Ganjal PDIP di Pilkada Serentak 2020: Ini yang Dilakukan Kader Nasdem
Kepala daerah dari Partai Nasdem berkumpul di Kota Kotamobagu, Kamis (13/6/2019). Mereka mendatangi rumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU – Kepala daerah dari Partai Nasdem berkumpul di Kota Kotamobagu, Kamis (13/6/2019). Mereka mendatangi rumah
Bupati Bolmong Yasti Supredjo dan Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara. Ada Wali Kota Manado Vicky Lumentut, Wakil Bupati Talaud terpilih Mochtar Parapaga dan Bupati Minahasa Utara Vonnie Panambunan.
Hadir juga Ketua Komando Pemenangan Wilayah Sulut Felly Runtuwene yang juga caleg DPR RI terpilih, Sekretaris DPW Partai Nasdem Sulut Victor Mailangkay serta para anggota DPRD Nasdem terpilih seperti Franko Wangko.
Para ‘joker’ kader unggulan calon kepala daerah dari Nasdem ini berkumpul dalam rangka silaturahmi Lebaran dan Hari Raya Ketupat. Selain silaturahmi, persamuhan itu juga turut membicarakan soal Pilgub 2020. Diketahui Yasti beserta Tatong Bara masuk bursa calon wakil gubernur dari Nasdem.
Kebutuhan terhadap keduanya sebagai calon wakil gubernur dari Nasdem kian meninggi dikarenakan tiga ‘joker’ yang mencuat maju pilgub seperti Vicky Lumentut, Elly Lasut dan Vonnie Panambunan. Ketiganya merupakan representasi etnis Minahasa.
Baca: Alasan Kubu Jokowi Sulut Yakin Pilpres Tak Curang: Ini Klaim Data Prabowo Menang
Untuk melawan Olly Dondokambey-Steven Kandouw (ODSK), perlu merangkul etnis Bolaang Mongondow Raya (BMR). Di rumah dinas Tatong, hadir Felly, Vicky serta dua pengurus lainnya. Ada dua kursi panjang di ruangan itu yang berdekatan. Sebuah kursi diduduki Felly, Tatong serta seorang pengurus.
Tatong berada di ujung kursi itu. Sedang di kursi lainnya, Vicky duduk paling ujung, hingga ia dan Tatong bersebelahan. Ruangan itu berleter ‘U’, hingga Vicky dan Tatong dalam posisi duduknya itu sepertinya jadi pusat perhatian.
Felly yang duduk samping Tatong, tersenyum mengamati Tatong dan Vicky bercakap-cakap. Di rumah Yasti, suasana kurang lebih sama terjadi. Vicky duduk di samping Yasti. Keduanya berbincang akrab. Saat foto bersama keduanya juga bersebelahan.
Hadir pula Cherish Herriete, Anggota DPD RI terpilih yang merupakan keponakan Yasti. Saat berfoto, Cherish berdiri samping Felly. Felly kepada tribunmanado.co.id mengakui jika masalah pilgub dibahas pula. "Kami bincang-bincang sedikit tentang pilgub," kata dia.
Baca: Putusan Bawaslu RI Tak Pengaruhi Posisi AJP
Mengenai peluang Yasti dan Tatong untuk maju di pilgub, ia menyerahkan
pada keduanya. "Terserah mereka, kami welcome saja," kata dia. Sebut dia, Nasdem membuka pendaftaran untuk pilgub serta pilkada. Pendaftaran tersebut bersikap terbuka. "Siapapun bisa mendaftar, entah dari kader ataupun
nonkader, kami buka kesempatan yang sama," kata dia.
Yasti dan Tatong memberi jawaban yang hampir sama. Belum bersedia
karena ingin membangun daerah terlebih dahulu. "Kalau ada masyarakat yang menginginkan terima kasih, tapi saya belum bersedia," kata dia.
Mayulu Garansi 75 Ribu Suara OD-SK
Ketua DPC PDIP Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Hi Herson Mayulu (H2M) menyerukan agar kader PDIP Bolsel terus kompak hadapi Pilbup dan Pilgub 2020.
