Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Indonesia

Kisah Tragis Bung Karno di Akhir Hayatnya, Status Tahanan Politik Orde Baru & Terima Tindakan Makar

Ia meninggal sebagai tahanan politik Orde Baru. Salah seorang keluarga Bung Karno menyatakan bahwa Bung Karno meninggal dalam keadaan sangat menderita

Penulis: Reporter Online | Editor: Frandi Piring
via/intisari
Prosesi Pemakaman Ir. Soekarno Hatta. 22 juni 1970 

Mendengar berita bahwa jenazah Bung Karno akan dikebumikan di Blitar, mantan KSAU yang merupakan teman dekatnya, yakni Suryadarma bersama keluarga pergi ke Bandara Halim Perdanakusuma tempat jenazah Bung Karno disemayamkan dan akan diangkut pesawat C-130 Hercules.

Suryadarma yang sudah di-black-list oleh Pemerintah Orde Baru, berusaha menyelinap ke dalam kokpit salah satu pesawat C-130 yang akan mengantarkan jenazah Bung Karno dan berhasil.

Suryadarma memang tidak diundang oleh pemerintah untuk ikut dalam rombongan pengantar jenazah, yang terdiri dari para pejabat Orde Baru dan keluarga Bung Karno ke Blitar.

Pesawat yang ditumpangi Suryadarma saat itu diterbangkan oleh Mayor Udara O.H. Wello hingga tiba di Malang.

Lalu perjalanan dilanjutkan dengan menumpang kendaraan yang disediakan oleh AURI untuk mengantar rombongan pengantar jenazah Bung Karno ke Blitar.

Di sepanjang perjalanan dari Malang hingga ke Blitar, begitu banyak rakyat yang berbondong-bondong menyambut rombongan pengantar jenazah Bung Karno.

Suatu kejadian aneh terjadi di dalam perjalanan menuju Blitar, yaitu truk-truk pasukan AD yang mengawal para pejabat Orde Baru mendadak mogok semua di tengah perjalanan.

Akibatnya, rombongan harus melakukan perjalanan sampai Blitar tanpa pengawalan tentara satu pun.

Setibanya di tempat pemakaman Bung Karno, terlihat lautan manusia yang sudah menantikan jenazah Bung Karno.

Bertemu dengan jutaan massa pengagum Bung Karno yang berkabung sempat membuat nyali beberapa pejabat Orde Baru ciut karena tidak ada pasukan pengawal yang menjaga mereka.

Ketika jenazah Bung Karno dimasukkan ke dalam liang lahat, sekonyong-konyong suasana menjadi sunyi senyap.

Lautan manusia yang begitu padatnya memenuhi lokasi, semuanya terdiam, hening. Dalam keheningan, yang terdengar hanyalah isak tangis dari pihak keluarga Bung Karno.

Rakyat dan para pelayat lainnya semua terdiam saat melepas kepergian Sang Proklamator.

(Sumber Buku Bapak Angkatan Udara Suryadi Suryadarma Penerbit Buku Kompas 2017)

Follow ID @tribun_manado :

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved