Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Pembunuhan

Alasan Polisi tak Tampilkan 3 Tersangka Pembunuhan Anggota TNI Kopda Lucky saat Konferensi Pers

Polresta Manado gelar konferensi pers terkait kasus pembunuhan terhadap Anggota TNI Kopda Lucky Prasetyo

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Screenshot Video
Danpomdam XIII/Merdeka Kolonel CPM Antonius Widodo, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo, Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Kav M Jaelani dan Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel saat konferensi pers terkait kasus pembunuhan terhadap Anggota TNI Kopda Lucky Prasetyo di Mapolres Manado pada Minggu (30/06/2019). 

Lanjutnya, untuk identitas ke empat terduga tersangka masing-masing berinisial HRT, AB, ALS dan AS, semuanya warga Kota Manado.

"Ke empat terduga tersangka ditangka di wilayah Kota Manado. Ada yang di rumah mereka, ada yang ditempat kos," jelas mantan Kapolres Minsel ini.

Beredar foto penangkapan keempat tersangka yang memiliki tubuh kekar.

3. Istri Peluk Foto Kopda Lucky

Kematian Kopda Lucky meninggalkan kepedihan dan duka mendalam bagi sang istri, Arini Polioto.

Arini terus berlinang air mata, seakan tak percaya dengan musibah yang dialami suami tercinta.

Dia tampak memeluk erat foto Kopda Lucky dan ditenangkan sanak saudara dan keluarga.

4. Ingin Jadi Anggota TNI

Kopda Lucky meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, laki-laki Enggar Prasetyo (7) dan perempuan Kinara Prasetyo usia 1 tahun delapan bulan.

"Sudah sekolah MI kelas 1, ingin jadi Tentara seperti ayah," ucap Enggar (7) putra almarhum disela-sela menyaksikan sang ayah dikebumikan.

5. Tak Pernah Membentak

Rasid Tolioto, ayah mertua Kopda Lucky  mengungkapkan korban tidak pernah saling bantah apalagi membentak.

"Saat datang ke rumah usai tugas, kesehariannya bercengkramah dengan anak dan istri. Saat akan kembali pergi bertugas pamit kepada saya lalu pamit dan cium tangan," katanya.

Jika selesai melaksanakan dinas malam, dan menelpon ke rumah, sang istri langsung pergi menjemput.

Dalam menjalankan tugas almarhum tidak pernah absen berkomunikasi dengan istri, anak-anak dan keluarga.

Keluarga istrinya sudah menyampaikan peristiwa tersebut kepada keluarga Kopda Lucky di Nganjuk Jawa Timur.

Pihaknya meminta kepada petugas hukum harus selesaikan, tuntaskan dan buktikan peristiwa yang dialami menantunya.‎

Peristiwa kematian keluarga iklaskan, ‎namun pihaknya minta kasus ini harus tuntas.

6. Tugas di Perbatasan Filipina

Dalam riwayat hidup Kopda Lucky, terungkap fakta tentang tugas dan jasanya selama menjadi anggota TNI. 

Kopda Lucky tercatat dua kali terlibat dalam Operasi (Ops) Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Philippines. Yakni Ops Satgas Pamtas RI-Phillipines  2008 dan 2012.

Operasi Satgas Pamtas RI-Phillipines sendiri adalah tugas pengamanan di wilayah terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berbatasan dengan negara tetangga Filipina. 

7. Peraih 2 Bintang Jasa

Kopda Lucky telah mendapat dua bintang jasa sebagai anggota TNI, yakni Bintang Jasa Satyalancana Raksaka Dharma dan Bintang Jasa Satyalancana 8 tahun. 

Almarhum adalah personel TNI di Kesatuan Korem 131/Santiago dan menjabat sebagai TA Jubra 1 Timhub Denma Korem 131/Santiago.

Kopda Lucky sebelumnya pernah di Kipan B Yonif Raider712/WT

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved