Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Indonesia

Hari Ini Soekarno Wafat, Ini Satu Kata di Hembusan Nafas Terakhir Sang Proklamator

Kesehatan Soekarno mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Sebelumnya, sang Praklamator kemerdekaan itu telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal

Penulis: Reporter Online | Editor: Rizali Posumah
Intisari/Surya
Soekarno - Kisah Pilu Soekarno di akhir Hidupnya 

Tidak hanya itu, Soeharto juga sempat berpikir, gelar pahlawan apa yang paling tepat untuk Soekarno.

Hingga, akhirnya Soeharto pun memberikan gelar Pahlawan Proklamasi kepada Soekarno.

"Akhirnya saya (Soeharto) berikan nama Pahlawan Proklamasi dan itu tidak ada yang bisa melawan, karena memang kenyataannya Bung Karno adalah Sang Proklamator," ujar Amoroso.

Baca: Pangeran Charles Kunjungi Studio Pinewood Studios, Tim Film Bond 25 Dapat Tamu Istimewa

Baca: 20 Pesepak Bola Dengan Gaji Tertinggi, Nomor 1 Bukan Ronaldo

Baca: Demi Mie Instan dan Rokok, Suami Istri Ini Berikan Tontonan Hubungan Badan di Depan Anak-anak

Megawati tak setuju Bung Karno dimakamkan di Blitar

Putri Soekarno, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan perjuangan sang ayah dalam meraih kemerdekaan Indonesia.

Dalam Haul Bung Karno ke-48 di Makam Bung Karno, Bendogerit, Blitar, Sabtu (20/6/2018) lalu, Putri Bung Karno, yaitu Megawati Soekarnoputri mengatakan, ayahnya memiliki dedikasi tinggi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Dedikasi Bung Karno kepada bangsa dan negara, baik dalam pemikiran maupun karya, dan perjuangannya sangat luar biasa."

"Tidak heran rakyat Indonesia menyebut beliau Proklamator, Bapak Bangsa, dan juga sering disebut penyambung lidah rakyat Indonesia," kata Megawati.

Kemudian Megawati bercerita tentang kehidupan Soekarno di akhir hayatnya.

Megawati tak bisa membendung air mata ketika mengingat perlakuan pemerintah yang baru pada ayahnya.

"Saya ikhlas dibuang, dipenjara, karena saya yakin, suatu saat kita akan punya negara dan bangsa, itu yang diceritakan Bung Karno kepada kami, anak-anaknya," ujar Megawati.

Ketua Umum Partai PDI Perjuangan ini juga menceritakan penolakan keluarga saat jenazah Soekarno akan dimakamkan di Blitar.

"Tetapi karena pada waktu itu pemerintahan begitu keras, jadi seluruh keluarga akhirnya merelakan untuk dimakamkan disini," lanjutnya.

Megawati mengatakan, banyak rakyat yang datang mengantarkan jenazah Bung Karno ke tempat peristirahatan terakhir.

"Padahal waktu itu, masyarakat tidak boleh banyak yang datang dan sangat dijaga dengan kuat, tetapi saya masih ingat arus dari rakyat itu tidak ada yang bisa membendung, karena rakyat memang mencintai beliau," kata Megawati sambil menyeka air matanya.

Artikel ini diolah dari sumber wikipedia dan sebagian besar Surya.co.id dengan judul Detik-detik Soekarno Sebelum Meninggal - Megawati Bisikkan Syahadat, Lalu Bung Karno Ucap 1 Kata ini

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved