Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Indonesia

Kisah Tragis Bung Karno di Akhir Hayatnya, Status Tahanan Politik Orde Baru & Terima Tindakan Makar

Ia meninggal sebagai tahanan politik Orde Baru. Salah seorang keluarga Bung Karno menyatakan bahwa Bung Karno meninggal dalam keadaan sangat menderita

Penulis: Reporter Online | Editor: Frandi Piring
via/intisari
Prosesi Pemakaman Ir. Soekarno Hatta. 22 juni 1970 

Baca: Bung Karno Tutup Usia: Luapan Kesedihan Ratna Sari Dewi saat Pemakaman Soekarno Hatta, Ini Videonya

Baca: VIDEO Pemakaman Sang Proklamator Soekarno Hatta, Wafat 21 Juni 1970, Duka Seluruh Bangsa RI

Baca: Soekarno Rencanakan Pembuatan Bom Nuklir Indonesia, Hadapi Ancaman Asing, Sulut Jadi Lokasi Uji Coba

Kisah Soekarno sebelum Meninggal

Mantan ajudan presiden Soekarno, Maulwi Saelan mengungkap kisah pilu Bung Karno di akhir masa jabatannya.

Dilansi dari buku berjudul "Maulwi Saelan, Penjaga Terakhir Soekarno" terbitan Penerbit Buku Kompas 2014, Maulwi menyebut Soekarno sempat diperlakukan kurang baik di istana negara.

Pada suatu pagi di Istana Merdeka, Soekarno minta sarapan roti bakar seperti biasanya.

Langsung dijawab oleh pelayan, “Tidak ada roti.” Soekarno menyahut, “Kalau tidak ada roti, saya minta pisang."

Dijawab, “Itu pun tidak ada.” Karena lapar, Soekarno meminta, “Nasi dengan kecap saja saya mau.”

Lagi-lagi pelayan menjawab, “Nasinya tidak ada.” Akhirnya, Soekarno berangkat ke Bogor untuk mendapatkan sarapan di sana.

Maulwi Saelan, mantan ajudan dan kepala protokol pengamanan presiden juga menceritakan penjelasan Soekarno bahwa dia tidak ingin melawan kesewenang-wenangan terhadap dirinya.

“Biarlah aku yang hancur asal bangsaku tetap bersatu,” kata Bung Karno.

Ketika kekuasaan beralih, Maulwi Saelan ditangkap dan dipindahkan dari penjara ke penjara.

Dari Rumah Tahanan Militer Budi Utomo ke Penjara Salemba, pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya di Jakarta Timur.

Sampai suatu siang di tahun 1972, alias lima tahun setelah ditangkap, dia diperintah untuk keluar dari sel.

Ternyata itu hari pembebasannya. Tanpa pengadilan, tanpa sidang, namun dia harus mencari surat keterangan dari Polisi Militer agar tidak dicap PKI.

“Sudah, begitu saja,” kenangnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved