secara terperinci. "Tidak disebutkan agendanya secara spesifik," kata dia.
Menurut Sohibul usai bertemu dengan Jokowi, Prabowo berjanji akan menemui PKS. Sohibul berharap pertemuan itu dapat direalisasikan dalam waktu dekat. "Beliau sampaikan akan bertemu dengan kami setelah pertemuannya dengan pak Jokowi. Kami menyambut baik, semoga dalam waktu dekat ada pertemuan tersebut dan berharap yang terbaik bagi masa depan umat, bangsa, dan negara," katanya.
Sementara itu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo sempat disebut Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais 'nyelonong' gara-gara bertemu dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tanpa seizin dirinya, Sabtu (13/7).
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono heran dengan sikap Amien Rais dan mempertanyakan apakah Amien bisa mencegah politisi dari PAN agar tidak bergabung dengan koalisi Jokowi.
Menurut Arief Poyuono, Prabowo hanya menjalankan amanat dari partainya yang mayoritas ingin berkoalisi dengan Jokowi. Maka dari itu, Amien Rais disebut tak bisa mencegah tindakan Prabowo untuk bertemu Jokowi, mengingat Koalisi Adil dan Makmur juga sudah bubar.
"Pak Prabowo menjalankan semua amanat partai, ya jadi kalau partainya atau kami-kami menginginkan koalisi Pak Amien Rais tidak bisa mencegah. Kan Koalisi Adil Makmur sudah bubar, iya kan," terang Arief Poyuono.
Arief Poyuono pun mempertanyakan apakah Amien Rais juga bisa bersikap tegas terhadap para kader di partainya yang kini juga sudah tampak ingin bergabung dengan Jokowi. "Sekarang bisa enggak Pak Amien Rais menggalang PAN untuk tidak berkoalisi dengan Pak Joko Widodo?" tanya Arief Poyuono.
Arief Poyuono pun mengingatkan bahwa dulunya justru Gerindra yang tetap kompak dan setia menjadi oposisi. "Dulu saja kecolongan kan, kami yang istikamah tetap beroposisi kan," kata Arief Poyuono.
Arief Poyuono kemudian menegaskan bahwa langkah ke depan Gerindra adalah persoalan internal partai sehingga Amien Rais tak perlu ikut campur. "Artinya, antara koalisi atau tidak itu urusan Partai Gerindra, artinya itu urusan internal kami, kami mohon Pak Amien Rais, terima kasih atas masukannya, akan juga kami pikirkan di partai," kata Arief Poyuono.
GNPF Gelar Ijtima Ulama Keempat