Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mutilasi

Sugeng Bunuh, Mutilasi & Plester Alat Vital Korban hingga Tato Tubuh Wanita Pakai Jarum Sol Sepatu

Sugeng diketahui juga melakukan perlakuan seksual kepada korban yang membuat sang korban pun merepon perlakukan seksual yang Sugeng berikan.

Editor: Indry Panigoro
surabaya.tribunnews.com/hayu yudha prabowo
Terduga pelaku mutilasi, SAS dihadirkan dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus mutilasi seorang perempuan di Lantai 2 Pasar Besar, Kota Malang, Kamis (16/5/2019). Olah TKP oleh Inafis Polres Malang Kota dan Laboratorium Forensik Polri Polda Jatim yang menghadirkan terduga pelaku ini untuk mengungkap kematian korban. 

Setelah korban menyelesaikan makannya, Sugeng kemudian menggoda korban dengan mendekati sang korban.

Sugeng diketahui juga melakukan perlakuan seksual kepada korban yang membuat sang korban pun merepon perlakukan seksual yang Sugeng berikan.

Kejadian ini berlangsung di Jalan Laksamana Martadinata, Sugeng kemudian mengajak korban ke parkiran eks Matahari di Pasar Besar Kota Malang yang juga menjadi TKP penemuan mayat korban yang telah terpotong-potong Selasa (14/5/2019) lalu.

3. Sugeng Ajak Korban Berhubungan Badan

Dalam pengakuan Sugeng sebelumnya, dirinya sempat mengajak korban untuk melakukan hubungan badan namun tiidak sampai terjadi.

Diakui Sugeng, pada saat mengajak korban untuk berhubungan badan keluar darah dan cairan dari kemaluan korban.

Hingga akhirnya, Sugeng menutup kemaluan korban dengan menggunakan plester.

Sesaat setelah itu, korban pun pingsan.

BERITA TERKAIT:

Baca: Psikiater Ungkap Misteri Asmara Pelaku Mutilasi Sugeng dengan Korban: Ada Rasa Ingin Memiliki Korban

Baca: TERUNGKAP Alasan Pihak Polisi Ungkap Sugeng Bukan Pelaku Pembunuhannya, Mencuat Potong Lidah Kekasih

Baca: FAKTA LENGKAP Pengakuan Sugeng Pelaku Mutilasi: Gunakan Gunting untuk Potong-potong Tubuh Korban

4. Menato Hidup-hidup

diketahui korban mengalami pingsan setelah Sugeng gagal mengajaknya berhubungan badan.

Dalam keadaan pingsan itulah, Sugeng kemudian menato kedua telapak kaki korban.

Sugeng menato dengan tulisan 'SUGENG' di kaki sebelah kanan.

Di kaki sebelah kiri bertuliskan 'WAHYU YANG KUTERIMA DARI GEREJA COMBORAN KETEMU TUHAN YESUS DAN KERABATNYA'.

Sugeng menggunakan jarum untuk menjahit sol sepatu untuk mentatto kedua telapa kaki korban.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved