Sulawesi Utara
Pemuda Rentan Terpengaruh, Diskusi Panel PKPG 2019
Mayor Inf Matius Gusnawan Kawa Danramil 1310-06/Airmadidi mengatakan, ada dua fundamental yang harus dipegang sebagai pemuda GMIM.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Alexander Pattyranie
"Jawabannya adalah karena adanya ketidakpuasan, sekelompok masyarakat terhadap tatanan ditengah masyarakat seperti politik, ekonomi dan lainnya.
"Jika tidak diselesaikan, maka diambilah tindakan radikal,'' jelas Pdt Yewangoe, Ketua PGI Periode 1994-1999 dan 2004-2009.
Kekerasan bisa diartikan pula secara verbalistik kata-kaka dan yang sangat ditakuti sekarang kekerasan yang dilakukan oleh tindakan fisik seperti meledakkan bom dan lainnya.
Radikalisme sudah menuju kepada ideologi bukan sesuatu yang baru, dalam sejarah manusia tindakan radikal sudah selalu dilakukan.
Di era Yesus ada gerekan yang disebut gerakan selogis gerakan menuntut kemerdekaan dari penjajahan Romawi.
Satu diantara 12 murid Yesus bernama Simon berasal dari gerakan itu.
Gerakan ini berkali-kali dikalahkan oleh pemerintahan romawi karena alat persenjataan tidak bagus namun terus melakukan gerakan di era Yesus bahkan Yesus di tuduh pemerintah Romawi terlibat dalam gerakan Selogis.
Di setiap zaman, mengenal gerakan kekerasan yang mengarah ke fundamental seperti contoh di era Yesus.
Saat ini sudah sangat terkenal dengan ISIS, beberapa tahun lalu muncul di Siriah dan Irak berupaya mewujudkan sebuah kerajaan dan kekalifan islam diseluruh dunia.
"Kelebihan pakai metode kekerasan, jelas kelebihannya. Kenapa diminati karena punya pengharapan eskatologi pengharapan akan masa depan istilah teologis," ujarnya.
Gerakan ISIS sudah ada di Indonesia sekian ribu warganya ikut berjuang di Irak dan Suriah, sudah ada yang mati dan yang masih hidup kembali ke Indonesia menjadi polemik bisa masuk lagi atau tidak karena pengaruh mereka jelas.
Gerakan-gerakan kekerasan kebanyakan dipengaruhi oleh pandangan agama, tidak katakan agama ajarkan kekerasan tapi ada misinterpretasi terhadap ajaran agama lalu dicoba diterapkan dan seolah-olah tindakan kekerasan itu dibenarkan oleh agama.
Setiap ada kekeliruan penganutnya terhadap ajaran, karena itu ada orang yang muak dengan Agama dianggap agama yang paling bertanggung jawab.
Sem Heris ateis Modern dalam Bukunya The Of Faith berakhirnya era iman atau sudah berakhir Agama, ada penguatan baginya bahwa agama itu tidak berguna bukunya ditulis sesudah peristiwa WTC 11 September 2001, dia melihat peristiwa adalah ulah agama.
"Intinya ada kecenderungan orang untuk merasa muak dengan agama yang dianggap ajarkan kekerasan dan mempraktikkan kekerasan," kata dia.