Politisi PDIP Sulut yang tidak lama lagi akan dilantik menjadi anggota DPR RI ini tak tanggung menyatakan, 75 ribu suara yang diraih pada pileg di Dapil Bolaang Mongondow Raya (BMR) akan menjadi jaminan untuk pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulut, Olly Dondokambey- Steven Kanduow (OD-SK).
"Saya siap jaminkan 75 ribu suara saya saat pileg lalu di BMR untuk pasangan OD-SK," tegas H2M saat berkumpul dengan awak media, Kamis (13/6/2019).
Bukan jumawa pasangan OD-SK akan terpilih lagi di Pilkada Sulut. Tetapi selaku kader lanjutnya, tetap merasa optimis karena hasil pemilu lalu, PDIP menang di 11 kabupaten kota di Sulut.
Selain Pilgub Sulut, PDIP Bolsel juga sudah siap dengan pasangan BERKAH (Bersama Iskandar Kamaru-Deddi Abdul Hamid) yang saat ini sedang menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bolsel. PDI Perjuangan Bolsel kata H2M, telah menyiapkan petahana Iskandar-Deddi untuk bertarung.
Baca: Hasil Putusan Gugatan Jerry Sambuaga, KPU : Tidak Ada Hitung Ulang
Pesta demokrasi adalah hak bagi setiap warga negara untuk memilih dan dipilih. Sehingga para figur dipersilahkan untuk maju bertarung.
"Jika ada calon yang akan maju silahkan. Tapi perlu diingat, di Pemilu lalu PDI Perjuangan Bolsel menang telak dengan meraih 11 kursi di DPRD sebagai modal nantinya," tegas dia.
Lantas apakah H2M akan mau di Pilkada Sulut. Dia sendiri menjawab singkat. "Seandainya diminta oleh partai untuk maju sebagai wakil gubernur Sulut, tentu sebagai petugas partai, siap untuk bertugas di level manapun," katanya.
Mayulu Doakan Steven Jadi Gubernur
Konstelasi politik Sulawesi Utara berubah! Gubernur Sulut Olly Dondokambey diproyeksikan menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pilkada Serentak 2020 lebih dinamis. PDIP bakal menduetkan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur, Steven Kandouw-Hi Herson Mayulu.
SK-HM akan mendapat perlawanan cukup kuat dari jagoan koalisi Partai Golkar dan PAN, Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Landjar. Kemudian Partai Nasdem yang bisa mengusung langsung calon punya beberapa nama seperti Vicky Lumentut-Tatong Bara dan Elly Lasut-Yasti Soepredjo.
Jika Olly jabat Menteri BUMN, mengubah peta politik pilgub yang akan dihelat 2020. Pasangan paling santer mengemuka diusung PDIP yakni SK-H2M. SK saat ini menjabat Wagub Sulut sementara H2M baru saja terpilih jadi anggota DPR RI.
SK-H2M hadir saat acara Gebyar Ketupat dan Halalbihalal Pemkab Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) di Desa Adow, Kecamatan Pinolosian, Rabu (12/6/2019). Belakangan di acara itu, H2M membeber adanya konstalasi pasangan SK-H2M jika Gubernur Olly jadi menteri.
"Saya dua kali diajak ikut pilgub tapi saya tolak. Karena saya mau fokus bangun Bolsel terlebih dari kursi DPR RI," ujarnya.
Meski begitu, H2M juga menyebutkan jika masih ada orang yang lebih layak selain dirinya untuk maju ke Pilgub 2020. "Ada orang yang lebih layak, tapi saya tidak mau sebut. Nanti saja," tegas dia. Wagub Sulut Kandouw dalam sambutannya tak membeber soal pilgub. Justru mendoakan H2M agar selalu diberikan kesehatan.
"Saya tahu bahwa H2M adalah orang yang getol memperjuangkan kepentingan rakyat Bolsel. Saya dan Pak H2M sudah berteman lama, masyarakat Sulut pasti bangga memiliki H2M sebagai wakil di DPR RI," tegasnya.
Ketika dikonfirmasi soal konstalasi SK-H2M yang dibeber Herson, Steven tak banyak gembar-gembor komentar. "Semua tergantung Pak Olly Dondokambey, " ungkapnya.
