Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2019

Saksi Paslon 02 Ungkap Kronologi BPN Temukan 17,5 Juta DPT Tidak Wajar: Kami Sebut itu Tidak Wajar

Saksi paslon 02 Prabowo-Saniaga Uno, Agus Muhammad Maksum menyebut ada 17,5 juta DPT tidak wajar berkode khusus

Editor: Aldi Ponge
Youtube Kompas Tv
Saksi dari pihak 02 memberi kesaksian di Mahkamah Konstitusi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Saksi paslon 02 Prabowo-Saniaga Uno, Agus Muhammad Maksum menyebut ada 17,5 juta DPT tidak wajar berkode khusus yang telah diverifikasi oleh timnya.

Warga Sidoarjo, Jawa Timur ini mengungkapkan ada yang memberikan masukan ke KPU soal DPT pada tingkat nasional.

Agus merinci kecurangan yang mereka temukan di lapangan soal DPT tidak wajar berkode khusus di depan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi

“DPT tidak wajar berkode khusus sebanyak 17,5 juta terdiri NIK palsu, NKK palsu, tanggal lahir sama dalam jumlah tidak wajar dan KK manipulatif,” kata Agus di ruang persidangan seperti ditayangkan Kompas Tv pada Rabu (19/8/2019).

Salah satu kejanggalan tersebut ada pada jumlah tidak wajar tanggal kelahiran keseluruhan masyarakat Indonesia.

Saat dicek ada 17,5 juta data penduduk dengan tanggal lahir tidak wajar dan sama.

Hal itu diketahuinya saat ia mencoba menghitung dengan prinsip-prinsip penghitungan statistik bersama seoran pakar statistik.

“Apabila 190 juta dibagi 360 data wajar tanggal lahir sama hanya 520 ribu saja, lalu kemudian ternyata ada data 1 juli 9,8 juta yang artinya dua puluh kali lipat dan 31 Desember 5,3 juta 10 kali lipat, dan 1 Januari ada 2,5 juta itu artinya 5 kali lipat dan kami sebut itu tidak wajar,” jelasnya.

Adanya data tidak wajar itupun diakui oleh KPU. Menurut KPU data tersebut merupakan data dari tahun 2014.

Baca: Jadwal Sidang Sengketa Pilpres Yang Ketiga di MK

Baca: Luhut pun Minta BW Hormati Seniornya, Ingatkan Jangan Mendramatisasi, Minta Hakim MK Begini

Baca: Minta MK Sahkan Presiden Terpilih Jokowi: Ini Dalil KPU yang Sulit Dibantah Kubu Prabowo

 

Baca: Liburan Sama Ahok, Perut Buncit Puput Nastiti Devi Jadi Sorotan, Netizen: Hukum Tabur Tuai Berlaku

Baca: Liburan Bripda Puput Bareng Ahok ke Luar Negeri, Belanja, Perut, Hingga Komentar Spekulasi Netizen

Baca: Pria Ini Keluarkan Uang Ratusan Juta hanya untuk Tanah Selebar 30 Cm

Baca: Berhubungan Intim 8 Kali Sehari, Bahayakah Aktifitas Seksual Barbie Kumalasari? Ini Kata dr Boyke

Baca: Berikut Tanda-tanda Fisik Bila Anda Alami Kolesterol Tinggi, Segera Secepatnya Lakukan 6 Kiat Ini

Baca: Apakah Sekadar Ciuman Juga Bisa Menularkan Penyakit Seksual? Baca Selengkapnya 6 Hal Penularannya

Kata Agus, KPU menjelaskan 17,5 juta data tersebut merupakan data orang-orang yang tidak mengetahui tanggal lahirnya.

Pihak Dukcapil menentukan tanggal 1 Juli, 31 Desember dan 1 Januari untuk tanggal lahir penduduk yang tidak mengetahui tanggal lahirnya.

Kata Agus, alasan itupun diterima oleh pihak mereka. Namun, angka 17,5 juta terlalu besar untuk ukuran penduduk yang tidak mengetahui tanggal lahirnya.

Menurut Agus, seharusnya hanya 2 kali lipat saja data tidak normal tersebut. Tetapi ini jumlahnya hingga mencapai 20 kali lipat.

“Kalau tidak normalnya 520 ribu berarti tidak normal 1,60 juta, lalu 9 jutanya dari mana?” terangnya.

Dia mengakui akhirnya KPU mencocokan data ulang di lapangan 3 hari sebelum Pilpres 2019 berlangsung.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved