Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ali Mochtar Ngabalin Kesal Disuruh Sahadat Ulang karena Dukung Jokowi, Begini Ceritanya

Pemilihan presiden (pilpres) 2019 sudah selesai. Sengketa pilpres putusannya sudah final, namun rekonsiliasi dibutuhkan

Editor: Aswin_Lumintang
Ali Mochtar Ngabalin  

"Kenapa polarisasi terjadi?," tanya Ngabalin.

"Karena orang menggunakan ayat, menggunakan agama dalam menciderai orang lain."

Padahal menurut Ngabalin, politisi yang bersaing dalam Pilpres 2019 adalah sama-sama orang yang beragama Islam.

"Sementara Jokowi itu seorang mukmin, wakilnya seorang ulama."

"Prabowo orang Islam, Pak Sandi juga orang Islam."

"Tapi yang dipakai untuk menghantam dan membatat Jokowi itu adalah dengan narasi-narasi agama," kata Ngabalin.

Ngabalin juga mengaku disuruh bersahadat ulang gara-gara mendukung Jokowi.

"Orang saya disuruh bersahadat ulang kok."

"Saya dituduh-tuduh kafir karena mendukung Jokowi, di mana logikanya?"

"Kok kayak ente percaya Nabi yang mana, Quran mana, dan Hadits mana yang kau pelajari?"

"Seperti ente jatuh dari langit turun dan tidak punya dosa, boro-boro bicara tentang amalan," ujar Ngabalin kesal.

Simak videonya di bawah ini.

Komentar Ngabalin soal Rizieq Shihab

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara terkait wacana rekonsiliasi bisa dilakukan jika pemerintah memulangkan Ketua Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.

Melalui acara 'Primetime News' di Metro TV, Ali Ngabalin menyatakan bahwa rekonsiliasi antar kedua calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto memang perlu dilakukan, Sabtu (6/7/2019).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved