Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kriminal di Manado

Inilah Anggota Tim Khusus Polresta yang Dicegat Pria 20 Tahun Menggunakan Pisau

Inilah anggota tim khusus Polresta yang diadang seorang pemuda Tim tersebut beranggotakan empat orang.

Penulis: Tirza Ponto | Editor: Handhika Dawangi
istimewa
Tim Macan 2 Polresta Manado. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Anggota tim khusus Polresta yang diadang seorang pria menggunakan pisau.

Tim tersebut beranggotakan empat orang.

Dinamakan Tim Macan 2 Resmob Polresta Manado.

Ketua Tim Macan 2 Resmob Polresta Manado Aipda Denny Roinwowan, menceritakan dirinya yang dibantu tiga anggotanya bukan baru sekali dicegat orang mabuk saat melakukan patroli.

Kata Aipda Denny menjadi tim Buser memang banyak tantangan di perjalanan.

Entah dicegat pemabuk, bahkan pernah dicegat preman yang menggunakan senjata tajam.

 

Namun, hal itu tidak membuat Tim Macan 2 Resmob Polresta Manado ini diam saja.

Aipda Denny selalu ditemani anggotanya yakni Bripka Des Charter Katiandagho, Bripka Mourits Tulenan, dan Briptu Budi Wicaksono.

Baru kali ini tim mereka dicegat preman dengan menggunakan senjata tajam.

Hal itu terjadi di lorong Kampung Tomohon, jalan Samrat 10 Kelurahan Wenang Selatan, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulut, Jumat (14/6/2019) dini hari.

 

Timsus Polresta Manado ini, dicegat lelaki AR alias Alex (20), dengan menggunakan dua senjata tajam jenis pisau badik saat melakukan patroli.

"Saat itu kami sedang melakukan patrolis di wilayah Hukam Polresta Manado, saat melewati lokasi kejadian, kami dicegat tersangka yang saat itu memegang dua pisau badik," ujar Roinwowan kepada wartawan tribunmanado.co.id.

Melihat hal tersebut, Tim langsung turun dari mobil mereka dan mencoba menenangkan tersangka.

"Dia malah mengancam kami dengan dua pisau yang dipegangnya," tambah Roinwowan.

Baca: Air Kencing Anda Berbusa? Hati-hati Bisa Jadi Anda Mendapat Gejala Penyakit Ini

Baca: Kantor Imigrasi Periksa 42 Tentara AS Yang Tiba di Manado

Baca: Cristiano Ronaldo Akan Pensiun Jika Mengalahkan Jumlah Gol 5 Pemain ini, Bukan Lionel Messi

 

Baca: Gugatan Jerry Sambuaga Dikabulkan, KPU Minsel Harus Hitung Ulang Perolehan Suara

Baca: Polisi Bongkar Sindikat Perdagangan Orang dengan Modus Kawin Kontrak dengan WNA

Baca: Penerimaan CPNS dan PPPK Tahun 2019 Segera Dibuka, Cek Formasi dan Persyaratannya

Baca: Catat Sejarah di Sulawesi Utara, 3 Koruptor Menangi Hati Rakyat di Pilkada

Baca: Cerita Panjang Ustaz Abdul Somad Batal Jadi Cawapres Prabowo, Bertemu hingga Beri Hadiah: Saya Bisa

Baca: TERBARU, Polisi Sudah Tangani Kasus Anak 10 Tahun Yang Diduga Dibakar Temannya, Begini Hasilnya

Baca: PPDB Online 2019 untuk SMPN di Kota Ini Terdapat 3 Jalur, Poin Terbesar Berada pada Zonasi

Baca: Megawati Soekarnoputri Siapkan Pengganti Ketua Umum? Terkait Regenerasi, PDIP Percepat Kongres Ke-V

Dari situ mereka langsung mengambil tindakan tegas dengan merampas pisau yang dipegang tersangka.

"Untung tidak ada yang terluka di tim kami. Dua pisau badik yang dipegang tersangka berhasil diamankan," katanya.

"Hal ini memang baru kami alami. Waktu lalu pernah kami dicegat, tapi hanya orang mabuk yang tidak membawa senjata tajam," tambahnya.

Dikatakannya, pernah tim mereka dicegat oleh pemabuk di wilayah Winangun.

"Dia warga Irian yang sudah mabuk berat. Saat kami mendekat, hanya melihatkan HT, orang mabuk itu langsung berkata sa somo pulang bapa," aku Denny.

Dikatakannya juga, memang tidak gampang bertugas di unit lapangan. Namun, mau buat apa, itu sudah jadi tugas dan tanggungjawab yang harus dikerjakan.

