Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Wanita Ini Bunuh Diri Setelah Lamaran Kekasih Ditolak Keluarga, Penyebabnya Uang Panaik yang Sedikit

Seorang wanita nekat mengakhiri hidupnya. Wanita berusia 31 tahun berinisial C itu bunuh diri gara-gara lamaran kekasihnya ditolak.

Editor: Indry Panigoro
YOUTUBE
ilustrasi bunuh diri 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang wanita nekat mengakhiri hidupnya.

Wanita berusia 31 tahun berinisial C itu bunuh diri gara-gara lamaran kekasihnya ditolak.

Ya, ceritanya kekasihnya yang bernama Ramli berusia 37 tahun itu datang untuk melamar C.

Namun ternyata keluarga C menolak lamaran tersebut.

Sebelum meninggal wanita 31 tahun ini sempat mendapat perawatan di Puskesmas Bangkala dan akan dirujuk ke Rumah Sakit Padjonga Dg Ngalle Takalar.

Namun nyawa perempuan C tidak tertolong karena terlambat dibawa ke rumah sakit rujukan.

Cerita C yang memutuskan bunuh diri setelah lamaran kekasihnya ditolak keluarganya, dibenarkan kerabat korban.\

Baca: 7 Artis yang Menikahi Politisi, tak Lagi Terjun di Dunia Hiburan, Ada yang Jadi Istri Wakil Gubernur

Baca: Gara-gara Uang Panaik, Pernikahan Tak Direstui, Calon Pengantin Wanita Minum Racun Maut

Baca: Mucikari Memasarkan Jasa Prostitusi Melalui Twitter, Ini Tarif Untuk Satu Jam

Ironisnya, keputusan C untuk menenggak racun berawal dari uang panaik yang diajukan kekasihnya tak disetujui pihak keluarga.

"Awalnya dia dilamar sama pacarnya, sebelum bulan Ramadan dengan membawa uang panaik Rp 10 Juta," kata kerabat korban yang enggan disebut namanya saat ditemui TribunJeneponto.com.

"Tapi ditolak oleh pihak keluarga karena mereka minta Rp 15 juta agar direstui pihak keluarga perempuan," tuturnya.

Akibat uang panaik kekasih ditolak, C kemudian nekad melakukan 'silariang' atau kawin lari dengan tinggal di rumah lelaki.

Saat sudah di rumah lelaki yang ingin menikahinya, pihak keluarga lelaki pun datang kembali Pala Baji (minta baik).

Namun ditolak karena pihak keluarga perempuan tetap ngotot dengan uang panaik Rp 15 Juta.

Sementara pihak laki-laki hanya sanggup Rp 10 juta.

"Mungkin gara-gara itumi na minum racun ini C hingga meninggal dunia," sambungnya.

Ia menjelaskan korban merupakan tamatan SD, sementara lelaki hanyalah seorang petani biasa.

C dan Ramli bukanlah tak direstui namun gara-gara uang panaik yang tak mampu disanggupi, pihak keluarga C (31) tak menerimanya.

Suasana duka masih menyelimuti kediaman C (31) di Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto, Selasa (9/7/2019) siang.

Pantauan tribun di rumah korban, satu persatu keluarganya datang untuk melayat.

Jenazah C dimakamkan Selasa (9/7/2019) sore hari di pemakaman keluarga, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat Jeneponto.

Terhalang Keluarga Sendiri

Cinta memang tak selalu berakhir bahagia. Apalagi jika tak ada restu dari orangtua juga keluarga sendiri.

Kalau bukan mengikuti kemauan orangtua menikah dengan orang lain, ada juga yang memilih meninggalkan dunia dengan cara bunuh diri.

Kematian warga Kampung Karamaka, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat dibenarkan oleh Kapolsek Bangkala Jeneponto.

"Ia benar telah terjadi bunuh diri," kata Iptu Bahtiar.

Soal motif bunuh diri Kapolsek Bangkala itu mengaku masih mendalami kejadian ini.

"Anggota sementara di TKP," singkatnya.

Dari penelusuran Tribun, Selasa (9/7/2019), korban menjalin hubungan dengan lelaki bernama Ramli, cukup lama.

Kisah cinta mereka kemudian ingin dilanjutkan ke jenjang selanjutnya yakni mahligai pernikahan.

Hanya saja, kekecewaan harus dirasakan keluarga sang pria.

Karena uang panai yang dibawa tidak sesuai dengan keinginan keluarga si perempuan.

Orangtua korban rupanya meminta uang panaik senilai Rp 15 juta, namun kesanggupan Ramli hanya Rp 10 juta.

Penolakan akhirnya didapatkan Ramli dan keluarga.

Berita Populer:

Baca: Banderol sang Istri Rp 2 Juta, Anak Jadi Alasan, Ini Fakta Lainnya

Baca: King Faaz Cemburu Saat Anak Lain Panggil Sonny Septian Daddy, Lihat Tingkah Lucu Putra Fairuz

Baca: Pesulap Bernama Pak Tarno Menikah Dengan Pramugari Cantik, Ini Kisahnya

"Jadi C (korban) sebelum Ramadan kemarin sempat dilamar oleh kekasihnya yang warga Desa Punagaya," ujarnya.

"Pihak lelaki bawa uang Panai Rp 10 juta, namun tidak diterima karena pihak keluarga minta Rp 15 Juta," kata Kerabat korban yang enggan disebut namanya.

Kuatnya cinta antara korban dan si pria, membuat korban nekat kawin lari bersama Ramli.

Setelah menikah korban lalu tinggal bersama suaminya Ramli

"Karena lamaran kekasih ditolak, Cia nekad kawin lari pasca lebaran dan tinggal di kediaman Ramli," tuturnya.

Namun karena merasa jika sebuah pernikahan tetap harus ada restu, Ramli kembali mencoba mendatangi kediaman keluarga istrinya itu.

Dengan tujuan meminta restu dan membawakan uang panaik.

Sayang seribu sayang, lagi-lagi panaik yang jumlahnya Rp 10 juta itu kembali ditolak. Karena keluarga inginnya Rp 15 juta.

"Mungkin gara-gara itumi na minum racun disana (rumah lelaki) karena lamaran ditolak orang tuanya," sambungnya.

Keluarga korban juga menolak jenasah Cia untuk diotopsi.

Kini jenasah Cia akan dimakamkan hari ini di pemakaman keluarga Kampung Karamaka, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto. (*)

Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Uang Panaik Hanya Mampu Rp 10 Juta, Lamaran Pria Jeneponto Ini Ditolak, Si Wanita Pilih Bunuh Diri, 

Tonton:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved