Berita Unik
Kata-Kata Terakhir Ini Diucapkan 5 Terpidana Mati Paling Populer di Dunia Sebelum Dieksekusi
John Wayne Gacy dihukum karena pemerkosaan dan pembunuhan 33 orang antara 1972 hingga tahun penangkapannya pada 1978.
TRIBUNMANADO.CO.ID – Terancam hukuman mati karena kasus penyalahgunaan obat terlarang Steve Emmanuel kini tengah berjuang mati-matian untuk melakukan pembelaan.
Hingga kini, kasusnya masih terus bergulir di meja hijau. Tuntutan tersebut muncul, karena Steve ditangkap dengan barang bukti kokain seberat 92,04 gram di kondominium Kintamani, Jakarta Selatan (21/12/2018).
Dalam persidangannya yang terakhir pada kamis (23/5/2019), Steve akan menghadirkan Andi Soraya dan Indra Brugman sebagai saksi untuk membelanya.
Rasanya wajar jika Steve berjuang mati-matian demi terhindar dari hukuman mati.
Apalagi, eksekusi mati sendiri kerap terlihat begitu mengerikan saat dilakukan.
Namun, di balik situasi mengerikan, juga menegangkan, tersebut, ada satu hal yang kerap teringat dalam eksekusi mati.
Hal yang dimaksud adalah kata-kata terakhir yang terucap dari terpidana mati, tepat sebelum nyawanya direnggut oleh algojo.
Beberapa di antaranya malah dianggap sebagai kata-kata terakhir paling populer sebelum eksekusi mati dilakukan.
Berikut ini lima diantaranya seperti dilansir dari kompas.com:
George Appel
Pada 1928, terdakwa pembunuhan bernama George Appel diputus pengadilan menjalani eksekusi mati di kursi listrik.
Eksekusi itu dilakukan di New York, Amerika Serikat.
Dia divonis hukuman mati karena telah membunuh polisi Kota New York.
Sebelum dieksekusi, dia memberikan pesan terakhirnya kepada petugas:
"Nah, tuan-tuan, Kamu akan melihat Appel yang dipanggang," katanya.
Setelah itu, dia juga mengucapkan pesan terakhir lain.
"Semua wanita suka Appel yang dipanggang. Sialan, tidak ada pemadaman listrik," ucapnya.
Ted Bundy

Pada malam sebelum Ted Bundy dieksekusi, ia menghabiskan waktunya menangis dan berdoa.
Pada pukul 07.00 pagi, 24 Januari 1989, Bundy diikat ke kursi listrik di penjara Negara Bagian Starke di Florida.
Sebelum eksekusi, Ted berbicara dengan pengacaranya, Jim Coleman.
Dia juga berbincang dengan Fred Lawrence, seorang pendeta yang menghabiskan malam itu dalam doa bersama Bundy.
Baca: Begini Respons Rina Nose Soal Teguran KPI pada Program Comedy Traveler
Baca: Kocak! Rina Nose Tiru Wajah Jennie BLACKPINK dan Roy Kiyoshi, Ini Potretnya
Baca: Tak Suka Pamer Harta, Luna Maya Ternyata Punya Vila Mewah di Bali, Intip Yuk!
Kemudian, Inspektur Tom Barton bertanya kepada Bundy apakah dia punya kata-kata terakhir.
Pembunuh berantai ini kemudian menjawabnya.
"Jim dan Fred, aku ingin kamu memberikan cintaku kepada keluarga dan teman-temanku."
Sebelumnya, pria bernama lengkap Theodore Robert Bundy ini membunuh 30 perempuan.
Berdasarkan pengakuannya, ia telah membunuh selama 1974 hingga 1979 di Washington, Utah, Colorado, dan Florida.
Namun, total korbannya diperkirakan di atas 100 orang, yang diduga semuanya perempuan.
John Wayne Gacy

Terdakwa pemerkosa berantai dan pembunuh John Wayne Gacy dieksekusi di Stateville Penitentiary di Illinois, AS dengan suntikan mematikan tepat tengah malam pada 10 Mei 1994.
Ketika ditanya apakah dia memiliki kata-kata terakhir, Gacy mengucapkan:
"Cium pantatku."
John Wayne Gacy dihukum karena pemerkosaan dan pembunuhan 33 orang antara 1972 hingga tahun penangkapannya pada 1978.
Dia dikenal sebagai badut pembunuh, karena setiap melakukan aksinya dia menggunakan setelan badut dan penuh riasan di wajahnya.
Gary Gilmore

Pada 17 Januari 1977, terpidana bernama Gary Gilmore menjalani hukuman mati.
Sebelum hukuman itu terealisasi, dia berkata kepada regu penembak:
"Ayo lakukan!"
Kemudian, setelah tudung hitam ditempatkan di atas kepalanya dia mengatakan
"Tuhan bersamamu."
Gary Mark Gilmore dihukum karena telah membunuh seorang manajer motel di Provo, Utah.
Dia juga didakwa dengan pembunuhan seorang pegawai pompa bensin sehari sebelum pembunuhan motel.
Gilmore merupakan orang pertama yang dieksekusi secara legal di Amerika Serikat sejak 1967.
Dia menyumbangkan organnya dan tak lama setelah dia dieksekusi, dua orang menerima kornea matanya.
Baca: Kritik Foto Seksi Kang Sayur vs Paha Ayam Nikita Mirzani, Orang Ini Malah Diserbu Fans Niki
Baca: Indra Herlambang Pamer Foto 20yearschallenge, Malah Jenis Kelaminnya Dipertanyakan
Baca: Program Pesbukers ANTV Dikecam Saat Lakukan Prank pada Haruka Nakagawa, Ini Alasannya
Jimmy Glass
Pada 12 Juni 1987, seorang terdakwa pembunuhan bernama Jimny Glass menjalani hukuman mati dengan disetrum listrik.
Dia mendapatkan hukuman itu karena melakukan perampokan dan pembunuhan sepasang warga Louisiana saat malam Natal.
Sebelum algojo mengeksekusinya, dia sempat mengatakan:
"Aku lebih suka memancing."
Jimmy Glass terkenal bukan saja karena pembunuhan itu, tetapi karena membuat petisi ke Mahkamah Agung pada 1985 yang mengkritik hukuman mati dengan cara setrum.
Dia mengatakan bahwa eksekusi dengan listrik melanggar Amandemen Kedelapan dan Keempat Belas terhadap Konstitusi AS, dan bentuk hukuman kejam.
Namun, Mahkamah Agung menolak petisi itu.
Follow Instagram Tribun Manado:
BERITA POPULER:
Baca: Sejarah Islam di Manado Tak Lepas dari Kisah Dua Masjid Ini
Baca: Ternyata Selain Pacar Irene Soenarno, Polisi Juga Panggil Nama Ini untuk Diminta Keterangan
Baca: Pembunuhan Mantan Istri Anggota DPRD: Bersimbah Darah, Tersangka Sakit Hati Dihina & Takut Ditinggal
Tonton dan subscribe:
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Steve Emmanuel Terancam Hukuman Mati: Ini Kata-kata Terakhir Terpidana Mati Paling Populer, Salah Satunya 'Cium Bokongku'