Pilpres 2019
Ma'ruf Amin Buka Suara Soal Calon Menteri dari NU, Begini Penjelasannya
Ma'ruf Amin mengaku pembagian kursi menteri harus dibahas bersama semua partai koalisi Jokowi-Ma'ruf
Penulis: Reporter Online | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kursi menteri Jokowi-Ma'ruf terus jadi isu hangat saat ini.
Soal posisi siapa yang akan menduduki kursi menteri tersebut terus jadi perbincangan.
Banyak nama-nama yang kini dimasukan dari para pengusung Jokowi-Maruf di Pilpres 2019.
Namun Wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin mengaku pembagian kursi menteri harus dibahas bersama semua partai koalisi Jokowi-Ma'ruf.
Soal calon menteri dari Nahdlatul Ulama ( NU), Ma'ruf Amin mengaku belum mengetahuinya.
"Belum juga (dibahas menteri dari NU), semua belum. Baru masing-masing ingin. Yang pasti kan dari partai koalisi, itu pasti," ujar Ma'ruf saat ditemui pada acara halalbihalal Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Ma'ruf mengatakan, pembahasan kursi menteri juga belum sampai menyebut nama-nama calon menteri.
Kendati demikian, Jokowi sudah memberi petunjuk terkait sosok yang akan menduduki kursi menteri, yakni para profesional dari kalangan milenial.
Baca: KABAR TERBARU Anggota TNI Kopda Lucky Meninggal Dianiaya, Berawal Tersangka Merekam Korban
Baca: Wanita Cantik Ditangkap Polisi Karena Mencuri di Toko Emas, Saat Diperiksa Penyidik Dia Pun Menangis
Baca: Pesan Khofifah kepada Mantan Ketum PPP
Menurut Ma'ruf, pembagian kursi menteri perlu memperhatikan komposisi antara kalangan profesional dan partai politik.
"Dulu ada. Dulu itu kan 15 dari, kalau tidak salah ya, dari partai. 19 dari profesional. Walaupun dari partai sendiri juga harus profesional juga. Cuma profesional yang merepresentasikan partai dan profesional yang tidak merepresentasikan partai," ujar Ma'ruf.
"Nah itu belum tahu lagi besok. Partai ini mau berapa dikasih, profesionalnya berapa. Itu kan harus dirundingkan. Berapa yang pantas untuk partai, berapa untuk profesional. Belumlah," kata Ma'ruf lagi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku tidak akan membedakan latar belakang profesional atau partai politik dalam menyusun kabinet pemerintah 2019-2024.
Sebab, banyak juga kader partai politik yang merupakan profesional di bidangnya.
Sikap Jokowi ini berbeda dengan saat pertama kali ia terpilih menjadi Presiden RI pada 2014.
Saat itu, Jokowi membagi dua menterinya menjadi dua kategori, yakni 16 dari partai politik dan 18 dari profesional.
Namun kini, menurut Jokowi, tak penting lagi apakah menteri itu berasal dari kalangan profesional atau parpol.
Hal yang penting, setiap kementerian diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya.
Baca: 4 Tahun Berlalu Olga Meninggal, Billy Ungkap Dalang Hilangnya Warisan Rp 1,5 Miliar Milik Sang Kakak
Baca: Otong Ditangkap Polisi Karena Aniaya Anggota TNI Dengan Samurai, Korban Terluka di Bagian Tangan
Baca: Wanita 56 Tahun Ini Jadi Perbincangan Hangat Publik dan Kalangan Medis, Ini Keanehannya
Menurut dia, mengenai kabinet ke depan masih dibahas dengan parpol Koalisi Indonesia Kerja yang mengusung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Namun, Jokowi juga tak menutup pembicaraan dengan parpol oposisi yang ingin bergabung.
Ma'ruf Amin: Saya Diundang Jusuf Kalla
Wakil presiden terpilih, Ma'ruf Amin dijadwalkan bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (3/7/2019).
Ma'ruf mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Kalla akan memberikan informasi mengenai tugas seorang wakil presiden.
"Saya diundang Pak JK (Jusuf Kalla) untuk memperoleh informasi. Sebagai orang baru, saya tentu butuh penjelasan untuk tugas-tugas apa yang harus saya emban. Tugas-tugas apa yang diembankan kepada wakil presiden itu tugasnya apa saja," ujar Ma'ruf saat ditemui pada acara halalbihalal Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Pertemuan tersebut juga membahas capaian apa saja yang telah dilakukan Kalla selaku Wakil Presiden, sebagai salah satu tolok ukur kinerja Ma'ruf bersama Presiden Joko Widodo ke depan.
Setelah itu, ia akan mendiskusikan langkah-langkap yang harus ia lakukan setelah dilantik sebagai wakil presiden nanti.
Sebagai seorang wakil presiden nanti, Ma'ruf harus menyesuaikan dengan tugas tambahan yang diberikan oleh Presiden Jokowi.
"Dan kami juga belum tahu lagi tugas apa lagi yang diberikan oleh Presiden. Jadi kami orientasi saja sifanya. Saya menerima informasi secara umum saja (dari Wapres Kalla). Belum pada masalah yang lebih spesifik," ucap dia.
Berita Selebritis Tribun Manado:
Baca: Agnes Monica Masuk Daftar 100 Wanita Tercantik di Dunia 2019 Versi TC Candler, Bersaing dengan IRENE
Baca: Intip Gaya Sederhana Hingga Mewah Angela Tanoesoedibjo, Calon Menteri Jokowi-Amin
Baca: Dewi Perssik Ditetapkan Jadi Tersangka, Rosa Meldianti Bahagia: Saya Bersyukur Sekali
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengundang wakil presiden terpilih, Ma'ruf Amin ke Kantor Wapres di Jalan Veteran III Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (4/7/2019).
Ma'ruf diundang untuk melihat-lihat situasi serta berdiskusi tentang tugas-tugas wakil presiden yang akan diemban Ma'ruf mulai Oktober mendatang.
Dalam pertemuan tersebut, Kalla akan berbagi pengalamannya sebagai wapres selama dua periode serta memberikan saran kepada Ma'ruf terkait tugasnya sebagai pendamping Jokowi.
SUBSCRIBE YOU TUBE TRIBUN MANADO TV:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ditanya soal Menteri dari NU, Ini Jawaban Ma'ruf Amin dan di Kompas.com dengan judul "Bertemu Jusuf Kalla, Ma'ruf Amin Akan Bahas Hal Ini