"Semoga dengan peristiwa ini, menjadi perhatian kepada kita semua, agar tidak ada lagi yang mencegat mobil atau masyarkat di jalan," harapnya.

Anggota Polda Sulut Dikeroyok

Kasus berbeda, seorang anggota Polda Sulut jadi korban penganiayaan, Selasa (02/04/2019) subuh sekitar pukul 05.00 Wita.

Kali ini korbannya bernama Bripda Richel Sao (22), warga Kelurahan Karombasan Utara Kecamatan Wanea Manado.

Korban yang diketahui bertugas di Sabhara Polda Sulut ini, dikeroyok oleh dua lelaki masing-masing berinisial AS alias Mad (23) dan JT alias Sua (20), warga Kelurahan Malalayang Satu, Lecamatan Malalayang.

Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, tepatnya di lorong Krida IX, Kosan Pondok Meivy. 

Peristiwa itu berawal, korban saat itu sedang bersama dengan pacarnya, yang juga pacar dari tersangka.

Tidak disangka muncul tersangka Mad bersama temannya, dan langsung mengeroyok korban di tempat kos.

Akibatnya korban mengalami luka robek di pelipis kiri.

Setelah puas menganiaya korban, kedua tersangka melarikan diri.

Sementara korban dibawa ke rumah sakit oleh pacarnya untuk mendapatkan perawatan.

Mendapatkan laporan tersebut, Buser Polsek Malalayang langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka.

Alhasil, kedua tersangka berhasil ditangkap tidak jauh dari lokasi kejadian.

Sekelompok Pemuda Aniaya Anggota Polda Sulut

Kasus pemukulan terhadap polisi lainnya dialami anggota unit Dalmas Ditsamapta Polda Sulut Bripda I Made Judiarta mengalami nasib naas, menjadi korban penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam) jenis badik pada Selasa (5/3/2019)

Informasi yang dirangkum, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Selasa dini hari sekitar pukul 5.00 wita, di tempat jajanan makan kawasan Boulevard depan Ruko Megamas Manado.

Sebelum kejadian, korban yang tidak memakai uniform atau seragam pakaian dinas polisi sedang menunggu pesanan makan dengan beberapa rekan-rekannya.

Di saat bersamaan sekelompok pemuda sekitar enam orang semuanya pria berada di lokasi yang sama.

Tiba-tiba terjadi cek-cok antara rekan korban dan beberapa orang dari sekelompok pemuda yang duduk tak jauh dari meja korban.

Beberapa orang dari enam orang pemuda itu pergi ke motor mereka dan mengambil sajam lalu menganiaya korban dari belakang.

Suasana tempat makan itu langsung ramai dengan teriakan-teriakan, sementara sekelompok pemuda dengan membabi-buti mengejar korban dan terus menganiaya kemudian melarikan diri.

Korban pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Karombasan dan menjalani perawatan intensif.

Wakapolda Sulut Brigjen Pol Karyota SIK tidak menampik peristiwa penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam) dengan korban anggota Polda Sulut.

Kata Wakapolda, saat kejadian korban tidak dalam tugas dan tidak memakai uniform atau pakaian dinas polisi. Anggota polisi yang pakai seragam dan tidak pakai seragam akan beda tanggapan masyarakat.

Dari hasil pengecekan kepada korban, didapati informasi pada saat kejadian korban sedang mencari makan pagi atau minum pagi.

Namun belum diketahui persisi pukul 05.00 wita pagi atau kurang dari jam itu, kalau kurang dari pukul 05.00 wita menjadi pertanyaan kegiatan apa yang dilakukan anggota polisi di tempat makan itu.

Setelah dilidik pihak kepolisian gabungan Polda Sulut dan Polresta Manado, berhasil menangkap beberapa pelaku dari enam orang. Diduga karena terjadi ketersinggungan atau salah pandang, namun masih didalami .

Tim gabungan dari Polda Sulut dan Polresta Manado telah menangkap pelaku utama yang diamankan bernama JR alias Josua (17) warga Kecamatan Wenang Kota Manado berikut tiga orang lainnya juga sudah diamankan.

Dua pelaku lainnya merupakan terduga pelaku utama terus diburu dan dikejar agar bisa tertangkap, untuk diproses secara profesional.

Dari keenam pelaku yang terindikasi melakukan penganiayaan berdasarkan penyelidikan dua pelaku melakukan penusukan kepada korban, satu pelaku melakukan pengejaran dan yang lainnya masih sebagai saksi.

"Diduga motifnya karena ketersingungan, sehingga terjadi penganiayaan dan korban alami beberapa luka tusukan disekujur badan," tambah mantan Kapolres Minsel ini. (Tribunmanado.co.id/Jufry Mantak)

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved