Komisi Pemberantasan Korupsi
Calon Pimpinan KPK, Publik Beri Dukungan pada Sosok Jenderal Naik Taksi saat Pendaftaran Capim KPK
Daftar calon ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Irjen Pol Ike Edwin banjir dukungan Publik, begini tanggapannya!
TRIBUNMANADO.CO.ID - Irjen Pol Ike Edwin akhirnya menanggapi dukungan publik atas dirinya agar maju menjadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mantan Dirtipikor Mabes Polri ini akhirnya mendaftarkan diri ke panitia seleksi untuk menjalani seleksi pimpinan KPK, Kamis (4/7/2019) siang.
Ike Edwin mendaftar beberapa jam sebelum pendaftaran ditutup.
Ia tiba di Sekretariat Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK di Kementerian Sekretariat Negara, Gedung I lantai 2, Jalan Veteran Nomor 18, Jakarta Pusat, Kamis siang.
Ia datang bersama istrinya, dr Aida Sofina, dan putranya, Muhammad Gusti Saibatin dengan menumpang taksi.
Mantan Kapolda Lampung ini membawa amplop warna coklat berisi dokumen persyaratan, makalah, dan surat rekomendasi dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Begitu sampai di kantor Sekretariat Pansel, Ike Edwin langsung mendaftar dan menyerahkan dokumen persyaratan seleksi Capim KPK.
Kedatangan jenderal polisi bintang dua ini sempat menjadi perhatian awak media yang biasa meliput di Sekretariat Pansel KPK.
Sebab, nama Ike Edwin sebelumnya sudah ramai diberitakan media menyusul kuatnya dukungan publik kepadanya.
Ike dikenal polisi yang berprestasi dalam mengungkap dan menangkap koruptor pajak Gayus Tambunan.
“Ini mau daftar Pimpinam di KPK jam terakhir. Pasti untuk mengabdi. Mobil lagi keluar, jadi naik taksi, ke sini” kata Ike Edwin kepada wartawan, Kamis.
Ike Edwin mengaku berterima kasih kepada masyarakat yang mendorongnya untuk mengikuti seleksi Capim KPK.
Ia yakin, dukungan masyarakat bukan tanpa alasan, karena melihat track record dan prestasinya selama ini dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
Dari ratusan orang yang mendaftar Capim KPK, hanya Ike Edwin yang membawa istri dan putranya. Tak heran bila istri dan putranya menjadi sasaran wawancara para awak media.
“Memberikan semangat untuk kerja karena Allah. Kami mendukung Bapak untuk mengabdi dan membawa Indonesia lebih baik lagi,” kata Aida Sofina menjawab pertanyaan wartawan.
Dukungan serupa disampaikan oleh Muhammad Gusti Saibatin. Putra sulung Irjen Pol Ike Edwin.
Ia mengaku ikhlas menyerahkan ayahnya untuk mengabdi kepada negara.
“Kasih semangat buat ayah. Indonesia bisa lebih baik lagi kalau korupsi enggak ada lagi. Insya Allah, bapak terpilih,” kata Gusti saat mendampingi ayahnya mendaftar sebagai Capim KPK.
Baca: Kabinet Baru? Ini Tujuh Menteri Yang Diprediksi Tak Akan Diganti Oleh Jokowi
Baca: Presiden Jokowi Digugat Warga Negara Indonesia ke Pengadilan, Ada Apa?
Baca: Catat! Ini Waktu Pembukaan Pendaftaran Seleksi CPNS
Nama Edwin Jadi Perbincangan

Sejak pendaftaran Capim KPK dibuka pada 17 Juni lalu, nama Ike Edwin ramai diperbincangkan publik.
Masyarakat dari kalangan akademisi, musisi, aktivis antikorupsi, serta komunitas raja dan sultan di Nusantara menyampaikan dukungan agar Ike Edwin mendaftar jadi Capim KPK.
Drumer band ternama Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim, misalnya, menyampaikan dukungan agar orang yang lurus untuk mencalonkan diri jadi Capim KPK.
“Orang yang lurus tentu kita dukung,” kata Bimbim sambil menunjuk Irjen Ike Edwin yang berkunjung ke Markas Slankers di Gang Potelot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2019) lalu.
Menurut Bimbim, Irjen Pol. Ike Edwin mempunyai modal kuat, terutama dalam pengalaman pemetaan dan pencegahan korupsi selama terlibat dalam beberapa kasus besar yang pernah diungkap, antara lain kasus Gayus Tambunan yang berhasil menyelamatkan uang negara triliunan rupiah.
“Bagi Slank, semua niat baik soal antikorupsi kita dukung. Semua orang baik untuk berbuat kepada negara tentu kita dukung,” kata Bimbim.
Musisi yang belakangan ini aktif mengampanyekan antikorupsi lewat musik ini menegaskan, Slank mendukung siapapun yang mempunyai integritast dan niat baik untuk membangun bangsa, terutama dalam upaya pemberantasan korupsi.
Hal senada juga dikatakan Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait.
Arist juga mendorong Irjen Pol Ike Edwin maju mendaftar mengikuti seleksi pimpinan KPK.
Sebab Arist yakin sosok Ike Edwin mampu membawa perubahan yang dahsyat di lembaga KPK.
“Saya yakin dan percaya, Ketua Dewan Konsultatif kami, yakni Pak Ike Edwin sangat pantas menjadi Ketua KPK," kata Arist, Selasa (18/6/2019).
Arist mengatakan, itu berdasarkan sepak terjangnya di kepolisian yang penuh dengan ide dan gagasan yang luar biasa.
Profil Singkat Ike Edwin
Irjen Pol Ike Edwin Lahir di Jakarta, 11 Desember 1961 (umur 58 tahun).
Ike, lulusan Akpol 1985 ini berpengalaman dalam bidang Brimob.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kasespimma Sespim Polri.
Dan sejak 4 Januari 2017 mengemban amanat sebagai Sahlisospol pengganti Irjen. Pol. Iza Fadri.
Selain sebagai seorang Perwira tinggi Kepolisian, ia juga adalah sebagai Perdana Menteri Kepaksian Pernong di Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak, yang berada di Batu brak, Provinsi Lampung.
Selain memiliki pangkat bintang dua Ike Edwin juga bergelar doktor.
Gelar intelektual tertinggi itu ia raih di Program Pascasarjana (PPs) Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada awal 2016 lalu.
Gelar S3 dengan predikat sangat memuaskan tersebut diraih mantan Wakapoldal Sulsel ini setelah berhasil mempertahankan Disertasinya dalam Ujian Promosi Doktor di Auditorium Al Jibra Kampus 2 UMI Jl Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu (27/2/2016).
Penulis: Budi Sam Law Malau
Baca: Ini Sosok Wanita Cantik Asal Tomohon yang Ditugaskan Menyambut Presiden Jokowi
Baca: 8 Artis Ini Tak Suka Pamer Harta, Nomor 3 Uang Jajan dalam Sebulan Capai Rp 600 Juta
Baca: Gagahi Gadis 15 Tahun, Saat Mengantar Pulang Korban Cerita ke Orang Tua
SUSBCRIBE YOU TUBE TRIBUN MANADO:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Daftar Calon Pimpinan KPK, Jenderal Polri Naik Taksi Ajak Anak dan Istri