Info Kesehatan
Penyembuhan Fobia Atau Takut Akan Dingin, Ini Caranya
Ketakutan akan es atau segala sesuatu yang dingin atau beku disebut pagophobia atau pagofobia. Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani Kuno.
Gejala alergi hanya terbatas pada fisik. Kulit yang memiliki alergi terhadap dingin akan menjadi merah dan mengalami gatal-gatal.
Reaksi alergi dingin dapat langsung diobati dengan obat alergi umum, tapi tidak demikian dengan gejala fobia dingin.
Gejala fobia dingin?
Gejala pagophobia dapat bermacam-macam, tergantung dari seberapa parah tingkat ketakutan seseorang pada pemicu fobianya.
Pada umumnya, seseorang yang memiliki pagophobia biasanya menunjukkan tanda atau gejala sebagai berikut ketika berhadapan dengan benda dingin atau berada di tempat yang dingin:
- Gelisah, mual, jantung berdebar, dada sesak, keringat dingin, napas dangkal dan cepat, mulut kering
- Gugup berat, gemetar, tidak dapat berkata-kata
- Serangan panik
- Merasa akan pingsan (atau pingsan)
Gejala fobia ini juga mungkin timbul ketika orang tersebut hanya sekadar melihat objek fobianya, seperti melihat es krim yang dijajakan penjual atau dimakan oleh orang lain, atau menonton tayangan TV yang menampilkan situasi dingin atau daerah beriklim salju.
Bisakah fobia dingin diobati?
Pengobatan pagophobia pun sama seperti terapi fobia pada umumnya, yang biasanya mencakup psikoterapi CBT (untuk menghentikan kecemasan, ketakutan, dan sekaligus memperbaiki pola pikir), obat-obatan medis (kombinasi antidepresan, beta-blocker, dan antikecemasan), maupun kombinasi keduanya.
Selain itu, hipnoterapi dan Neuro-Linguistic Programming (NLP) juga bisa dijadikan terapi dampingan untuk mengendalikan gejala fobia es. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pagofobia, Rasa Takut Berlebihan saat Melihat Es Krim dan Sesuatu yang Dingin