Bahkan pada kegiatan tersebut, H2M mendoakan agar Steven Kandouw menjadi gubernur. "Asalkan Pak Olly Dondokambey diajak Pak Jokowi jadi menteri. Maka secara langsung kawan saya ini (Steven Kandouw) otomatis naik jadi gubernur," ucap H2M.
Wagub Sulut dalam sambutannya tak membeber soal pilgub, tak satu kalimat pun menyentil soal konstalasi Gubernur Olly jadi menteri, maupun ia maju Pilgub. Justru Steven mendoakan H2M agar selalu diberikan kesehatan.
"Saya tahu bahwa H2M adalah orang yang getol memperjuangkan kepentingan rakyat Bolsel. Terutama rakyat BMR. Saya dan pak H2M sudah berteman lama, masyarakat Sulut pasti bangga memiliki H2M sebagai wakil di DPR RI," tegasnya.
Tak lama setelah menghadiri Gebyar Ketupat, Steven pun diajak oleh H2M untuk makan siang di rumahnya. Orang nomor dua di Sulut itu pun duduk bersama dengan H2M, didampingi Bupati Bolsel Iskandar Kamaru dan Wakil Bupati Dedi Abdul Hamid.
Baik H2M, Iskandar Kamaru, dan Dedi Abdul Hamid adalah pengurus DPC PDI-P Bolsel. Meski begitu, orang dekat H2M menyebutkan jika tak ada pembicaraan mengenai pilgub pada makan siang tersebut. "Tak ada pembicaraan mengenai Pilgub, hanya makan siang biasa. Tadi juga banyak orang di rumah H2M," ucap sumber tersebut.
Koalisi Golkar-PAN
Ketua DPW PAN Sulut, Sehan Landjar mengatakan, memang arah koalisi ke Partai Golkar seperti lima tahun lalu. Bakal terjadi di Kota Manado dan Pilgub Sulut.
Partai Golkar akan mengusung Jimmy Rimba Rogi untuk maju ke Pilkada di Manado. Rencananya Golkar ingin membangun koalisi dengan PAN.
Lanjut dia, koalisi ini, kemungkinan akan sampai ke Pilgub 2020. "Nanti kita lihat saja bagaimana perkembangan ke depan," ujar dia lagi.
Terkait pengusulan dirinya ke Pilgub 2020, Sehan mengatakan, tinggal menunggu saja dipinang. Kalau dalam dunia sepak bola. Menjadi penjaga gawang, yang menunggu datangnya bola. Apalagi pendukung PAN di Kota Manado semakin bertambah, mengingat ada empat kursi diraih dan tingkat Provinsi dua kursi.
Kini Lomban-Mantiri Berseberangan
Tak ada kawan dan lawan yang abadi dalam dunia politik. Demikian disampaikan Alfons Kimbal, pengamat politik dari Unsrat, menyimak peta politik jelang Pilkada Serentak 2020 termasuk di Kota Bitung.
PDIP-Nasdem yang mesra berjuang bersama menundukkan partai penguasa ketika itu PKPI di Pilkada Bitung 2015, diprediksi di 2020 bakal pecah kongsi.
Indikasi itu mulai terlihat ketika Max Lomban jadi kader Nasdem. Hubungan PDIP dan Nasdem jelang Pemilu 2019 sudah memanas. Bahkan dalam momen kampanye terjadi perang urat saraf. Perang ini kemungkinan masih akan berlanjut di Pilkada Bitung 2020.
PDIP diprediksi bakal mengusung Maurits Mantiri Ketua DPC PDIP Bitung saat ini menjabat Wakil Wali Kota Bitung. Nasdem hampir pasti memilih Maximilian Lomban Ketua DPW Nasdem Sulut yang juga Wali Kota Bitung.
Mesin Partai PDIP kembali teruji di Pemilu DPRD Kota Bitung 2019
Partai berlambang banteng moncong putih itu merebut 8 kursi dewan. Jumlah itu jadi tiket untuk mengusung sendiri calon Wali Kota Bitung 2020.
