Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Dilakukan dengan Cinta, Seorang Dokter Habisi Anak Sendiri Karena Idap Kanker: Kosong Tak Bernyawa

Dokter ahli beda syaraf ini membunuh anaknya sendiri karena ingin membebaskan putrinya dari ancaman kanker

Editor: Frandi Piring
Foto Makassar Terkini
Ilustrasi Mencekik 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah tragis seorang Dokter Wanita habisi nyawa putrinya sendiri.

Dokter ahli beda syaraf ini membunuh anaknya sendiri karena ingin membebaskan putrinya dari ancaman kanker.

Sang anak dicekik Dokter tersebut dan dimasukan ke kantong plastik hingga tewas.

Kejadian ini pun membuat publik geram atas aksi Ibu Dokter ini.

Melansir dari Mirror, Mehrnaz Didgar (51) membunuh putrinya yang berusia 14 tahun, Eline.

Pengadilan di Leuven, sebuah kota di provinsi Belgia memberi hukuman lima tahun penjara untuk Mehrnaz Didgar.

Mehrnaz Didgar juga diperintahkan untuk mencari bantuan psikologis.

Hakim Peter Hartoch menyebut persidangan kali ini terberat dan paling sulit dalam karirnya.

Tetapi, hakim mengatakan ada cukup alasan untuk bersikap lunak, lantaran terdakwa tak memiliki catatan kriminal dan memiliki rasa bersalah yang besar.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah merekomendasikan hukuman 26 tahun penjara.

Sementara pengacara Mehrnaz Didgar, Jef Vermassen memohon hukuman kliennya ditangguhkan.

"Pembunuhan anak adalah satu-satunya kejahatan yang dilakukan karena cinta," ujar Jef Vermassen.

Diketahui, Eline terkena kanker tiroid sejak ia berusia tujuh tahun dan dilaporkan sangat membebani hidupnya.

Tak hanya Eline, sang ibu Mehrnaz Didgar pun merasa tertekan terkait kanker yang diderita putrinya.

Dalam pembunuhan tersebut, Mehrnaz Didgar membawa pulang obat dari rumah sakit tempatnya bekerja, Universitas Leuven.

Dokter cekik Anaknya demi Lepaskan Beban Penyakit
Dokter cekik Anaknya demi Lepaskan Beban Penyakit (Mirror)

Baca: Pria Ini Ditangkap Polisi Karena Mencabuli Anak Tirinya yang Berusia 8 Tahun

Baca: Wanita Muda Berhubungan Intim dengan Atasannya, Anak Balita Ditemukan Tewas Terpanggang di Mobil

Baca: Gara-gara Baca Surat Anaknya yang Berumur 10 Tahun, Pria Ini Terancam Hukuman Dua Tahun

Obat itu kemudian Mehrnaz Didgar gunakan untuk obat Eline.

Setelah itu, Mehrnaz Didgar mencekik Eline dengan kantong plastik di atas mulut dan hidungnya selama lima belas menit.

Setelah membunuh putrinya, Mehrnaz Didgar menelepon temannya dan memberi tahu apa yang telah ia lakukan.

Saat itu juga, teman Mehrnaz Didgar menghubungi polisi untuk melaporkan pembunuhan tersebut.

Namun, Mehrnaz Didgar justru melarikan diri dengan mobil BMW miliknya.

Satu jam kemudian, mobil BMW yang dikendarai Mehrnaz Didgar terlihat di tepi jalan dengan kondisi ban kempes.

Mehrnaz Didgar berlari menuju sebuah jembatan dan ingin mencoba bunuh diri setelah membunuh putrinya.

"Saya ke jembatan karena saya ingin mati," ucap Mehrnaz Didgar dihadapan polisi.

Mehrnaz Didgar sendiri mengakui telah membunuh putrinya pada persidangan pertama.

Dalam persidangan, Mehrnaz Didgar mengklaim putrinya mengatakan kepadanya berkali-kali bahwa ia ingin mati.

"Dia berkata 'mengapa kita menunggu kematian? Saya ingin mati sekarang," ujar Mehrnaz Didgar.

"Aku kosong, tak bernyawa. Aku minum obat yang sering aku terima untuk pasien. Aku percaya kita berdua harus mati, semuanya baik-baik saja," ucap Mehrnaz Didgar meniru ucapan sang anak.

Sementara ayah Eline, Steven Pans mengatakan jika putrinya mulai mengatasi kanker dengan lebih baik seiring bertambahnya usia.

Steven Pans juga mengklaim jika Eline tidak pernah menunjukkan tanda-tanda ingin mati, bahkan saat ia sedang kesakitan.

Kini, Mehrnaz Didgar menyesal telah membunuh putrinya, meskipun dengan alasan ingin menyelamatkan Eline dari penderitaan.

"Jika saya bisa memutar balik waktu, ini tidak akan terjadi. Sejak awal, saya sangat benci disebut sebagai pembunuh. Saya bisa merasakan sakit yang ia rasakan." kata Mehrnaz Didgar. (*)

Baca: SADIS! Perawat Habisi Puluhan Pasien, Pembunuhan Berantai Bertahun-tahun hingga Lupa Korban Pertama

Baca: Kakak Adik Setubuhi Gadis 12 Tahun, Selesai Main Tubuhnya Dibuang di Lapangan, Foto & Video Beredar

Baca: Seorang Wanita Habisi Ayah Kandung Karena Tak Terima Dibangunkan untuk Salat Ashar

Like Halaman Facebook Tribun Manado :

Berita Terpopuler:

Baca: Viral Video, Warga Dapat Uang Hasil Gali Tanah, Diduga Milik korban Bencana Palu, Jumlahnya Segini

Baca: Terciduk saat Berselingkuh, Pria (45) Dihabisi Anak Sendiri, 3 Tikaman Akhiri Hidup Sang Ayah

Baca: Kisah Soeharto Ditinggal Orang-orang Kepercayaannya, Hanya Satu Menteri Paling Setia Bertahan

Tonton Youtube Tribun Manado :

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Dokter Ahli Bedah Saraf Cekik Anaknya hingga Tewas 'Demi' Bebaskan Sang Putri dari Kanker

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved