Berita Pembunuhan
Alasan Polisi tak Tampilkan 3 Tersangka Pembunuhan Anggota TNI Kopda Lucky saat Konferensi Pers
Polresta Manado gelar konferensi pers terkait kasus pembunuhan terhadap Anggota TNI Kopda Lucky Prasetyo
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Kepergian Anggota TNI Kopda Lucky Prasetyo yang meninggal setelah dianiaya empat pria bertubu kekar meninggalkan kepedihan dan duka mendalam bagi keluarga dan orang terdekatnya.
Jenazah Kopda Lucky dimakamkan di kampung halaman istrinya di Desa Kema Tiga Kabupaten Minahasa Utara.
Anggota intel Korem 131/Santiago ini meninggakan seorang istri dan dua anak.
Berikut fakta di balik meninggalnya Kopda Lucky Prasetyo:
1. Kronologi Kejadian
Menurut keterangan saksi Novri Manangkalangi, korban dan pelaku cekcok saat berada di parkiran motor.
Kronologi kejadian bermula ketika korban dan teman-temannya selesai dari tempat hiburan malam hendak pulang.
Ketika berada di parkiran terjadi cekcok antara rekan-rekan korban dan para tersangka, sehingga terjadi perkelahian.
Para tersangka memukuli rekan korban, anggota TNI AD Sertu Alfianto
Pelaku sempat mengambil senjata milik rekan korban yang terselip di pinggang.
Ketika senjata tersebut dipegang oleh pelaku dan angsung memukuli korban di bagian kepala, sehingga korban terjatuh.
Pada saat itu pelaku juga memukuli rekan korban Sertu Alfianto di bagian kepala dan juga mengakibatkan Sertu Alfianto terjatuh.
Setelah itu para pelaku mengejar rekan-rekan korban.
Karena tidak terkejar, para pelaku langsung meninggalkan korban yang pada saat itu sudah tergeletak di jalan samping motor honda Vario warna hitam Nopol DB 6841 MT.
Saksi lainnya, Leonardo Manopo (36) Kelurahan Batu Kota Bawah Kota Manado mengungkapkan korban dan Sertu Alfianto dan Kopda Hermin di di Altitude Manado pada Sabtu pukul 01.00 Wita.