Mesin partai PDIP kembali menunjukkan tajinya setelah kontestasi Pilkada 2015 yang juga dimenangi. Momentum ini jadi modal memenangi Pilkada Bitung 2020.
Kekuatan PDIP makin terkerek setelah dua figur Hengky Honandar dan Fabian Kaloh bergabung ke PDIP. Hengky dan Fabian sosok penantang Max-Maurits di Pilkada 2015.
Sementara Nasdem juga mengalami peningkatan suara signifikan di Pemilu 2019. Dari 4 kursi jadi 7 kursi, faktor Max Lomban sebagai Wali Kota terbukti ampuh. Nasdem menguasai mesin birokrasi. "Bisa diprediksi PDIP dan Nasdem bakal head to head di Bitung," kata Akademisi Unsrat ini.
Tapi Bitung cukup unik. Pengalaman Pilkada 2015 , kontestasi ini diikuti 6 pasang calon terbanyak di antara daerah lain. Partai bisa mengusung calon jika punya minimal modal 6 kursi dewan. Pesebaran kekuatan partai juga cukup merata. Selain PDIP dan Nasdem yang bisa mengusung sendiri, PKPI bermodal 5 kursi dan Golkar 4 kursi masih punya kekuatan mengusung calon jika berhasil membangun koalisi. Demokrat 2 kursi, PAN 2 kursi, Gerinda 1 kursi dan Perindo 1 kursi di Dewan Bitung.
Selain itu masih ada peluang calon perseorangan ikut bersaing. Ada juga beberapa birokrat aktif seperti Edison Humiang, Asisten III Pemprov Sulut. Ramoy Markus Luntungan pensiunan serta politisi Cindy Wurangian dari Ketua DPD II Partai Golkar Kota Bitung. Lalu Eva Sarundajang anggota DPR RI dari PDIP.
"Saya ini kan aparatur sipil negara (ASN), kalau diperintahkan ke mana saja oleh gubernur harus siap. Pinsipnya sebagai ASN siap ditempatkan dan diperintahkan satu saja rumus tidak ada kata menolak," tegas Humiang.
Mengenai alat peraga baliho dirinya bersama istri tercinta Ny Telly Humiang Muhaling itu wajar-wajar saja, untuk enyapa masyarakat muslim yang ada di Kota Bitung.
Pengamat politik Taufik Tumbelaka menilai selain Edison, ada nama lainnya seperti Ramoy dan Fabian Kaloh mantan asisten 1 Pemkot Bitung yang terpilih menjadi anggota DPRD Sulut pada Pemilu 2019, dari PDIP Daerah Pemilihan Bitung-Minut.
Kompetisi Pilkada Semakin Menarik
Ferry Liando, pengamat politik dari Unsrat mengatakan, prioritas PDIP menghadapi Pilgub 2020, sejauh ini masih menguat pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw. OD-SK meneruskan dua periode kepemimpinan.
Tapi politik dinamis, satu di antarnya mencuatnya isu Olly bakal diproyeksikan jadi menteri di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Jika terwujud, otomatis konstalasi pilgub akan berubah. PDIP tentu sudah punya skenario. Satu skenario yang mencuat yakni pasangan SK-H2M.
Terwujudnya pasangan ini tentu semua pun tergantung figur sentral PDIP Sulut, Olly Dondokambey. Untuk sementara kedua pasangan itu sangat cocok. Karena merepresentasikan perwakilan etnik dan perwakilan agama.
Namun apakah keduanya akan dominan akan sangat tergantung siapa lawan-lawan politik mereka. Jika tidak ada parpol lain yang menggambarkan kombinasi seperti ini, maka dipastikan pasangan ini sangat berbahaya bagi pasangan lain.
Namun jika akhirnya ada pasangan yang merepresentasikan sama maka kompetisi akan makin menarik. Indikator untuk menilai apakah pasangan itu kuat. Pertama, jika parpol pengusung itu kuat secara kelembagaan maupun struktur.
Kedua, jika pasangan calon itu merupakan figur dan memiliki popularitas yang luas. Ketiga, jika pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah merupakan kombinasi etnik, kombinasi wilayah atau kombinasi agama. (nie/art/ryo/cry/ven)